6 Perbedaan Sushi dan Kimbap, Hidangan yang Disangka Mirip

- Sushi berasal dari Jepang, menekankan kesegaran bahan dan sederhana, sementara kimbap berasal dari Korea, lebih praktis dan beragam.
- Sushi menggunakan cuka beras untuk nasi, memberikan rasa asam manis ringan, sedangkan kimbap menggunakan minyak wijen dan garam, memberikan rasa gurih.
- Sushi memiliki isi minimalis dengan fokus pada ikan, sementara kimbap memiliki banyak variasi isi seperti wortel tumis, telur, daging sapi, crabstick, dan tuna.
Sushi dan kimbap adalah dua hidangan berbahan dasar nasi dan rumput laut yang bentuknya sekilas tampak serupa. Keduanya digulung menggunakan nori, dipotong kecil-kecil, dan sering disajikan sebagai makanan praktis yang mudah dibawa. Namun jika dilihat lebih dekat, baik dari bahan, rasa, teknik pembuatan, hingga fungsi sosialnya keduanya ternyata mempunyai karakter yang sangat berbeda.
Memahami perbedaan ini bukan hanya membuat kita lebih mengenal kedua kuliner, tapi juga membantu menentukan mana yang lebih cocok dengan selera masing-masing. Kalau selama ini kamu salah mengira dua hidangan tersebut sama, ketahui bahwa sushi dan kimbap itu berbeda, lho. Berikut enam perbedaan sushi dan kimbap yang perlu kalian tahu.
1. Asal-usul dan filosofi dari kedua hidangan

Sushi adalah hidangan yang berasal dari Jepang dan merupakan bagian dari tradisi kuliner yang menekankan kesegaran bahan, terutama ikan mentah. Filosofi sushi berkaitan dengan kesederhanaan, penggunaan sedikit bahan, sedikit bumbu, tetapi sangat fokus pada kualitas dan tekniknya.
Sebaliknya, kimbap berasal dari Korea dan berkembang sebagai makanan praktis untuk piknik, bekal sekolah, hingga makan siang bagi para pekerja. Filosofinya lebih dekat pada kemudahan dan keberagaman bahan, sehingga kimbap umumnya lebih “meriah” dalam isiannya.
2. Rasa dan bumbu dasar dari nasi yang digunakan

Salah satu perbedaan paling terasa dari kedua hidangan adalah pada penggunaan bumbu di dalam nasinya. Sushi biasanya diberi campuran cuka beras, gula, dan sedikit garam. Perpaduan ini menghasilkan rasa asam manis yang ringan dan membantu menyeimbangkan rasa dari ikan mentah yang umum digunakan dalam sushi.
Sementara kimbap tidak memakai cuka sama sekali. Sebagai gantinya, kimbap menggunakan minyak wijen dan sedikit garam, sehingga rasanya lebih cenderung gurih dan harum. Hasilnya, sushi memiliki karakter rasa yang segar dan ringan, sedangkan kimbap cenderung lebih gurih dan aromatik.
3. Isi dan variasi bahan dari kedua hidangan

Sushi biasanya menggunakan bahan-bahan yang lebih minimalis, biasanya terdiri dari ikan mentah berkualitas tinggi, telur ikan, udang, timun, dan nori. Setiap komponen-komponen tersebut diatur agar rasa utamanya tetap pada ikan.
Sementara itu, kimbap dikenal dengan isi yang jauh lebih banyak dan bervariasi. Beberapa bahan umum dalam kimbap antara lain wortel tumis, telur, bayam, daging sapi atau bulgogi, acar lobak kuning atau danmuji, crabstick, sosis dan tuna. Dengan isi yang lebih banyak, kimbap terasa lebih padat dan “ramai”, sedangkan sushi cenderung lebih halus, sederhana, dan fokus pada satu bahan utama.
4. Saus dan cara menikmatinya

Sushi hampir selalu disantap dengan tambahan kecap asin atau biasa disebut shoyu, wasabi, dan kadang acar jahe. Ketiga komponen ini memang dirancang untuk memperkuat dan menyeimbangkan rasa dari ikan mentah yang memang sering ditonjolkan sebagai rasa utamanya.
Kimbap biasanya tidak menggunakan saus pendamping. Ia dimakan langsung karena rasa gurih dari nasi dan beragam isinya sudah cukup lengkap. Perbedaan ini menunjukkan bahwa sushi mengandalkan saus untuk menonjolkan kualitas bahan, sedangkan kimbap lebih mandiri dan tidak memerlukan bumbu tambahan.
5. Penampilan, ukuran, dan teknik menggulung

Walaupun bentuknya sama-sama gulungan, namun detailnya sangat berbeda. Sushi biasanya lebih kecil, lebih tipis, dan teknik menggulungnya sangat presisi. Isiannya sedikit sehingga potongannya terlihat lebih rapi, presisi, dan cantik.
Sementara kimbap lebih besar dan padat karena berisi banyak bahan. Saat dipotong, warna dan isiannya lebih meriah karena terdiri dari beberapa komponen seperti telur, bayam, wortel, dan crabstick. Kimbap identik dengan tampilan penuh warna dan kaya tekstur, sementara sushi tampil lebih sederhana dan elegan.
6. Fungsi sosial dan waktu menyantapnya

Sushi sering dianggap sebagai makanan dengan nilai seni dan teknik yang tinggi. Di Jepang sendiri, sushi biasa menjadi hidangan khusus untuk acara formal atau disajikan di restoran dengan tata cara dan etika tertentu.
Sebaliknya, kimbap lebih dekat dengan budaya sehari-hari masyarakat Korea. Ia populer sebagai bekal piknik, makanan perjalanan, hingga menu untuk makan siang anak sekolah. Kimbap adalah makanan “kebersamaan” dan sangat erat dengan aktivitas outdoor.
Walaupun sushi dan kimbap sering disebut kembar karena bentuknya yang mirip, namun keduanya memiliki beberapa perbedaan yang cukup mendasar. Perbedaan sushi dan kimbap terletak pada bahan dan rasa. Sushi cenderung minimalis, elegan, dan menonjolkan kesegaran bahan, sedangkan kimbap bersifat gurih, padat, praktis, dan beragam. Memahami perbedaan ini membuat kita lebih menghargai kekayaan kuliner dari Asia Timur dan memahami bahwa meskipun tampak serupa, setiap hidangan hadir dari budaya dan tujuan yang berbeda.
















