Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Kesalahan Memasak Bakwan Jagung, Tekstur Jadi Keras!

Ilustrasi bakwan jagung (pexels.com/greenwish _)

Bakwan jagung adalah salah satu gorengan favorit di Indonesia. Makanan ini bisa dinikmati sebagai camilan maupun lauk makan. Tekstur bakwan jagung seharusnya lembut dan crunchy, karena jagung manis yang terkandung di dalamnya.

Namun, dalam beberapa situasi bakwan jagung bisa berubah menjadi keras, sehingga kurang enak saat dinikmati. Hal tersebut rupanya terjadi bukan tanpa sebab. Beberapa kesalahan memasak bakwan jagung ini yang membuat teksturnya keras dan gak enak.

1. Jagung yang dipilih sudah tua

Jagung mentah (pexels.com/HELGA M. PALLARÉS)

Penyebab bakwan jagung buatanmu terasa keras bisa disebabkan pemilihan bahan-bahan. Di sini, jagung jadi bintang utama yang akan memberikan sensasi menarik pada bakwan jagung tersebut. 

Kalau kamu memilih jagung yang sudah tua, maka hal tersebut mampu mempengaruhi tekstur bakwan jagung. Sebab, beberapa jagung yang sudah tua cenderung memiliki biji yang lebih keras dan kering dibandingkan jagung lainnya. Makanya, bakwan jagung buatanmu bisa keras bahkan sesaat setelah digoreng.

Maka dari itu, penting untuk memilih jagung yang tepat dan berkualitas bagus. Dengan begitu, bakwan jagung buatanmu kelembapan dan teksturnya lebih baik.

2. Rasio bahan kering tidak seimbang

ilustrasi adonan tepung (pixabay.com/Birgit_H)

Rasio bahan kering yang tidak seimbang pada adonan bisa membuat bakwan jagung menjadi keras. Bahan-bahan kering yang dimaksud biasanya terdiri dari tepung ataupun bahan kering lain yang tidak sebanding dengan bahan basah pada adonan.

Hal ini akan membuat bakwan jagung menjadi terlalu padat, sehingga setelah digoreng, bakwan jagung menjadi keras. Rasio yang tepat di antara bahan kering maupun bahan basah sangat penting, karena  hal tersebut bisa membantumu mempertahankan tekstur lembut pada gorengan.

Jika melebihkan salah satu di antaranya, maka bakwan jagung akan terlalu lembek atau kasar. Maka dari itu, sangat penting memperhatikan konsistensi dari adonan bakwan. Bila perlu, kamu bisa menggorengnya sedikit untuk mengetahui tekstur dari gorengan tersebut. Kalau ada yang kurang, kamu bisa menambahkan bahan kering atau bahan basah sesuai keperluan.

3. Proses penggorengan yang tidak tepat

ilustrasi proses menggoreng (pexels.com/kyung jin Kim)

Proses penggorengan yang tidak tepat juga dapat menyebabkan bakwan jagung berubah menjadi keras. Hal ini bisa ditunjukkan ketika kamu mengolah hidangan tersebut dalam minyak yang terlalu panas.

Secara tidak sadar, bakwan jagung jadi lebih cepat matang di bagian luar, sementara bagian dalamnya belum matang sempurna. Dengan begitu, potensi bakwan jagung menjadi keras pun sangat tinggi.

Oleh karenanya, mempertahankan suhu minyak yang tepat selama proses penggorengan berlangsung sangat penting. Bakwan jadi tidak matang terlalu cepat dan teksturnya pun empuk dan gurih.

4. Memanaskan bakwan jagung secara berulang

bakwan jagung dengan saus (pexels.com/dorukhan pekcan)

Pemanasan berulang atau proses menghangatkan bakwan jagung yang dilakukan beberapa kali juga bisa membuatnya keras. Sebab, selama proses pemanasan berulang secara perlahan bakwan jagung kehilangan kelembapannya, sehingga hidangan yang tadinya lembut berubah jadi lembut dan kering.

Jikapun kamu ingin menghangatkan bakwan agar lebih panas, maka sebaiknya dilakukan dengan proses penggorengan ulang yang tidak terlalu sering dan suhunya tidak terlalu panas. Ini dilakukan untuk menjaga tekstur bakwan jagung supaya tetap maksimal.

Kalau terus-menerus memanaskannya tanpa diperhatikan dengan baik, maka hal tersebut memicu bakwan jagung menjadi keras. Tentu gak mau merasakan bakwan jagung yang seperti ini, kan?

Dalam beberapa kondisi, bakwan jagung bisa berubah menjadi keras, sehingga kurang enak saat dimakan. Penyebabnya bisa berasal dari empat faktor di atas ataupun sebab-sebab lain yang tidak kamu sadari. Perhatikan proses memasakmu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mayang Ulfah Narimanda
Naufal Al Rahman
Mayang Ulfah Narimanda
EditorMayang Ulfah Narimanda
Follow Us