Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Fakta Mengejutkan Tentang Sushi, Kamu Sudah Tahu Belum?

unsplash.com/bady qb

Bagi kamu para penggemar makanan Jepang, pergi berlibur ke Jepang enggak akan lengkap rasanya kalau belum mencicipi sushi. Sebenarnya,  sushi sangat populer di Indonesia, saking populernya ada banyak restoran Jepang yang menyediakan menu satu ini.

Tapi tentu saja akan beda rasanya jika kamu menyantap sushi langsung di Jepang. Well, sushi memang sangat identik dengan Jepang tapi tahukah kamu jika sebenarnya sushi tidak benar-benar berasal dari Jepang? Nah, ini fakta sushi lainnya yang harus kamu ketahui.

1. Sushi sebenarnya tidak benar-benar berasal dari Jepang

luxuryhotelinspain.com

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, sushi selalu diidentikkan  dengan Jepang. Meski begitu, sushi sebenarnya tidak benar-benar berasal dari Jepang. Sebelum masuk ke Negeri Matahari Terbit, sushi sebenarnya sudah lebih dulu dikonsumsi oleh orang Asia Tenggara tepatnya mereka yang tinggal di sekitar sungai Mekong. Sushi modern sendiri pertama kali dibuat pada tahun 1800-an oleh Hanaya Yohei.

2. Dulu sushi adalah makanan murah

pexels.com/skitterphoto

Saat ini sushi merupakan makanan mahal yang biasanya hanya dijual di restoran Jepang. Tapi tahukah kamu, diawal kemunculannya sushi justru merupakan  makanan cepat saji yang dijual di pinggir jalan dengan harga murah. Orang-orang biasanya membeli sushi sebagai camilan saat menonton pertunjukan teater.   

3. Tapi gara-gara gempa bumi, nasib sushi berubah total

unsplash.com/Christian Allard

Kelas sushi naik dari street food ke makanan kelas restoran ketika Jepang mengalami gempa bumi pada tahun 1923 dan menghancurkan banyak bangunan. Setelah gempa, harga bangunan di Jepang turun dan memungkinkan para penjual sushi membeli bangunan tersebut dengan harga murah. Sejak itulah sushi yang tadinya dijual di pinggir jalan berubah jadi makanan kelas atas.

4. Sushi tertua Jepang memiliki rasa seperti keju

unsplash.com/Waldemar Brandt

Meski bahannya terbuat dari ikan, tapi dulu sushi memiliki rasa yang mirip dengan keju. Bukan karena kokinya menambahkan keju tapi karena sushi disimpan dalam waktu lama. Ikan dibungkus dengan menggunakan nasi cuka dan difermentasi hingga 3 tahun lamanya. Alhasil ketika disantap rasanya jadi mirip seperti keju dan dikenal dengan nama funazushi. Untuk kamu yang tertarik mencicipi sushi jenis ini, kamu bisa berkunjung ke Jepang Selatan tepatnya disekitar Danau Biwa.

5. Nasi pada sushi sebenarnya tidak untuk dikonsumsi

unsplash.com/Epicureence

Dulu, orang-orang di sekitar sungai Mekong memfermentasi ikan dengan cara membungkusnya menggunakan beras asam agar ikan tetap awet. Ketika ikan akan dimakan, beras akan dibuang. Cara mengawetkan ikan ini kemudian menyebar sampai ke Jepang dan kemudian menjadi cikal-bakal dari sushi modern yang kita santap hari ini.

6. Bukan satu, sushi terbagi dalam enam kategori

unsplash.com/bady qb

Meski sushi memiliki banyak jenis tapi pada dasarnya makanan ini terbagi menjadi enam kategori yaitu Chirashizushi atau sushi yang tersebar, Inarizushi yaitu sushi yang tidak ada ikan di dalamnya, Makizushi yaitu sushi yang digulung, Narezushi atau sushi yang matang, Nigrizushi untuk sushi yang ditekan dengan tangan dan Oshizushi atau sushi yang ditekan atau berbentuk kotak.

7. Sushi seharusnya dimakan dengan tangan

pexels.com/rawpixel.com

Hanya karena berasal dari Jepang, tidak berarti semuanya harus dimakan dengan menggunakan sumpit. Oke, kamu bisa menggunakan sumpit untuk menyantap sushi tapi hal itu bukan sebuah kewajiban. Selain sumpit, kamu juga bisa mengonsumsi sushi langsung menggunakan tangan.

Nah, mengejutkan bukan fakta sushi tersebut? Kalau kamu, sudah tahu yang mana?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
Septi Riyani
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us