9 Kudapan Tradisional Minang untuk Temani Santaimu, Coba Yuk!

Cemilan yang terbuat dari tepung beras ditambah bumbu-bumbu lainnya ini merupakan makanan khas Pariaman. Sala lauak (Sala Ikan) dibentuk bulat seperti bakso, kemudian di goreng sampai kering hingga berwarna kecokelatan. Makanan ini sangat mudah di dapatkan di wilayah Pariaman, terutama di tempat-tempat rekreasi.

Ada pula beberapa rumah makan menyediakan Sala Lauak sebagai makanan pendamping Lontong. Kuah lontong yang gurih bercampur dengan renyah kulit Sala Lauak yang sedikit asin pun menambah kenikmatan Lontong tersebut.

Langkitang cucuik mungkin agak sulit ditemukan lantaran langkitang tidak hidup di sembarang tempat dan pengolahannya hingga menjadi makananpun agak rumit. Cemilan ini biasanya dapat dinikmati di sekitar pantai. Rasanya cukup pedas dan cara memakannya pun dengan di sedot isi di dalamnya menggunakan mulut seperti namanya cucuik.

Pensi merupakan sejenis kerang kecil yang diolah dengan bumbu-bumbu lainnya hingga menghasilkan citarasa pedas dan sedikit asin. Kuah pensi yang khas membuat penikmatnya semakin ketagihan.

Bahan dari Karupuak mie/karupuak kuah sangatlah sederhana, yaitu kerupuk, ditaburi mie putih/mie kuning, kemudian disiram dengan kuah sate/kuah kacang. Bikin nagih!

Palai Bada (Pepes Teri Basah) terbuat dari ikan teri basah yang dicampur dengan parutan kelapa, serta beragam bumbu seperti daun kunyit, daun serei, lengkuas, asam, dan lainnya. Masakan ini dimasak dengan cara di bungkus dengan daun pisang lalu di tusuk ujung-ujungnya dengan lidi, kemudian di panggang. Rasanya? Pedas tapi gurih.

Proses pembuatan Lamang yang menggunakan bambu ini agak rumit. Bagian dalam dari bambu berukuran sekitar satu meter tersebut di lapisi dengan daun pisang terlebih dahulu, kemudian masukan beras ketan putih dan santan, lalu di panggang dengan posisi miring. Setelah masak, isi dari lamang di keluarkan dan di potong-potong kecil berbentuk bulat. Kemudian dihidangkan dengan tapai hitam.

Rakik berbentuk seperti rempeyek. Adonan untuk pembuatannya terdiri dari campuran tepung beras dan tepung terigu dengan tambahan bumbu halus seperti cabai, bawang putih, merica, irisan daun jeruk, kunyit, dan daun ketumbar yang semuanya diaduk rata dengan air.

Kemudian, adonan tersebut dicetak menggunakan sendok ceper yang dicelupkan ke dalam minyak. Adonan digoreng hingga matang atau berwarna kecokelatan/kekuningan. Rakik terasa begitu gurih dengan aroma aroma kunyit dan cabainya yang terasa cukup kuat.

Pinukuik diolah dari tepung beras dan cukup mampu maengganjal perut. Cara membuatnya pun tidak rumit dengan biaya yang juga hemat di kantong.

Pembuatan Karupuak Jangek (Kerupuk Kulit) yang berbahan dasar kulit sapi ini melalui berbagai tahapan, seperti perebusan kulit, dipanaskan diatas api (supaya bulunya hilang), penjemuran dibawah terik matahari selama 2 hingga 3 hari, lalu digoreng. Rasanya gurih.