5 Fakta Hwajeon, Kue Beras Berbunga dari Korea Selatan

Tteok atau kue beras dari Korea yang biasa kita kenal adalah tteokbokki. Namun sebenarnya, ada beberapa macam kue beras di Korea, salah satunya adalah hwajeon.
Hwajeon dibuat dari adonan tepung ketan yang dicampur atau ditambahkan kelopak bunga di atasnya. Kue beras ini biasanya disajikan pada perayaan tertentu di Korea. Kelopak bunga yang digunakan berbeda di setiap musimnya. Adanya kelopak bunga sebagai topping dari kue beras ini membuat tampilannya kian manis dan cantik.
Kamu ingin tahu lebih lanjut tentang kue cantik ini? Fakta hwajeon ini wajib kamu ketahui!
1. Kue beras dengan topping bunga khas Korea

Hwajeon adalah salah satu kue beras (tteok) dari Korea Selatan dengan cita rasa manis. Uniknya, topping makanan ini berupa kelopak bunga azalea dan krisan yang diletakkan di atas tteok untuk mempercantik tampilan kue beras. Hwajeon sendiri berarti kue bunga dan biasanya menjadi hidangan saat musim semi atau musim gugur.
2. Dibuat dengan bahan-bahan minimalis

Hwajeon dibuat dengan bahan minimalis, yaitu tepung ketan, garam, dan air panas, untuk membuat adonan. Adonan tepung ketan tersebut dibentuk bola yang kemudian dipipihkan.
Setelah itu, diletakkan kelopak bunga azalea, krisan, atau kelopak bunga lain yang edible di atas adonan. Hwajeon kemudian digoreng dengan cara pan-frying hingga bagian bawahnya kecokelatan. Hwajeon yang sudah matang ditambahkan madu.
3. Hwajeon dari bunga azalea jadi hidangan ikonik musim semi

Dilansir Haps Korea dan Koreana, hwajeon biasanya dihidangkan saat acara hwajeon nori, acara tradisional yang sudah ada sejak Dinasti Goryeo (918—392). Saat Samjinal, hari ketiga pada penanggalan lunar untuk merayakan datangnya musim semi, para perempuan pergi piknik dengan membawa tepung ketan dan suatu penggorengan tradisional di dekat sungai.
Sesampainya di sana, para perempuan memetik azalea atau bunga apa pun yang ada di taman untuk piknik dan membuat hwajeon. Selain membuat hwajeon, mereka bersosialisasi, menari, atau menulis puisi saat piknik.
Di samping itu, keluarga kerajaan juga akan merayakan hwajeon nori. Pada saat itu, ratu pergi ke taman istana bersama dengan para pelayaannya untuk memilih bunga azalea yang digunakan untuk membuat hwajeon. Hwajeon nori secara harfiah berarti "permainan kue bunga".
4. Ada juga hwajeon dari bunga pir dan bunga sakura

Hwajeon yang dibuat dengan kelopak bunga azalea disebut jindallae hwajeon atau menggalieon hwajeon. Hwajeon ini termasuk pouler. Secara tradisional, jindallae hwajeon dimakan bersama dengan jindallae hwachae, punch dari Korea yang terdiri dari bunga azalea dalam air madu atau jus omija.
Selain jindallae hwajeon, terdapat variasi lain hwajeon berdasarkan bunga yang digunakan yang disantap saat musim semi. Terdapat ihwajeon, hwajeon dengan bunga pir, lalu ada beotkkot hwajeon dari bunga sakura, dan jebikko hwajeon dari bunga violet. Jika susah mendapatkan bunga, maka dapat diganti jujube, sseok, seogi, atau water dropwort.
5. Hwajeon bunga krisan jadi salah satu hwajeon pada perayaan musim gugur

Selain dihidangkan saat musim semi, hwajeon juga disajikan saat musim gugur dengan bunga yang berbeda. Hwajeon saat musim gugur yang terkenal adalah gukhwajeon, hwajeon dengan bunga krisan.
Hwajeon biasanya disantap bersama dengan gukhwaju, arak beras yang dibuat juga dari bunga krisan, dan hwachae yuzu (yuzu punch). Gukhwajeon dihidangkan saat festival tradisional Korea, Junggu atau Jyangjeol, yang bertepatan pada 9 September dalam kalender Korea.
Selain gukhwajeon, hwajeon lain saat musim gugur adalah maendrami hwajeon (hwajeon dengan kelopak bunga Celosia cristata atau bunga jengger ayam). Ada juga jangmi hwajeon, kue beras dengan kelopak mawar yang dihidangkan saat awal musim panas.
Dibuat dari bahan yang sederhana dengan visual yang cantik, lebih manis lagi jika ditambahkan madu dan dimakan bersama dengan hwachae. Adakah kalian yang tertarik untuk membuat hwajeon? Makanan Korea ini wajib kamu coba, lho!