5 Tips Bikin Jalangkote Khas Makassar yang Enak dan Kulitnya Renyah

Jalangkote adalah salah satu jajanan khas Makassar yang mirip pastel, tapi punya isian dan kulit yang khas. Umumnya, jalangkote diisi dengan campuran bihun, wortel, kentang, dan kadang ditambah telur atau daging cincang. Cita rasanya makin nikmat kalau disantap bareng saus cuka khasnya yang segar.
Meskipun bentuknya simpel, banyak orang gagal bikin jalangkote yang sempurna. Masalah yang sering muncul adalah kulitnya lembek setelah digoreng atau cepat keras saat dingin.
Padahal, kunci kenikmatan jalangkote ada pada kulitnya yang renyah tapi gak gampang melempem. Nah, kalau kamu pengin sukses bikin jalangkote sendiri di rumah, simak lima tips penting berikut ini
1. Pakai tepung terigu protein sedang dan tambahkan sedikit tepung tapioka

Untuk bikin kulit jalangkote yang renyah tapi tetap lentur, kamu butuh kombinasi tepung yang pas. Gunakan tepung terigu protein sedang sebagai bahan utama, karena menghasilkan tekstur kulit yang gak terlalu keras atau terlalu lembut. Tambahkan sedikit tepung tapioka atau maizena untuk memberi efek renyah lebih tahan lama.
Perbandingan idealnya sekitar 250 gram tepung terigu dan 1–2 sendok makan tepung tapioka. Jangan lupa tambahkan sedikit margarin cair atau minyak goreng ke dalam adonan kulit untuk menambah kelembutan dan rasa gurih alami. Ini juga bantu bikin kulit lebih mudah dibentuk dan gak gampang retak.
Uleni adonan kulit hingga kalis, lalu diamkan sekitar 15–30 menit sebelum digilas. Proses ini penting agar gluten terbentuk dengan baik, bikin kulit lebih lentur saat dibentuk dan gak sobek ketika diisi. Kulit yang lentur akan membantu menjaga isi tetap aman selama proses penggorengan.
2. Gilas kulit dengan ketebalan yang tepat dan merata

Ketebalan kulit juga memengaruhi kerenyahan jalangkote. Kulit yang terlalu tebal bikin teksturnya keras dan susah matang merata, sementara kulit yang terlalu tipis gampang robek dan menyerap minyak terlalu banyak. Idealnya, gilas adonan sampai setebal 2–3 mm saja.
Kalau kamu punya mesin penggiling adonan, manfaatkan alat ini supaya ketebalan kulit lebih konsisten. Tapi kalau kamu pakai rolling pin, usahakan untuk menggiling di permukaan datar dan ratakan semua sisi agar gak ada bagian yang lebih tebal dari yang lain. Ini penting supaya kulit matang sempurna saat digoreng.
Setelah digilas, segera isi dan lipat adonan supaya kulit gak mengering. Kamu bisa pakai cetakan pastel atau cukup tekan dan pilin pinggiran kulit dengan jari agar rapat. Pastikan lipatan benar-benar tertutup rapat biar isiannya gak bocor saat digoreng.
3. Pastikan isian sudah dimasak dan gak terlalu basah

Isian jalangkote sebaiknya dimasak lebih dulu sebelum dimasukkan ke dalam kulit. Tumis semua bahan seperti wortel, kentang, bihun, dan daging hingga matang dan bumbunya meresap. Ini penting untuk memastikan rasa gurih dan menghindari isian yang lembek atau mengandung banyak air.
Air berlebih dalam isian bisa bikin kulit jalangkote cepat lembek setelah digoreng. Jadi, setelah menumis, biarkan isian agak dingin dan tiriskan jika masih terlalu basah. Kamu juga bisa menambahkan sedikit tepung roti atau bihun ekstra untuk menyerap kelembapan berlebih.
Pastikan isian udah dingin sebelum dimasukkan ke kulit agar gak bikin adonan lembek atau lengket. Gunakan takaran isi secukupnya, jangan terlalu banyak supaya kulit bisa menutup dengan rapi dan gak mudah robek saat digoreng.
4. Goreng dengan minyak banyak dan api sedang

Menggoreng jalangkote dengan teknik yang tepat juga berpengaruh besar pada kerenyahannya. Gunakan minyak dalam jumlah cukup banyak agar seluruh bagian jalangkote terendam. Pastikan minyak sudah panas dengan suhu sedang sebelum mulai menggoreng.
Kalau minyak terlalu panas, kulit akan cepat gosong di luar tapi dalamnya belum matang. Sebaliknya, kalau minyak terlalu dingin, jalangkote akan menyerap terlalu banyak minyak dan jadi lembek. Suhu idealnya sekitar 160–170 derajat Celsius.
Goreng sedikit-sedikit agar suhu minyak tetap stabil. Jangan terlalu sering membolak-balik jalangkote, cukup sekali dua kali saja sampai warnanya kuning keemasan dan matang merata. Setelah diangkat, tiriskan di rak kawat atau tisu dapur agar minyak berlebih terserap.
5. Simpan dengan cara yang tepat biar tetap renyah

Kalau kamu gak langsung menyajikan jalangkote, penting banget untuk menyimpannya dengan cara yang tepat. Hindari menumpuk jalangkote panas di wadah tertutup karena uap panas bisa bikin kulitnya lembek. Biarkan dingin dulu di suhu ruang di atas rak kawat agar uapnya keluar.
Untuk hasil terbaik, simpan jalangkote di wadah terbuka atau dialasi tisu dapur dan tutup longgar. Kalau pengin menyajikannya nanti, kamu bisa memanaskan ulang dengan oven atau air fryer agar teksturnya tetap renyah.
Jalangkote juga bisa dibekukan dalam keadaan mentah, lalu digoreng saat akan disajikan. Pastikan kamu membungkusnya satu per satu agar gak menempel dan tetap rapi. Cara ini cocok banget kalau kamu mau stok buat camilan atau usaha rumahan.
Dengan lima tips di atas, kamu bisa bikin jalangkote yang kulitnya renyah, gak cepat lembek, dan isinya gurih mantap. Cocok banget buat camilan keluarga atau jualan.