Buah Biwa yang memiliki nama lain buah Luqoat adalah buah yang hidup di dataran tinggi Jepang dan diyakini berasal dari Tiongkok ribuan tahun lalu. Pohon Biwa dikategorikan ke dalam tanaman perdu yang berarti tanaman ini hanya memiliki tinggi kurang dari 6 meter.
Buah Biwa merupakan bahan utama obat batuk tradisional China. Selain itu, daunnya bisa dibuat teh yang punya banyak khasiat. Penasaran dengan buah ini? Yuk simak fakta-fakta buah Biwa yang jarang diketahui.
Karena waktu panennya cukup lama, banyak petani buah yang tidak tertarik untuk menanam buah ini. Butuh sekitar 4 sampai 5 tahun agar pohon Biwa bisa berbuah. Bahkan ketika sudah panen, hasil panen dalam 1 pohon berjumlah sedikit. Di pasaran harga Biwa sudah di atas Rp 100 ribuan per kilogram.
Untuk buah yang masih muda, Biwa memiliki rasa yang asam. Sementara Biwa yang matang memiliki rasa yang segar yaitu campuran rasa asam dan manis.
Selain dikonsumsi langsung dalam bentuk buah segar, Biwa juga dapat diolah menjadi selai lho. Selai Biwa yang kaya akan vitamin C dan roti tawar dapat menjadi pilihan menu sarapan pagi agar kuat menjalani hari.
Selain dibuat selai, daun Biwa ternyata bisa dibuat teh. Daun yang diambil hanya sekitar 5 helai di dekat pucuk. Teh Biwa ini memiliki khasiat yang sama seperti buah Biwa. Untuk sementara, hanya di pasarkan bagi para tamu di Taman Simalem Resort, Berastagi.
Buah Biwa hidup di lahan seluas 5 hektare di Tanah Karo tepatnya di Taman Simalem Resort. Kebun Biwa ini merupakan yang terluas di Indonesia lho. Gimana? Kamu tertarik mengunjungi kebun agrowisata buah Biwa?
Buah Biwa merupakan bahan utama obat batuk tradisional China yaitu Pei Pa lho. Obat batuk dengan bahan utama Biwa ini sangat ampuh untuk batuk berdahak, tenggorakan sakit dan peradangan.