Serai biasanya dimanfaatkan sebagai penambah aroma pada masakan. Apakah kamu sering menggunakan tumbuhan ini saat memasak? Ternyata serai memiliki dua jenis, yakni serai wangi dan serai dapur.
Sekilas, bentuk keduanya terlihat sama. Namun, ternyata kedua serai ini memiliki fungsi yang berbeda. Yuk, simak lima perbedaan serai wangi dan serai dapur berikut ini!
Hal pertama yang bisa dilihat dari kedua serai ini adalah perbedaan bentuk batang. Serai wangi memiliki pangkal batang yang lebih kecil, sementara serai dapur memiliki bentuk pangkal batang yang lebih besar.
Selain itu, batang bagian bawah serai wangi berwarna merah keunguan. Berbeda dengan batang serai dapur yang berwarna hijau dan putih.
Dari bentuk daunnya, serai wangi memiliki ukuran yang lebih panjang, sekitar 90 cm sampai 100 cm. Daun yang panjang tersebut membuat bentuknya cenderung melengkung hingga menyentuh tanah.
Sementara, serai dapur memiliki ukuran daun yang lebih pendek, hanya sekitar 60 cm.
Kamu juga bisa merasakan perbedaan aroma dari kedua tumbuhan ini. Serai wangi memiliki aroma yang lebih tajam.
Jika dipetik dan diremas daunnya, serai wangi akan mengeluarkan aroma seperti minyak telon. Sedangkan, serai dapur memiliki aroma yang tak terlalu tajam dan cenderung segar.
Perbedaan aroma tersebut timbul karena kandungan yang dimiliki kedua serai ini. Serai wangi mengandung citronella oil, sehingga bersifat antiseptik, antijamur, dan antimikroba.
Sedangkan, serai dapur mengandung sitral yang dapat menciptakan aroma harum pada masakan.
Serai wangi bukan serai yang digunakan untuk memasak. Melainkan untuk menghasilkan minyak atsiri atau minyak esensial yang identik dengan aroma yang khas.
Minyak tersebut biasanya dibutuhkan untuk industri kesehatan dan kecantikan. Sedangkan, serai dapur adalah jenis serai yang sering kita gunakan untuk memberi aroma pada masakan.
Nah, itulah beberapa perbedaan serai wangi dan serai dapur yang perlu kamu ketahui. Kita jadi bisa tahu manfaat lain dari tumbuhan ini, deh. Semoga bermanfaat!