Pada dasarnya kuliner khas Angola mendapat pengaruh budaya dari negara Portugis. Sebagian besar makanannya terbuat dari nasi, tepung, singkong, kacang-kacangan, ikan atau hewan laut lainnya, ayam, babi, dan masih banyak lagi.
Untuk kamu yang belum pernah mencicipinya, gak masalah, kok. Yuk, cari tahu terlebih dahulu sepuluh makanan khas Angola di bawah ini.
Chikwanga merupakan kue yang terbuat dari tepung singkong dan dibungkus menggunakan daun pisang kering, kemudian dikukus. Rasanya pun gurih.
Masyarakat Angola biasanya menyajikan chikwanga bersama dengan berbagai macam semur khas Afrika, sup, dan saus.
Kizaka merupakan hidangan vegetarian paling populer di Angola yang terbuat dari daun singkong dan kacang tanah. Kedua bahan tersebut direbus hingga tekstur daun singkong berubah menjadi kental dan tekstur kacang tanah berubah menjadi saus.
Leite azedo terbuat dari susu sapi segar yang diawetkan di dalam labu yang telah diberi lubang. Kemudian susu sapi tersebut dibiarkan berfermentasi selama beberapa jam hingga rasanya berubah menjadi asam sebelum diaduk dengan kuat selama setengah jam.
Catatos adalah hidangan khas Angola yang terbuat dari ulat yang digoreng dengan bawang putih, bawang bombai, paprika, dan tomat. Teksturnya lembut dan renyah. Catatos semakin lezat saat disantap bersama dengan nasi, jamur, dan sambal.
Cocada amarela adalah puding yang bahan-bahannya terdiri dari air, gula, garam, kelapa parut, dan telur. Makanan ini memiliki ciri khas berwarna kuning cerah.
Muamba terbuat dari ayam, minyak sawit merah, bawang putih, okra, dan gindungo yang merupakan cabai pedas khas Angola. Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian, ternyata muamba memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, seperti mencegah penyakit jantung, mengatur kolesterol, kaya akan kandungan antioksidan, dan lain-lain.
Calulu adalah hidangan sup khas Angola yang di dalamnya berisi ikan, udang, daging, tomat, bawang bombai, terung, ubi jalar, daun singkong, dan okra. Calulu paling enak disantap dengan nasi atau funje, sejenis bubur singkong yang teksturnya kental.
Piri-piri adalah saus pedas Angola yang terbuat dari cabai rawit, paprika, bawang putih, cuka anggur merah, lemon, minyak, tarragon, kulit jeruk, oregano, dan bahan-bahan lain yang berasal dari Eropa.
Funje merupakan jenis bubur yang terbuat dari tepung singkong. Teksturnya lengket, halus, dan lembut. Namun rasanya sedikit hambar. Masyarakat Angola biasanya mengonsumsi funje bersama dengan beberapa jenis rempah-rempah atau saus pedas sebagai lauk.
Cabidela adalah hidangan yang terbuat dari nasi dan daging ayam yang dimasak dengan darah hewan. Untuk menghilangkan aroma dari darah, cabidela biasanya akan ditambahkan dengan anggur merah atau cuka.
Nah, itulah beberapa kuliner khas Angola yang populer dengan cita rasa autentiknya. Kamu berani mencobanya?