Sehat Mana, Makan 3 Kali Sehari atau Berkali-kali tapi Porsi Kecil?

Beberapa penelitian yang dilakukan universitas di California dan New Mexico menyatakan mereka yang makan berkali-kali dengan porsi kecil memiliki kadar glukosa, insulin, dan kolesterol yang lebih sehat, dibandingkan yang makan tiga kali sehari dalam porsi banyak.

Namun, ditemukan pula bahwa mengonsumsi makanan berkali-kali dengan jumlah kecil belum tentu mengurangi jumlah kalori terbakar dalam tubuh. Seorang profesor nutrisi dan psikologi di Universitas Cornell, David Levitsky, menyatakan tidak ada perbedaan antara mengonsumsi 12 makanan kecil setiap hari dan makan tiga kali sehari dengan jumlah kalori yang sama.

Pola konsumsi seseorang bergantung pada waktu yang mereka pilih atau kemampuan pencernaannya. Untuk seorang ibu yang baru memiliki anak, akan lebih cocok dengan pola konsumsi porsi kecil tapi berkali-kali. Pasalnya, ia harus selalu mengawasi anaknya dan bisa saja tidak memiliki banyak waktu untuk mengunyah makanannya.

Ada pula beberapa orang yang merasa cepat kenyang meski hanya makan sedikit. Namun, beberapa saat kemudian ia akan kembali lapar. Untuk itulah, pola konsumsi porsi kecil tapi berkali-kali ini lebih cocok untuknya.

Buat yang pekerjaan banyak, hingga sering mengabaikan waktu makan, lebih baik memilih makanan yang membuat kenyang dalam waktu yang lama. Orang seperti ini lebih cocok makan tiga kali sehari dengan porsi tetap. Sebaiknya tidak makan berkali-kali, karena biasanya asupan kalorinya tinggi dalam sekali makan.

Hal tersebut justru akan berdampak buruk bagi kesehatan. Diet bakal gagal kalau makan berkali-kali dengan kalori yang cukup besar.

Makan tiga kali sehari atau makan porsi kecil berkali-kali, sebenarnya tergantung pada kondisi dan kemampuan tubuh masing-masing orang. Jadi, sebelum menentukan mau makan dengan pola tertentu, sebaiknya kenali dulu kondisi tubuhmu.