Di Indonesia, kamu bisa dengan sangat mudah menemukan tukang gorengan. Jajanan ringan satu ini memang gak kenal waktu. Mau dimakan saat pagi, siang, atau malam, tetap nikmat rasanya.
Tapi, ternyata beberapa negara di bawah ini juga punya hidangan tradisional serupa, bahkan sangat mirip dengan buatan Indonesia. Apa saja ya?
Selama ini, Coca-Cola dikenal sebagai minuman bersoda yang paling populer di dunia. Tapi, seseorang bernama Abel Gonzales Jnr membuat gebrakan baru di Texas pada 2006. Dia menciptakan gorengan berbahan cola.
Caranya, adonan roti dengan rasa Coca-Cola dibekukan, kemudian digoreng di minyak panas. Sajikan dengan gula halus dan sirup rasa cola pula. Duh, bikin ngiler!
Pernah tahu makanan tradisional Jawa Timur bernama jemblem? Camilan dari singkong yang berisi gula merah itu digoreng. Ternyata, jajanan serupa ada di Puerto Rico, lho! Namanya alcapurria.
Bedanya dengan jemblem, alcapurria punya isian yang rasanya asin seperti campuran daging cincang, jagung atau seafood. Namun, adonannya tetap menggunakan singkong.
Pakora adalah camilan asal India yang terbuat dari sayuran dan tepung kacang chickpea. Jadi, bahan yang digunakan relatif lebih sehat karena bebas gluten.
Pakora ada banyak jenisnya. Selain sayur, ada juga onion pakora yang terbuat dari bawang bombay. Biasanya, makanan ini disajikan dengan celupan alpukat.
Kalau di Indonesia, kakiage mungkin bisa disandingkan dengan bakwan, bala-bala, atau ote-ote. Gorengan asal Jepang ini terbuat dari sayuran yang dicampur dengan adonan tepung tempura, lalu digoreng.
Teksturnya renyah dengan rasa gurih yang bikin kamu ketagihan. Kalau pergi ke restoran ramen atau udon, biasanya kakiage dijual sebagai makanan pendamping.
Twigim adalah istilah untuk makanan yang digoreng bersama tepung bumbu. Camilan ini juga banyak dijual di pinggir jalan, layaknya gorengan di Indonesia. Jenisnya juga beragam, ada twigim sayuran (yachae twigim), cumi-cumi (ojingeo twigim), singkong (goguma twigim), udang (saewoo twigim), telur (gyeran twigim), dan lain sebagainya.
Hampir mirip dengan twigim asal Korea Selatan. Namun, beguni hanya menggunakan satu jenis sayuran yakni terong. Makanan asal Bengali ini bisa dibilang gorengan ala rumah karena cara membuatnya sederhana.
Terong dipotong tipis-tipis (bisa memanjang atau bulat), lalu dicelupkan dalam tepung bumbu dan digoreng hingga kecoklatan. Beguni jadi camilan yang biasa dimakan pada malam hari ketika Ramadan.
Acar biasanya dimakan langung bersamaan dengan makanan utama, tapi di Amerika Serikat, acar justru dijadikan gorengan. Makanan ini pertama kali dipopulerkan dalam acara masak di TV Amerika pada 1960an. Setelahnya, banyak yang tertarik untuk membuatnya sendiri di rumah.