7 Proses Mengolah Kopi, Dimulai dari Biji hingga Jadi Minuman Segar

Kamu sering mengonsumsi kopi sebelum atau saat beraktivitas? Pernah terbayang, gak sih bagaimana biji kopi diproses hingga bisa kamu nikmati?
Ternyata seluruh proses mengolah kopi gak semudah penyajiannya, lho. Selain membutuhkan waktu yang cukup lama, mengolah kopi juga butuh keterampilan.
Nah, IDN Times sempat mengunjungi Kenangan Academy, Jakarta Selatan, untuk mengenal proses pembuatan kopi. Mereka menjelaskan proses mengolah kopi mulai dari bibit hingga menjadi minuman.
Penasaran bagaimana proses mengolah kopi? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini, yuk!
1. Seedling

Proses pertama untuk menghasilkan biji kopi adalah seedling atau menanam. Sebenarnya menanam biji kopi gak langsung di kebun, lho. Namun, ditanam terlebih dahulu di area nursery.
Setelah tanaman kopi sudah mencapai 1-1,5 meter, tanaman kopi bisa dipindahkan ke kebun. Proses ini memakan waktu selama 6 bulan untuk bisa dipindahkan ke area perkebunan.
2. Growing

Selanjutnya adalah growing, yakni pertumbuhan bibit hingga tumbuh berbuah. Bahkan, harus menunggu selama empat tahun, tetapi satu pohon kopi bisa memproduksi hingga 60 tahun.
Sebenarnya pohon kopi bisa mencapai tinggi hingga 10 meter. Namun, nanti harus dipotong supaya bisa dipetik dengan mudah menggunakan tangan.
3. Harvesting

Harvesting adalah proses memetik atau memanen biji kopi. Ternyata ada teknik khusus, yang disebut handpicking. Learning & Development Ops Specialist Kenangan Academy, Robbi Zimah, menyatakan bahwa biji kopi yang dipilih berkualitas premium.
Jadi, yang dipetik hanya berwarna merah saja. Warna hijau tidak boleh dipetik, karena masih muda. "Dan kami menggunakan kopi premium grade 1 atau yang paling tinggi," kata Robbi.
Robbi mengatakan cara memetik biji kopi pun gak bisa sembarangan. "Cara petik kopi gak boleh ditarik begitu saja, tetapi harus diputar," katanya.
4. Processing

Pada tahap ini, ada dua jenis processing, yakni proses basah dan kering. Untuk proses kering, hanya dilakukan dengan cara mencuci biji kopi, kemudian dijemur.
Sedangkan proses basah, biji kopi akan dikupas, lalu direndam dengan cara fermentasi. Setelah itu dijemur, direndam, lalu dijemur lagi.
5. Roasting

Tahap roasting atau memanggang terbagi menjadi dua jenis, yakni fast roast dan slow roast. Metode fast roast adalah memanggang biji kopi dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang cepat.
Sementara itu, metode slow roast adalah memanggang biji kopi dengan suhu rendah dan dalam waktu yang lebih lama. Roasting juga memiliki tingkatannya dengan tujuan menentukan kualitas rasa.
Tingkatan tersebut antara lain light, medium, dan dark roast. Nah, di Kopi Kenangan menggunakan tingkatan yang ideal dalam mengolah kopinya.
"Kami menggunakan medium to dark untuk menyeimbangkan rasa gula aren dan susu biar tercampur sempurna," ujar Robbi.
6. Cupping

Berikutnya adalah proses cupping, yakni dilakukan grading atau penilaian. Proses ini akan menentukan kisaran harga oleh seorang grader.
Seorang grader bertugas untuk quality control menggunakan indera perasa. Mereka akan menganalisa untuk mengetahui tasting notes-nya, atau kemungkinan ada reject dari rasa kopi. Jika sudah sempurna, maka bisa dikirim ke outlet Kopi Kenangan.
Fakta menariknya, seorang grader biasa minum hingga 200 cup untuk mencicipi rasa kopi. Cara ini dilakukan hanya terasa di lidah atau gak sampai ditelan, prosesnya seperti wine taste.
7. Brewing

Proses terakhir adalah brewing atau penyeduhan kopi, di mana semua kopi sudah masuk ke outlet. Para barista akan melakukan proses penyajian selama maksimal lima menit, sehingga para pelanggan bisa mendapatkan pesanan secara cepat.
Itulah beberapa proses mengolah kopi, mulai dari biji hingga menjadi minuman. Ternyata untuk menikmati secangkir kopi perlu melewati proses yang cukup panjang, ya.