Kalau bicara kuliner di Malang, tampaknya tidak afdal jika tidak menyebutkan kuliner street snack atau gerobakan yang hype maupun legendaris. Banyaknya warga yang mengadu nasib di Malang juga membuat varian street snack-nya pun beraneka ragam. Bahkan salah satu pedagang pendatang street snack ada yang sampai membuka belasan cabang di berbagai sudut kota.
Inilah 9 street snack di Malang yang wajib kamu ketahui, rasanya bikin kamu ketagihan pas udah cobain!
Sebagai kota wisata dan bagian dari Malang Raya, Kota Batu selalu mempunyai daya tarik bagi para wisatawan, bahkan street snack-nya pun menarik. Kalau biasanya telur gulung dan satai usus dijual terpisah, kini di Alun-Alun Kota Batu ada satai usus telur gulung. Perpaduan telur gulung dan satai usus ini hanya dibanderol dengan harga Rp2.000,00 saja.
Kalau di Jakarta namanya kue pancong, di Jawa Timur disebut rangin. Kue jadul yang terbuat dari serutan daging kelapa dan tepung ini masih diminati oleh warga Malang, bahkan sudah hadir di delivery online. Rangin Mbak Lisa ini bisa ditemui di sekitaran Jl. Soekarno-Hatta dan dibanderol dengan harga Rp13.000,00 saja untuk semua varian.
Kalau di di Malang sebutannya tahu berontak, tapi Hot Jeletot ini menawarkan makanan serupa dengan nama Gehu atau tauge-tahu. Waralaba yang berdiri sejak 2009 di Malang ini sudah mempunyai belasan cabang. Hot Jeletot menyajikan gehu seharga Rp2000,00 dan cireng seharga Rp2.500,00 .
Berawal dari berjualan di Jl. Surakarta tahun 1993, lalu pindah ke Jl. Surabaya No. 46 pada tahun 2002, cilok Pak Koboi ini sebungkusnya bisa didapatkan dengan harga Rp5.000,00 saja. Cilok yang dijamin mengandung daging sapi ini mempunyai dua varian yaitu varian polos dan varian isi telur yang bisa dilumuri saus pedas atau tidak pedas. Beliau berjualan dari jam 11.00 siang sampai sore hari.
Bagi mahasiswa UB yang selalu ngemall di Matos atau parkir di pujasera Universitas Brawijaya pasti sudah hafal dengan street snack satu ini, yaitu Cilok Bakar Anget Anget Marai Kemringet. Walaupun kuliner ini berasal dari Jawa Barat, namun kepopulerannya di Malang juga tinggi. Dengan varian pentol, tahu dan siomay, cilok bakar ini hanya dibanderol per tusuk Rp1.000,00.
Batagor ini terletak di Jl. Pajajaran di depan lembaga bimbingan belajar SSC dan terkenal sebagai batagor langganan siswa-siswa di kompleks SMA Tugu maupun peserta bimbingan belajar tersebut. Dengan konsep batagor mini yang dibungkus plastik, batagor yang dimakan dengan ditusuk ini begitu portable untuk dibawa ke mana-mana termasuk di kelas bimbingan belajar. Batagor ini sebungkusnya cukup dibanderol dengan harga Rp3.000,00.
Siomay ini sudah mendapat status legendaris bagi warga sekitar Jl. Borobudur maupun mahasiswa kampus ABM. Dibuka mulai pukul 8 pagi, siomay ini begitu legendaris sampai dalam durasi 3 jam saja sudah habis. Dengan harga per biji mulai dari Rp1.000,00 sampai Rp2000,00 siomay ini sudah cukup membuat kita kenyang dengan membeli satu porsi seharga Rp10.000,00 saja. Lokasi siomay ini terletak di depan Kampus ABM Jl. Terusan Candi Kalasan.
Sempol sudah lama tersebar di kota Malang, sajian tusukan daging ayam campur sapi ini pertama hype di Malang sekitar tahun 2017. Namun yang satu ini istimewa, terinspirasi dengan tempura dari Jepang, Super Sempol ini menyajikan sempol crispy yang dibalut dengan tepung roti yang renyah. Terletak di Jl. Bendungan Bening, sempol crispy ini dihargai Rp1.000,00 per tusuk. Selain itu Super Sempol juga menyediakan tahu bakso dan risol mayo.
Warga sekitar Jl. Kauman maupun yang sering berkunjung ke Alun-Alun Merdeka Malang pasti sudah hafal dengan tahu petis ini. Pak Sudarsono yang telah berjualan di sekitar alun-alun sejak 2007 ini masih setia menjajakan tahu petisnya dengan harga Rp500,00 saja per satu biji. Untuk masa pandemi ini lebih baik kalian bawa plastik sendiri untuk membungkus petisnya.
Kalau kamu berkunjung ke Malang dan pengin mencicipi kelezatan jajanan khas kaki lima, daftar di atas bisa dijadikan panduan. Pilih yang paling cocok di kantong dan di lidah!