Nasi dengan beragam lauk pendamping atau yang dikenal sebagai nasi campur, merupakan salah satu kuliner khas Nusantara. Cara penyajian dan namanya berbeda di setiap daerah.
Kalau di Jawa, ada nasi ambeng yang biasanya disajikan dalam porsi besar dan disantap bersama beberapa orang. Sudah tahu belum kalau nasi ambeng juga terkenal di Malaysia?
Bahkan, banyak tempat makan khas Melayu yang menyediakan menu nasi ambeng. Mau tahu lebih lanjut tentang nasi ambeng? Yuk, simak faktanya di bawah ini!
Selamatan atau kenduri merupakan salah satu tradisi masyarakat Jawa yang masih melekat hingga saat ini. Biasanya dilakukan untuk menyambut hari raya atau syukuran, seperti Idulfitri dan merayakan kelahiran anak.
Ada pula sejumlah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Jawa, seperti bersih desa. Dalam sejumlah acara tersebut akan tersaji berbagai makanan, salah satunya nasi ambeng.
Nasi putih yang disajikan dengan beragam lauk pelengkap, kemudian disantap bersama. Keberadaanya mirip nasi tumpeng, tapi keduanya memiliki makna berbeda di masyarakat.
Nasi ambeng disajikan di atas nampan beralaskan daun pisang. "Dikelilingi" berbagai lauk pelengkap yang bikin kamu semakin lahap. Biasanya, satu nampan nasi ambeng disantap 5-6 orang.
Uniknya, cara menyantap nasi ambeng tanpa menggunakan sendok dan garpu, melainkan tangan kosong. Kamu pun "gak diperbolehkan" memindahkan bagianmu ke dalam piring. Nasi ambeng di atas nampan harus disantap besama-sama hingga habis.
Cara menyantap nasi ambeng tersebut bertujuan supaya tidak tebuang sia-sia. Selain itu, untuk membangkitkan kebersamaan dan keceriaan. Ada pula yang hanya mencicipi saat selamatan, kemudian dibagi menjadi beberapa bungkus untuk dibawa pulang.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, nasi ambeng bermakna bagi masyarakat Jawa. Demikian pula dengan namanya, "ambeng" berarti duduk bersama atau berkumpul.
Dari cara menyantap dan penyajiannya, dipercaya membawa kerukunan dan kebahagiaan, di tengah masyarakat maupun keluarga. Dijadikan pula sebagai simbol menghindarkan keluarga dari hal-hal mistis.
Sedangkan, dalam selamatan atau pesta, nasi ambeng juga mewakili permohonan, supaya tamu yang hadir dikaruniai rezeki yang melimpah. Secara kasat mata, kebersamaan dan dapat menyantap hidangan lezat dengan tetangga atau keluarga sudah menjadi rezeki serta kenikmatan tersendiri. Bagaimana menurutmu?
Ternyata, nasi ambeng gak hanya muncul dalam tradisi masyarakat Jawa. Hidangan khas Nusantara ini, sudah populer di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Konon, dibawa masyarakat Jawa yang hijrah ke Malaysia sekitar tahun 1890-1900.
Sedangkan di Singapura, nasi ambeng secara komersial sudah dikenal sejak 1970-an. Kemudian, populer pada tahun 2010-an dengan berbagai pilihan yang tersedia dari restoran dan kedai makanan Melayu dan Indonesia. Kamu dapat menikmati nasi ambeng setiap saat.
Harga nasi ambeng versi solo, seporsi untuk kamu makan sendirian seharga SGD 11.80 atau setara dengan Rp115 ribu. Sedangkan, nasi ambeng yang dapat dinikmati mulai 2-4 orang, harganya mulai SGD 27.90 atau Rp298 ribu. Sedangkan di Malaysia, harganya RM 14.50 sekitar Rp48 ribu per porsi.
Nasi ambeng memang dikenal sebagai kuliner khas Jawa, tetapi setelah dikenal dan populer di Malaysia, tentunya mengalami perubahan. Rasanya dan lauknya menyesuaikan dengan lidah serta selera masyarakat setempat.
Gak ada pakem atau aturan tertentu mengenai lauk pelengkap nasi ambeng. Namun, kamu dapat dengan mudah membedakan nasi ambeng khas Jawa dan Malaysia.
Lauk wajib berupa serundeng kelapa dalam nasi ambeng atau nasi ambang Malaysia. Untuk nasi ambeng khas Jawa, biasanya menjadikan opor ayam dan urap sayur sebagai lauk wajibnya.
Ada pula nasi ambeng yang dikreasikan dengan lauk khas Melayu, seperti rendang dan kari ayam. Kamu pun dapat membuat nasi ambeng di rumah dengan lauk sederhana, seperti tahu dan tempe.
Nah, sekarang kamu sudah mengenal nasi ambeng, kan? Nasi khas Jawa yang populer di Malaysia dan Singapura. Lauknya lengkap, cara penyajian, dan menyantapnya yang unik tidak terlepas dari maknanya.