5 Tips Membuat Bagel Gandum, Teksturnya Kenyal dengan Aroma yang Khas

- Gunakan tepung gandum berkualitas tinggi untuk tekstur kenyal dan aroma khas.
- Uleni adonan sampai gluten terbentuk sempurna untuk kekenyalan bagel.
- Fermentasi ganda memberikan rasa yang lebih dalam dan tekstur lebih mantap.
Membuat bagel gandum yang sempurna itu memang tantangan tersendiri, apalagi kalau tujuannya menghasilkan tekstur kenyal dengan aroma khas gandum utuh yang memikat. Bagel yang enak biasanya punya kulit luar yang sedikit renyah, bagian dalam yang lembut dan padat, serta wangi gandum yang membuat orang langsung tergoda. Tantangannya terletak pada keseimbangan adonan, teknik memasak, dan proses fermentasi yang tepat.
Banyak orang berpikir membuat bagel gandum itu sulit karena bahannya harus pas dan prosesnya cukup panjang. Padahal, dengan teknik yang benar, hasilnya bisa memuaskan dan terasa seperti bagel premium dari toko roti artisan. Kuncinya ada pada pemilihan tepung gandum yang tepat, cara mengulen, fermentasi, perebusan, hingga memanggang dengan suhu yang pas. Nah, berikut beberapa tips yang bisa membantu menghasilkan bagel gandum yang kenyal dan wangi khas.
1. Gunakan tepung gandum berkualitas tinggi

Tepung gandum adalah pondasi utama untuk menciptakan bagel yang teksturnya memuaskan. Pilih tepung gandum utuh berkadar protein tinggi, karena kandungan gluten di dalamnya akan membantu membentuk tekstur kenyal yang khas. Tepung berkualitas rendah biasanya membuat bagel terasa lebih kering dan kurang elastis saat digigit. Selain itu, warna dan aroma tepung gandum yang segar akan membuat hasil akhir lebih harum dan menggoda.
Jangan ragu untuk mencoba beberapa merek tepung gandum sampai menemukan yang paling cocok dengan selera. Ada tepung yang menghasilkan aroma lebih nutty, ada juga yang memberi rasa sedikit manis alami. Penyimpanan juga berpengaruh, tepung yang disimpan di tempat sejuk dan kering akan tetap segar lebih lama. Jadi, sebelum memulai adonan, pastikan tepung yang digunakan memang masih dalam kondisi prima.
2. Uleni adonan sampai gluten terbentuk sempurna

Proses mengulen adalah kunci utama untuk menciptakan kekenyalan pada bagel. Adonan perlu diuleni cukup lama sampai terasa halus dan elastis, tanda bahwa gluten sudah terbentuk optimal. Gluten ini yang akan membuat adonan bisa menahan udara dari fermentasi dan menghasilkan tekstur kenyal saat dipanggang. Kalau proses ini dilewati atau dilakukan setengah hati, bagel akan terasa bantat.
Gunakan teknik mengulen yang konsisten dan jangan terburu-buru. Mengulen bisa dilakukan dengan tangan atau menggunakan mixer adonan dengan kait pengulen. Jika memakai tangan, proses ini biasanya memerlukan waktu sekitar 10–12 menit. Ciri adonan yang siap adalah ketika ditarik tidak langsung robek, melainkan membentuk membran tipis.
3. Fermentasi ganda untuk rasa yang lebih dalam

Fermentasi adalah proses yang memberi karakter pada rasa dan aroma bagel. Untuk bagel gandum, fermentasi ganda sangat direkomendasikan karena akan memberikan cita rasa yang lebih kompleks dan tekstur lebih mantap. Fermentasi pertama biasanya dilakukan setelah adonan diulen, dan fermentasi kedua dilakukan setelah bagel dibentuk.
Pada fermentasi pertama, biarkan adonan mengembang di suhu ruang sampai volumenya hampir dua kali lipat. Kemudian bentuk menjadi lingkaran dan masukkan ke proses fermentasi kedua di dalam lemari pendingin semalaman. Proses ini akan memperlambat aktivitas ragi, sehingga menghasilkan rasa yang lebih kaya dan aroma gandum yang semakin kuat.
4. Rebus bagel sebelum dipanggang

Berbeda dari jenis roti lainnya, bagel melewati proses perebusan sebelum dipanggang. Langkah ini bukan hanya tradisi, tapi juga rahasia untuk mendapatkan kulit luar yang renyah dengan bagian dalam yang lembut. Air rebusan biasanya diberi tambahan sedikit madu atau malt agar memberi warna dan rasa manis tipis pada kulit bagel.
Kamu bisa merebus bagel selama kurang lebih 30–60 detik di setiap sisi. Pastikan jangan angan terlalu lama karena akan membuat teksturnya terlalu padat. Air yang digunakan sebaiknya mendidih lembut, bukan bergolak kuat, agar bentuk bagel tetap rapi. Begitu selesai direbus, segera pindahkan ke loyang panggang yang sudah dilapisi kertas roti.
5. Panggang dengan suhu tinggi untuk hasil optimal

Tahap terakhir adalah memanggang bagel dengan suhu tinggi, biasanya di kisaran 220–230°C. Suhu tinggi membantu membentuk kerak yang renyah sekaligus mempertahankan kelembutan bagian dalam. Kalau suhunya terlalu rendah, kulit bagel akan pucat dan teksturnya kurang memuaskan.
Gunakan oven yang sudah benar-benar panas sebelum bagel dimasukkan. Proses pemanggangan biasanya memakan waktu 15–20 menit, tergantung ukuran dan tingkat kematangan yang diinginkan. Begitu matang, biarkan bagel mendingin sebentar di rak kawat agar kulitnya tetap renyah tanpa membuat bagian bawah lembap.
Membuat bagel gandum yang kenyal dan aromanya khas memang membutuhkan kesabaran dan perhatian pada detail. Setiap tahap mulai dari pemilihan tepung, mengulen, fermentasi, perebusan, hingga pemanggangan berkontribusi pada hasil akhir. Dengan teknik yang tepat, bagel buatan rumah bisa punya kualitas setara dengan bakery ternama. Jadi, siapkan waktu, nikmati prosesnya, dan rasakan kepuasan saat bagel gandum buatan sendiri keluar dari oven dengan aroma yang memikat.