Selain KPop dan KDrama yang meraih popularitasnya di Indonesia, kuliner asal Negeri Ginseng ini pun juga mendapatkan perhatian lebih. Salah satunya adalah olahan ayam khas Korea.
Di bawah ini terdapat ulasan mengenai 12 sajian ayam khas Korea Selatan yang mungkin bisa jadi referensi menu berbuka kamu selama bulan Ramadan ini. Penasaran? Mari kita simak bersama.
Andong Jjimdak adalah salah satu varian jjim, yang merupakan hidangan Korea yang dikukus atau direbus. Andong Jjimdak dibuat dengan ayam serta berbagai sayuran yang direndam dalam saus yang berbasis ganjang (kecap Korea). Nama dari hidangan ini secara harfiah berarti ayam rebus dari Andong.
Karena Andong Jjimdak dimasak dengan api besar, makanan ini akhirnya memiliki lebih sedikit lemak dan dapat memiliki berbagai rasa dengan menambahkan beragam bahan sesuai resep. Makanan ini juga dianggap sebagai hidangan bernutrisi karena mengandung protein tinggi dari ayam dan berbagai vitamin yang disediakan oleh sayuran di dalamnya.
Untuk membuat hidangan, kaldu disiapkan terlebih dahulu dengan merebus ayam cincang yang telah dibersihkan, bawang putih utuh, bawang merah, jahe, dan sejenis lada cabai hijau segar bernama 'Cheongyang gochu' sekaligus ke dalam sebuah panci. Ladanya terkenal karena kepedasannya yang ekstrem dan memainkan peran penting dalam rasa di hidangan ini.
Mie sohun direndam dalam air. Ayam yang sudah matang kemudian direbus dengan saus yang terbuat dari ganjang, mullyeot (bumbu seperti sirup), gula, dan lada di dalam kaldu. Irisan jarum shiitake, wortel, kentang, dan sayuran lain yang dipotong dadu ditambahkan ke dalam panci dan direbus dengan api besar selama 10 menit. Sementara wortel dan kentang hampir matang, sedikit tepung terigu dan bayam, irisan timun, daun bawang dan mie ditambahkan ke panci juga. Setelah masak, sajian ini ditaburi biji wijen di atasnya.
Baeksuk dibuat dengan ayam yang direbus air selama beberapa jam. Istilah 'Baeksuk' umumnya merujuk pada Dakbaeksuk atau sup ayam, yang resep dan bahan-bahannya mirip dengan sajian ayam Korea lainnya bernama Samgyetang.
Namun, terdapat perbedaan di antara keduanya. Samgyetang dibuat dengan ginseng, berbagai bumbu, kastanye, dan jujube. Sedangkan Dakbaeksuk atau Baeksuk dibuat dengan bahan yang lebih sederhana seperti ayam, air, dan bawang putih. Ayamnya juga bisa diisi dengan nasi ketan.
Saat proses memasak telah selesai, garam dan irisan bawang merah Welsh ditambahkan ke mangkuk makanan sesuai selera. Jika baeksuk tidak diisi dengan nasi ketan, biasanya sajian ini dimakan dengan nasi biasa.
Buldak atau fire chicken adalah sajian ayam yang berbumbu sangat pedas. Arti harfiahnya adalah ayam api, karena bul dalam bahasa Korea berarti 'api' dan dak berarti 'ayam'.
Buldak bisa dipanggang maupun digoreng dengan potongan ayam seukuran gigitan (bite-sized) dan disajikan dengan saus pedas biasanya termasuk gochutgaru (bubuk cabai), gochujang (pasta cabai), kecap, jocheong (sirup kanji), bawang putih, dan jahe.
Bubuk cabai terbuat dari cabai Cheongyang yang lebih disukai karena lebih pedas daripada cabai biasa yang digunakan dalam resep Korea. Irisan garae-tteok (kue beras) dan lelehan keju biasanya ditambahkan ke hidangan ini.
Lauk ringan seperti gyeran-jjim (telur rebus) atau nuringji (nasi hangus) yang direbus sering disajikan dengan buldak untuk membantu menangkal rasa pedasnya. Selain itu, hidangan ini biasanya ditemani dengan minuman alkohol seperti bir.
Dak-bokkeum-tang atau ayam pedas yang direbus adalah hidangan tradisional Korea yang dibuat dengan merebus potongan ayam dengan sayuran dan rempah-rempah.
Bahan-bahan untuk membuat hidangan ini terkadang ditumis dahulu sebelum direbus. Sajian ini merupakan sajian jjim dan resepnya bervariasi di seluruh semenanjung Korea.
Bahan-bahan umum untuk hidangan ini termasuk kentang, wortel, cabai hijau dan merah, cabai merah kering, daun bawang, bawang merah, bawang putih, jahe, gochujang (pasta cabai), gochutgaru (bubuk cabai), kecap, dan minyak wijen.
Dak-galbi atau ayam goreng tumis pedas adalah hidangan populer Korea yang dibuat dengan menggoreng ayam potong dadu yang diasinkan dalam saus gochujang dengan kentang manis, kol, daun perilla, daun bawang, tteok (kue beras), dan bahan-bahan lainnya.
Kebanyakan resto dak-galbi memiliki hot-plate yang ada di atas meja. Selada dan daun perilla disediakan sebagai ssam atau sayuran untuk membungkus ayam.
Dakjuk adalah salah satu dari jenis hidangan juk (bubur Korea) yang dibuat dengan ayam. Sementara makanan Korea yang lain sering terkenal pedas, dakjuk tidak, sehingga membuatnya mudah untuk dicerna. Pasien medis dan anak-anak sering memakan dakjuk di Korea.
Di zaman sekarang, dakjuk menjadi populer karena nilai nutrisinya yang tinggi sehingga orang-orang bisa mencobanya di banyak restoran yang berspesialisasi dalam hidangan juk di Korea. Dakjuk berbeda dari sup ayam yang ada di negara-negara Barat dari segi resep, rasa, dan bahan-bahan yang digunakannya.
Samgye-tang berarti sup ayam ginseng secara harfiah dalam bahasa Korea. Hidangan ini terutama terdiri dari ayam muda (poussin) yang diisi dengan bawang putih, nasi, jujube, dan ginseng. Samgye-tang adalah sup hangat untuk hari-hari musim panas yang terik. Memakan samgye-tang di zaman sekarang diyakini dapat meningkatkan kesehatan.
Beberapa restoran khusus di Korea Selatan yang hanya menyajikan samgye-tang, mendapatkan popularitas lokal melalui resep khusus mereka untuk hidangan ini, yang seringkali disimpan sebagai rahasia. Hidangan ini kadang disertai dengan sebotol insam-ju (anggur ginseng) gratis di restoran-restoran tertentu.
Tongdak secara harfiah berarti 'ayam utuh', merupakan salah satu variasi hidangan ayam di Korea. Tongdak disiapkan dengan menggoreng ayam utuh. Hidangan ini merupakan makanan populer pada tahun 1970an karena menjadi satu-satunya jenis ayam goreng yang dijual di Korea. Tongdak dianggap sebagai ayam goreng asli atau original di Korea.
Untuk menyiapkan hidangan ini, ayam utuh yang dibumbui dengan garam dan lada hitam dilapisi dengan lapisan tipis tepung gandum dengan W rendah (tepung lemah), kemudian digoreng di api kecil untuk waktu yang lama. Sebelum digoreng, terlebih dahulu mengiris bagian-bagian ayam yang tebal seperti bagian dada dan paha untuk memasak ayam secara merata.
Itulah 8 sajian ayam khas Korea Selatan yang bisa jadi referensi untuk menu berbuka kamu selama bulan Ramadan ini. Tertarik?