5 Tips Membuat Lupis Gluten Free yang Pulennya Tetap Bikin Nagih

26 Nov 2025, 20:42 WIB

Sinta Listiyana

ilustrasi kue lupis (commons.wikimedia.org/Adhmi)

Intinya sih...

Pilih tepung ketan gluten free berkualitas
Gunakan air hangat untuk menguleni adonan
Bungkus adonan dengan daun pisang yang sudah dilayukan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kalau kamu pencinta jajanan tradisional, pasti setuju kalau lupis punya tempat spesial di hati. Teksturnya yang pulen, rasa gurih dari kelapa, dan legitnya gula merah selalu berhasil bikin kangen. Namun, banyak orang mengira lupis gluten free itu susah dibuat karena bahan penggantinya sering membuat tekstur jadi keras atau mudah hancur.

Padahal, dengan teknik yang tepat, kamu tetap bisa membuat lupis gluten free yang lembut, pulen, dan tetap nagih seperti versi biasanya. Kuncinya ada pada pemilihan bahan, cara mengolah, dan trik merebus yang tepat. Yuk, simak lima tips berikut agar lupismu tetap enak meski tanpa gluten.

1. Pilih tepung ketan gluten free berkualitas

ilustrasi tepung ketan (pixabay.com/u_ozasl6z8zh)

Tepung ketan memang secara alami bebas gluten, tapi tidak semua brand memberikan hasil yang sama. Pilih tepung ketan yang warnanya putih bersih dan teksturnya halus agar mudah dibentuk. Tepung yang berkualitas akan memberi hasil lupis yang lebih pulen dan tidak mudah pecah.

Sebelum digunakan, ayak terlebih dahulu tepung ketannya. Proses pengayakan membantu menghilangkan gumpalan dan membuat adonan lebih lembut. Dengan begitu, tekstur lupismu akan lebih halus dan merata setelah direbus.

2. Gunakan air hangat untuk menguleni adonan

ilustrasi air hangat (pixabay.com/Abbat1)

Air hangat membantu tepung ketan lebih mudah menyatu dan menghasilkan tekstur yang lembut. Hindari menggunakan air dingin karena bisa membuat adonan keras dan sulit dibentuk. Tambahkan air sedikit demi sedikit sambil terus menguleni agar adonan tidak terlalu lembek.

Setelah adonan terasa kalis dan bisa dipulung, diamkan selama beberapa menit. Waktu istirahat ini memungkinkan adonan menyerap air dengan sempurna. Hasilnya, lupis gluten free akan terasa lebih pulen saat dimakan.

3. Bungkus adonan dengan daun pisang yang sudah dilayukan

ilustrasi daun pisang (pixabay.com/Ralphs_Fotos)

Daun pisang memberikan aroma khas yang membuat lupis semakin menggugah selera. Layukan daun pisang di atas api kecil atau rendam sebentar dengan air panas agar lebih lentur dan tidak mudah sobek. Daun yang lentur akan memudahkan proses membungkus adonan.

Saat membungkus, pastikan adonan ditekan sedikit agar bentuknya padat. Semakin rapat bungkusannya, semakin bagus hasil akhirnya. Teknik ini membantu lupis menjaga bentuk dan menghasilkan tekstur yang lebih pulen.

4. Rebus dengan air melimpah dan gunakan api sedang

ilustrasi merebus air (pexels.com/Anna Shvets)

Proses perebusan menentukan sukses tidaknya lupis gluten free. Rebus lupis dalam air yang banyak agar matang merata dan tidak saling menempel. Gunakan api sedang supaya adonan matang secara perlahan tanpa membuat bagian luar terlalu cepat lembek.

Balik lupis sesekali agar semua sisi terendam air dengan sempurna. Rebus hingga adonan terasa padat saat disentuh, biasanya sekitar 45–60 menit tergantung ukurannya. Dengan cara ini, lupis akan matang merata dan memiliki tekstur pulen yang stabil.

5. Dinginkan total sebelum dipotong agar tidak hancur

ilustrasi lupis (commons.wikimedia.org/Astari28)

Banyak orang terburu-buru memotong lupis saat masih panas, padahal hal ini bisa merusak teksturnya. Biarkan lupis benar-benar dingin agar strukturnya mengeras secara alami. Tekstur yang sudah set stabil akan lebih mudah dipotong tanpa hancur.

Gunakan pisau yang dibasahi air untuk memudahkan proses pemotongan. Potong perlahan sesuai ukuran yang kamu inginkan. Setelah itu, tinggal sajikan dengan kelapa parut dan gula merah cair yang manis dan harum.

Siap menghadirkan lupis gluten free yang pulen dan bikin siapa pun ketagihan? Yuk, langsung coba tipsnya dan rasakan betapa mudahnya membuat jajanan tradisional lezat tanpa takut gagal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.