6 Fakta Unik Telur Pitan, Telur khas Tiongkok yang Berumur 1000 Tahun

Telur Pitan atau century egg, adalah salah satu hidangan yang cukup populer di Tiongkok. Tidak hanya di Negeri Tirai Bambu sana, orang Thailand juga mengenal telur ini dengan sebutan 'telur kencing kuda'. Disebut sedemikian karena telur tersebut memiliki bau sulfur dan amonia yang menyengat.
Selain baunya yang aneh, penampilan century egg juga jauh beda dengan telur biasa, yakni berwarna hitam-kecokelatan. Tapi, mengapa bisa begitu, ya? Mari kita cari tahu jawaban dan fakta lainnya tentang telur pitan di bagian yang berikut!
1. Punya banyak julukan
Ada beragam cara untuk menyebut telur hitam yang satu ini, yakni 'telur seribu tahun', 'telur seratus tahun', ataupun 'telur kencing kuda'. Telur pitan juga sering dijuluki sebagai 'telur bercorak pinus' karena kamu bisa melihat corak salju yang mirip daun pohon pinus di permukaan telurnya.
2. Sebenarnya merupakan telur yang diawetkan
Mungkin kamu bertanya-tanya, apa sih telur pitan itu? Kok bisa beda dari telur biasanya? Jadi sebenarnya, telur pitan ini adalah telur yang diawetkan.
Kalau menurut kepercayaan masyarakat Tiongkok, dahulu, ada seorang petani dari provinsi Hunan yang menemukan sebutir telur yang terbenam dalam lumpur. Ternyata, akibat terendam lumpur, telur tersebut malah menjadi awet.
3. Lama pengawetannya gak sampai 1000 tahun, kok
Disebut century egg karena banyak yang mengira kalau telurnya menjadi hitam-kecokelatan akibat diawetkan sampai 1000 tahun. Padahal, lama prosesnya mulai dari 10 hari, kalau cuacanya panas, sampai dengan 1 bulan, kalau cuacanya dingin.
Biasanya, telur yang diawetkan adalah telur bebek. Akan tetapi, telur ayam juga bisa. Nantinya, cangkang telur bakal dilumuri dengan campuran lumpur, teh, garam, batu kapur, abu kayu, ataupun sekam padi.
Baca Juga: Resep Sinangag Khas Filipina, Nasi Goreng Topping Sosis dan Telur
Editor’s picks
4. Yang membuatnya hitam adalah campuran lumpurnya
Nah, lumuran lumpur tadi itulah yang memicu reaksi kimia di dalam telur. Karena, campuran lumpur tadi mengandung senyawa alkalin tinggi sehingga meningkatkan pH alias tingkat keasaaman serta memecah komponen lemak dan protein dalam telur.
Selain itu, lumuran lumpur tadi juga mengubah kuning telurnya menjadi creamy dan berwarna hijau-kehitam-hitaman. Putih telurnya pun juga menjadi bertekstur seperti jelly dengan warna hitam-cokelatnya. Bisa gitu, ya?
5. Meskipun rasanya aneh, kadar protein telur pitan tinggi
Bukan hanya penampilannya saja, rasa telur ini juga berubah. Katanya, kalau putih telurnya sih gak ada rasa yang terlalu aneh, tapi kalau bagian kuningnya berasa seperti tanah dengan bau amonia dan belerang yang kuat.
Meskipun demikiran, proses pengawetan tadi dipercaya meningkatkan kadar protein dan menurunkan kadar karbohidrat dalam telur sehingga century egg dipercaya lebih bernutrisi ketimbang telur biasa.
6. Jangan makan telur ini secara langsung!
Banyak orang yang pertama kali mencoba telur pitan menyantapnya secara langsung. Pastinya, rasanya gak enak karena bukan seperti itu cara memakannya. Biasanya, century egg dimakan bersama acar akar jahe atau potongannya ditaburi di atas bubur nasi yang hangat.
Selain itu, zaman sekarang, masyarakat Tiongkok biasanya menyantap telur pitan di saat perayaan spesial tertentu, salah satunya saat pesta pernikahan.
Tidak hanya buah atau sayuran saja yang bisa diawetkan. Telur pun juga bisa dengan cara dilumuri dengan campuran lumpur alkalin. Kamu sudah tahu sekarang alasan century egg warnanya hitam, kan? Ingat, telur pitan bukan dimakan langsung, tapi harus dimakan bersama bubur, ya!
Baca Juga: 5 Resep Telur Puyuh untuk Menu Hari Ini, Ada Favoritmu?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
