Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Makanan Tradisional yang Jadi Bekal Pahlawan Melawan Penjajah

Ilustrasi telur asin (pixabay.com/congerdesign)

Saat zaman penjajahan, warga Indonesia tak hanya terbatas dalam hal kebebasan, tetapi juga suplai makanan. Berbagai hasil bumi kerap diambil para penjajah, sehingga membuat warga kelaparan.

Hal tersebut mengharuskan warga mencari makanan alternatif. Tak hanya dikonsumsi warga, makanan-makanan itu juga jadi bekal para pejuang saat berperang. Berikut beberapa makanan sederhana yang jadi sumber energi pejuang melawan panjajah.

1. Tiwul kerap dibawa pejuang untuk menggantikan nasi. Terbuat dari tepung singkong, makanan ini disajikan dengan gula merah.

2. Pejuang di Aceh selalu membawa leughok saat berperang. Makanan ini mengenyangkan karena terbuat dari pisang dan tepung sagu.

3. Telur asin jadi lauk pelengkap yang nikmat bagi para pejuang. Makanan dengan rasa asin ini mudah dibawa dan dikonsumsi, gizinya pun tinggi.

4. Singkong rebus juga jadi pengganti nasi yang wajib dibawa. Meski sederhana dan rasanya tawar, singkong jadi sumber karbohidrat yang praktis.

5. Nasi jagung lahir saat zaman penjajahan dan jadi bekal saat perang. Beras dikukus dengan pipilan jagung hingga matang, rasanya gurih.

6. Hampir sama dengan singkong, pisang rebus juga jadi penyelamat saat pejuang. Rasanya manis dan nikmat, bikin kenyang lebih lama.

7. Terbuat dari singkong dan beras, nasi oyek jadi makanan penyelamat Jenderal Sudirman dan pasukannya saat melawan Belanda di tengah hutan.

8. Janeng adalah sejenis umbi-umbian yang hanya tumbuh di hutan Aceh. Cara masaknya ditumbuk dan dikukus, lalu disajikan dengan parutan kelapa.

9. Gatot jadi salah satu makanan paling awet untuk dibawa. Terbuat dari parutan singkong, gatot disajikan dengan gula merah atau garam.

Itulah beberapa jenis makanan sederhana yang sering dibawa para pejuang saat memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Dari sembilan makanan di atas, kamu sudah pernah coba yang mana saja? Tulis di kolom komentar ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Suci Rahayu
Naufal Al Rahman
3+
Dewi Suci Rahayu
EditorDewi Suci Rahayu
Follow Us