Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Puff Pastry dan Danish Pastry, Kue Eropa yang Mendunia

ilustrasi beragam jenis pastry (freepik.com/azerbaijan-stockers)
ilustrasi beragam jenis pastry (freepik.com/azerbaijan-stockers)

Kamu pernah mendengar istilah pastry? Biasanya, pastry mengacu pada makanan yang dipanggang dan disajikan sebagai pendamping kopi atau teh untuk sarapan. Ada banyak jenis pastry, salah satunya puff pastry dan danish pastry

Puff pastry maupun danish pastry sekilas mirip, karena sama-sama memiliki banyak lapisan. Lantas, apa yang membuat keduanya berbeda? Yuk, cari tahu perbedaan puff pastry dan danish pastry berikut ini!

1. Asal negara

Arc de Triomphe, Prancis dan Vienna church, Austria (unsplash.com/bastien_nvs | unsplash.com/ericjh)
Arc de Triomphe, Prancis dan Vienna church, Austria (unsplash.com/bastien_nvs | unsplash.com/ericjh)

Puff pastry dan danish pastry memang berasal dari Eropa, tapi negara yang berbeda. Puff pastry berasal dari Prancis yang konon ditemukan oleh Claudius Gele, juru masak yang sedang magang pada 1645. Ia ingin membuat sepotong roti lezat untuk ayahnya yang sedang sakit, berbahan air, tepung, dan mentega.

Sedangkan danish pastry berasal dari Vienna, Austria, yang kemudian berkembang pesat di Denmark. Konon, pada 1850, pekerja di industri bakery di Denmark melakukan pemogokan besar-besaran. Kemudian, mereka mempekerjakan bakers dari Austria yang membuat pastry dari resep sendiri dengan mengadopsi roti khas Austria.

2. Bahan yang digunakan

ilustrasi bahan untuk membuat pastry (vecteezy.com/armandolandscape)
ilustrasi bahan untuk membuat pastry (vecteezy.com/armandolandscape)

Bahan utama membuat pastry umumnya sama, seperti tepung terigu, telur, dan mentega. Demikian pula dengan puff pastry dan danish pastry. Namun, beberapa bahan tambahan pada danish pastry tidak diperlukan untuk membuat adonan puff pastry.

Adonan puff pastry tidak menggunakan tambahan bahan pengembang apa pun, termasuk ragi maupun soda kue. Puff pastry umumnya tidak mengandung gula, sehingga cocok ditambahkan buah-buahan maupun daging sebagai isiannya. Kandungan mentega pada puff pastry juga lebih sedikit daripada danish pastry.

Berbeda dengan adonan danish pastry yang menjadikan ragi atau soda kue sebagai salah satu bahan penting dalam pembuatannya. Danish pastry mengandung gula dan cocok untuk makanan manis, seperti buah, selai, dan karamel. Takaran mentega yang digunakan untuk membuat adonan danish pastry lebih banyak dibanding puff pastry.

3. Teknik pembuatan

ilustrasi membuat kue (vecteezy.com/tone-ff290377)
ilustrasi membuat kue (vecteezy.com/tone-ff290377)

Teknik dan proses pembuatan puff pastry relatif lebih mudah daripada danish pastry. Karena tanpa menggunakan bahan pengembang, adonan puff pastry membutuhkan waktu istirahat sekitar 30 menit di dalam kulkas. Penggunaan mentega lebih sedikit membuatnya lebih mudah ditangani, karena tidak perlu ribet suhu yang dingin untuk menjaganya tidak meleleh dan merusak kualitas adonan.

Pembuatan danish pastry cenderung lebih lama dan membutuhkan ketelatenan ekstra. Penggunaan bahan pengembang membuatmu harus mengistirahatkan adonan pastry sekitar 2 jam. Takaran mentega lebih banyak juga mengharuskanmu untuk menjaga suhu yang tepat selama proses pembuatan.

4. Tekstur dan konsistensi

ilustrasi spandauer, danish pastry (commons.wikimedia.org/Ubcule)
ilustrasi spandauer, danish pastry (commons.wikimedia.org/Ubcule)

Tekstur puff pastry lebih ringan, renyah, dan garing. Sesuai namanya, kamu dapat melihat lapisan-lapisan tipis yang terbentuk saat dipanggang. Saat kamu memegang puff pastry, biasanya langsung patah atau menjadi remah-remah.

Danish pastry juga berlapis, tapi teksturnya lebih lembut dan terasa lebih berat saat dimakan. Walau kamu dapat merasakan tekstur renyahnya saat masih hangat, sayangnya tidak seperti puff pastry. Namun, danish pastry tidak mudah hancur saat dipegang.

5. Rasa, topping, dan isiannya berbeda

ilustrasi medium rare beef wellington (commons.wikimedia.org/Gatorfan)
ilustrasi medium rare beef wellington (commons.wikimedia.org/Gatorfan)

Satu lagi perbedaan puff pastry dan danish pastry, yaitu rasa dan jenisnya. Puff pastry cenderung netral dan lebih mengutamakan tekstur. Biasanya, disajikan dengan cita rasa gurih atau manis yang tidak dominan, seperti beef wellington dan vol au vents. Sejumlah puff pastry dengan rasa gurih kerap menambahkan daging, keju, dan sayuran sebagai isian atau topping.

Sedangkan danish pastry kerap menjadi hidangan penutup. Rasanya cenderung manis dan asam. Isiannya berupa selai buah, krim, dan almon dengan topping kaya rasa. Beberapa danish pastry yang kamu patut coba adalah brunsviger, romsnegl, dan kringle.

Sekarang kamu sudah tahu perbedaan puff pastry dan danish pastry. Puff pastry lebih cocok untuk sarapan, pendamping minum kopi maupun teh, dan untuk kamu yang kurang suka manis. Sedangkan danish pastry lebih pas sebagai hidangan penutup dan penggemar kue manis.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us