Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
unsplash.com/Oana Cristina

Aktivitas minum kopi atau ngopi saat ini makin diminati oleh berbagai kalangan, baik tua maupun muda. Kopi tidak lagi hanya dinikmati di pagi hari, tapi juga siang maupun sore sebagai teman nongkrong atau mengerjakan tugas. Saat ini, bahkan kedai dan kafe kopi makin menjamur di mana-mana.

Di Indonesia sendiri, biasanya kopi disajikan dengan tambahan gula atau susu. Namun, jika sedang mencari sajian kopi yang unik, kamu bisa meniru sajian kopi khas berbagai negara lain di dunia, lho. Apa sajakah itu? Yuk, simak baik-baik.

1. Affogato (Italia)

unsplash.com/Ali Yahya

Affogato adalah perpaduan dari espreso dan gelato Italia klasik. Dalam bahasa Italia, affogato berarti tenggelam karena espreso dituangkan di atas satu sendok gelato, yang membuat gelato tampak tenggelam. Affogato sendiri dapat disajikan sebagai dessert maupun minuman biasa.

Cara membuat:

  • Tuang satu sendok gelato ke dalam mangkuk. Sebaiknya, gunakan mangkuk dingin agar gelato tidak langsung meleleh setelah espreso ditambahkan.
  • Tuang espreso dengan cepat di atas gelato.
  • Tambahkan topping ekstra yang sesuai dengan keinginanmu.

2. Turk kahvesi (Turki)

pexels.com/Karolina Grabowska

Kopi Turki sangatlah unik dan penting bagi budaya Turki sehingga UNESCO mengukuhkannya sebagai warisan budaya takbenda Turki. Kopi Turki memiliki rasa yang kuat dengan bubuk kopi yang tidak disaring saat disajikan. Selain itu, gula ditambahkan sebelum direbus, bukan ke kopi yang sudah jadi. Proses perebusan yang digunakan dalam membuat kopi Turki menciptakan buih tebal di permukaan yang menjadi ciri khas dari gaya tersebut.

Cara membuat:

  • Didihkan air dan gula di panci atau ibrik.
  • Angkat dari api, lalu tambahkan kopi dan kapulaga.
  • Panaskan kembali hingga campuran mendidih perlahan.
  • Angkat dari api saat kopi berbusa.
  • Ulangi proses ini dua kali.
  • Tuang ke dalam cangkir dan diamkan sampai ampasnya mengendap.

3. Einspanner (Austria)

unsplash.com/Crystal Huff

Sama seperti di Turki, warga Austria menganggap serius budaya minum kopi, terutama di Ibu Kota Wina. Itu sebabnya, budaya rumah kopi Wina ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya takbenda. Sajian kopi khas Austria disebut Einspänner. Pada dasarnya, Einspänner adalah espreso tunggal atau ganda dengan krim kocok.

Cara membuat:

  • Dalam mangkuk dingin, kocok krim kental dengan gula dan vanila hingga terbentuk puncak yang kaku.
  • Siapkan gelas, masukkan espreso. Campur dengan gula jika mau.
  • Tuang dengan krim kocok.
  • Tambahkan serutan cokelat dan atau bubuk kakao jika mau.

4. Ca phe trung (Vietnam)

legalnomads.com

Mungkin kamu belum pernah membayangkan menyajikan kopi bersama dengan kuning telur. Namun, nyatanya, begitulah cara warga Vietnam menyajikan kopi. Ca phe trung juga dikenal sebagai kopi telur Vietnam, yang biasanya terbuat dari kuning telur, gula, kental manis dan kopi robusta.

Cara membuat:

  • Seduh secangkir kopi pekat.
  • Siapkan kuning telur, kocok bersama kental manis hingga terbentuk campuran berbusa.
  • Aduk terus sambil menambahkan satu sendok makan kopi yang sudah diseduh.
  • Sendokkan busa kuning telur di atas sisa kopi. Ca phe trung siap dinikmati!

5. Lagrima (Argentina)

unsplash.com/Oana Cristina

Berbeda dengan sajian kopi pada umumnya yang menjadi inti dari minuman dan bahan lain sebagai tambahan, sajian kopi khas Argentina yang disebut lagrima justru didominasi oleh susu dan hanya menggunakan sangat sedikit kopi espreso, kira-kira 10 persen saja.

Cara membuat:

  • Hangatkan susu di dalam panci.
  • Tuang susu ke dalam cangkir sampai hampir penuh.
  • Tambahkan sedikit espreso. Lagrima siap disajikan!

Semuanya menarik, bukan? Jangan lupa cobain dan rasakan sensasi sajian kopi yang tidak biasa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha