Rekomendasi 5 Angkringan di Semarang yang Asyik Buat Nongkrong Malam

Ngaku anak gaul Semarang tapi belum pernah ke Kucingan Pak Gik? Berarti pengakuanmu hoax semata! Angkringan yang satu ini sudah buka hampir setengah abad, lho! Dan tak pernah pudar sedikit pun pesonanya. Selalu ramai pengunjung setiap hari, dari remaja sampai yang tua.

Uniknya, kalau angkringan lain buka dari sore sampai malam, Kucingan Pak Gik ini justru mulai buka malam hari dan tutup menjelang pagi. Makanya jangan heran kalau jam 2 pagi datang ke sini, stok makanannya masih banyak.

Pangsit goreng seperti yang di foto itu cuma Rp 500 per biji, lho! Kucingan Pak Gik terletak di Jalan Gajah Mada, dekat dengan Hotel MG Suites. Pilihan gorengannya banyak sekali sampai bingung mau mencoba yang mana dulu. Jangan lupa pesan wedang jahe, untuk menghangatkan malammu yang dingin sepi tanpa kekasih.

Selain Lawang Sewu dan Tugu Muda, bangunan lama yang tak kalah menarik untuk dikunjungi saat ke Semarang adalah Gereja Blenduk. Pemandangan cantik kota lama Semarang ini bisa juga kamu nikmati sambil santap malam.

Ada sebuah kedai nasi kucing bernama Angkringan Blendoek tak jauh dari situ. Letaknya yang strategis memanfaatkan pesona malam hari kawasan kota lama, bikin angkringan ini tak pernah sepi pengunjung.

Sayangnya, kini Angkringan Blendoek sudah pindah tempat ke depan Museum Mandala Bhakti, yang letaknya tak jauh dari Lawang Sewu dan Tugu Muda. Meski pindah lokasi, pelanggan setianya tetap berkunjung ke sana, lho.

Kamu nggak penasaran, nih menjajal spot kuliner yang satu ini?

Mirip dengan konsep Angkringan Blendoek, Agkringan Mbah Kerto ini juga punya space luas dengan penataan meja-kursi yang artistik seperti pesta kebun. Berbeda dengan Kucingan Pak Gik yang nuansanya lebih tradisional.

Terletak di Jalan Arteri Soekarno-Hatta, kamu harus jeli melihat papan penanda yang bertuliskan Angkringan Lounge Mbah Kerto, karena lokasinya masuk ke dalam gang sekira 10 meter jaraknya.

Karena penataan tempatnya yang unik, kedai angkringan ini kadang disewa untuk acara besar seperti menggelar pesta ulang tahun, halal bi halal, bahkan sampai foto pre wedding. Setiap malam biasanya ada penampilan grup akustik yang bikin suasana makin meriah. Konsep angkringan kekinian seperti ini cocok lho buat tempat nongkrongnya para millenials.

Tempat nongkrong ini dinamai Angkringan Ing Medoho karena lokasinya di kawasan Jalan Medoho, dekat fly over jalan tol. Lebih tepatnya berada di depan SMK 1 PGRI, yang juga tak jauh dari Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) salah satu ikon wisata Semarang. Angkringan Ing Medoho juga mengusung konsep kekinian dengan tempat berlantai dua.

Makanan dan minuman yang dijual di sini serupa dengan angkringan lainnya, tapi keberadaan Bir Pletok alias bir Jawa yang sedikit membuatnya berbeda. Tersedia juga space yang cukup luas sebagai panggung musik. Biasanya yang datang ke Angkringan ini justru keluarga, ayah-ibu dan anak-anak mereka yang asyik bercengkerama ditemani alunan musik.

Tak jauh dari Angkringan Ing Medoho, ada lagi tempat nongkrong yang nggak kalah seru. Mengusung konsep angkringan kekinian juga, kedai ini dinamai Angkringan Pandawa. Letaknya ada di Jalan Gajah Raya no. 25, sebelum Angkringan Ing Medoho jika kamu datang dari arah Jalan Majapahit.

Di sini, kamu bisa juga mengadakan nonton bareng pertandingan sepak bola dan mengakses internet sepuasnya. Ada fasilitas free wifi dan layar besar yang oke punya. Tentu saja tersedia space panggung musik agar suasana makin semarak.

Untuk varian makanannya, hati-hati bingung memilih. Karena Angkringan Pandawa menyediakan hampir 30 jenis nasi kucing dan lebih dari 40 macam sate-satean. Kalau berani datang ke sini, buang jauh-jauh rencana dietmu!

Rekomendasi tempat nongkrong malam yang ciamik, kan? Tetap bisa hang out bareng teman dan makan kenyang tanpa menguras dompet.