"Penumpang enggak tahu, pramugari juga enggak tahu. Padahal prosciutto itu adalah daging babi kering dari Italia," ujar Trinity dalam unggahan di Instagram-nya, Selasa (14/10/2025).
Cara Mengenali Daging Babi ala Trinity The Naked Traveler
Sebagai traveler yang sering mencicipi kuliner lokal di berbagai negara, Trinity atau yang lebih dikenal dengan sebutan The Naked Traveler memiliki banyak pengalaman menarik soal makanan. Salah satunya soal cara membedakan daging babi di negara-negara yang bukan mayoritas muslim.
Ia pun membagikan tips penting di akun Instagram-nya, @trinitytraveler, tentang cara mengenali daging babi, terutama bagi wisatawan Muslim yang sering kesulitan membedakan bahan makanan saat traveling ke luar negeri.
Unggahan tersebut pun ramai dibahas, karena informatif dan relevan buat siapa saja yang ingin lebih berhati-hati dalam memilih makanan. Pengin tahu informasi lengkapnya? Simak penjelasannya di bawah ini, yuk!
1. Daging yang tidak ada tulisan "beef" berarti babi
Hal yang melatarbelakangi Trinity membuat video tentang cara mengeali daging babi adalah kejadian seorang penumpang muslim mendapatkan makanan non-halal dari sebuah maskapai. Penumpang tersebut diberi makan prosciutto.
Nah, supaya hal serupa tidak terjadi lagi, Trinity memberi beberapa saran penting. Saat liburan di luar negeri, seperti Amerika, Eropa, Jepang, atau Korea, wisatawan harus menganggap semua daging yang tidak diberi label atau tulisan "beef" berarti daging tersebut adalah babi.
"Contohnya bacon sama ham atau sosis. Kalau gak ditulis beef bacon dan beef sausage, ya artinya itu babi,"ujarnya.
Trinity juga menambahkan ada beberapa istilah makanan yang terbuat dari babi yang sangat populer di luar negeri. Di antaranya seperti prosciutto, jamon, salami, charsiu, lechon, tonkatsu, luncheon meat, dan spam.
2. Baca label dan bertanya kepada petugas
Selain itu, Trinity juga menambahkan setiap wisatawan yang tidak mengonsumsi babi harus rajin membaca label di kemasannya. Utamanya pada makanan olahan atau processed food. Jika concern terhadap kehalalan, juga wajib melihat apakah ada logo tersebut atau tidak.
"Pokoknya kalau ada pork ataupun lard, itu sudah pasti babi," jelasnya.
Bagaimana untuk tahu kandungan babi yang tidak terlihat, seperti olahan kimchi-jjigae dan ramen yang menggunakan pork broth atau kaldu babi? Menurut Trinity, wisatawan jangan sungkan untuk bertanya kepada petugas di tempat makan tersebut. Mereka biasanya akan menjelaskannya.
Tak hanya melalui video, Trinity juga memberi tambahan informasi melalui caption. Ia menulis:
"Burger di luar negeri aja bisa campuran babi. Kalau gak yakin, mending pilih makanan vegetarian, kosher, telur, atau seafood, itupun pastikan lagi," tuturnya.
3. Tanggapan dan apresisasi dari warganet
Warganet pun memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Trinity, karena video singkat tersebut memberikan insight yang penting untuk mereka, terutama umat Islam. "Mbak, infonya useful banget buat kita yg muslim. Love this! Thank you, mbak," tulis akun @unyeel.
Warganet lain juga memberikan informasi tambahan yang tak kalah penting. "Nambahin kak, kalau di Jepang hampir pasti ramen broth itu dibuatnya dari rebusan tulang babi yaa," tulis pemilik akun @srl789.
Selain ramen, ada makanan Jepang yang juga mengandung babi. "Segala jenis kare atau curry Jepang hampir pasti mengandung babi karena roux-nya mengandung sari pork," kata @billafrida_
Warganet lain dengan akun @fariskee berkata, "Kadang dari bau dan gurihnya udah beda. Dari kaldu kuah juga bisa beda antara ayam, sapi, atau babi."
Itulah beberapa tips cara mengenali daging babi dari penjelasan singkat Trinity, The Naked Traveler, yang dapat kamu terapkan. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu, terutama kalau mau liburan di luar negeri, ya!
