15 Foto Ikonik Es Krim Tertua di Surabaya, Wisata Kuliner Kemerdekaan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sudah punya rencana bakal ke mana saja selama long weekend yang bertepatan dengan HUT RI ke-73 ini? Kalau tak ada ide mau ke mana, kamu bisa berwisata sejarah di Surabaya, lho. Eits, jangan dibayangkan membosankan. Surabaya memiliki jejak-jejak sejarah yang menawan, yang masih hits sampai sekarang. Salah satunya menengok sejarah di Hotel Majapahit, tempat perobekan bendera Belanda sebulan setelah kemerdekaan RI.
Tak jauh dari itu, kamu bisa berwisata kuliner legendaris di Zangrandi Ice Cream yang terletak di Jalan Yos Sudarso Nomor 15, berseberangan dengan gedung DPRD Kota Surabaya, dekat Balai Kota. Zangrandi didirikan oleh Roberto Zangrandi pada 1930. Dia adalah warga Italia yang bermukim di Surabaya.
Saat itu, resep rahasia Zangrandi ada di tangan istrinya, Mevrouw Zangrandi. Hingga pada tahun 1960-an, mereka kembali ke Italia dan menjual kedai Zangrandi kepada pengusaha asal Surabaya, Adi Tanumulia.
Adi melanjutkan bisnis es krim ini dengan warisan resep dari istri Roberto, Mevrouw Zangrandi. Kini, bisnis tersebut telah dikelola oleh generasi ketiga Adi Tanumulia, yakni Felix Tanumulia (cucu Adi).
1. Zangrandi ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya sejak 2009 oleh Wali Kota Bambang Dwi Hartono kala itu
2. Bangunan depan, warna, hingga kursi rotan tidak boleh diubah menurut Surat Keputusan Wali Kota Surabaya Nomor 188.45/365/436.1.2/2013
3. Lain halnya dengan interior bagian dalam yang boleh diubah. Namun, Zangrandi tetap tak bisa memperlebar atau memperluas areanya
4. Secara keseluruhan Zangrandi mampu menampung 120 orang. Warna merah dan krem menjadi ciri khasnya
5. Kamu akan dimanjakan dengan pilihan es krim yang menggoda, harganya mulai dari Rp35 ribu. Ada pula makanan ringan khas Indonesia, seperti risoles, kroket, dan sebagainya
6. Ada tiga menu yang keautentikan resepnya tetap dipertahankan, yakni Tutti Frutti, Macedonia, Soda Ice Cream. Selebihnya didapat dari pengembangan dengan mempertahankan resep aslinya
Baca Juga: 8 Kuliner Es Paling Legendaris di Indonesia, Eksis Sejak Puluhan Tahun
7. Rizki Setio, 27 tahun, paling menyukai Macedonia "Rasanya gak pernah berubah," katanya. Sedangkan menurut Christian Revinata (21), Zangrandi lebih murah dan enak daripada es krim kekinian
Editor’s picks
8. Di tengah gempuran kedai es krim dan gelato kekinian, Zangrandi tak merasa gusar. "Karena kami punya identitas sendiri," kata Store Manager, Simon Cristian
9. Kini Zangrandi memiliki dua cabang: Galaxy Mall dan Pasar Atom Surabaya. Sedangkan, untuk keagenan, Zangrandi memiliki tujuh mitra di berbagai kota besar seperti Jakarta, Malang, Bondowoso, Semarang, dan sebagainya
10. Selain mengembangkan mitra agen, Zangrandi terus memberikan kejutan dengan merilis menu-menu baru, sesuai momentum
11. Seperti pada HUT RI ke-73 ini, kedai es krim tertua di Surabaya ini merilis soda ice cream merah putih dan Inde-pie-dence day
12. Buat ulang tahun atau momen spesial lainnya, kamu bisa memesan ice tart ala Zangrandi, yakni Cassata, Rainbow, Mocca Perfecto, dan Blackforest
13. Bukan seperti kue tart pada umumnya, ice tart ini didominasi es krim dengan campuran kue. Harganya Rp475 ribu untuk diameter 24 cm dan Rp390 ribu untuk 21 cm
14. Selain es krim, Zangrandi juga terkenal dengan kacangnya. Kacang ini juga legendaris lho, sekarang sudah dikelola oleh generasi keduanya. Bukan bagian dari Zangrandi, tapi keduanya seakan paket yang tak terpisahkan
15. "Vintage, ikonik, eksis," adalah tiga kata untuk Zangrandi, menurut Simon, yang sukses bertahan selama 88 tahun ini
Menurut Simon, tren pengunjung sedikit berubah. Kalau dulu kebanyakan warga lokal, sekarang banyak wisatawan dari luar kota atau turis asing yang ke sini. "Karena Zangrandi sudah seperti ikon Surabaya," ujar Simon.
Nah, itulah sedikit gambaran tentang kuliner paling legendaris yang terletak di jantung kota Surabaya. Sebagai millennials kekinian, kamu sudah mampir dan memahami sejarah es krim tertua ini belum? Bagikan ceritamu di kolom komentar ya!
Baca Juga: Menengok Peninggalan Sejarah Bangsa di Hotel Majapahit Surabaya