Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

18 Oktober Hari Menopause Sedunia, Mengapa Haid Berhenti?

ilustrasi wanita (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Hari Menopause Sedunia atau World Menopause Day diperingati setiap tanggal 18 Oktober, kemarin. Tujuan ditetapkannya Hari Menopause Sedunia yaitu untuk meningkatkan kesadaran terkait menopause sekaligus mendukung pilihan untuk meningkatkan kesehatan pada perempuan paruh baya. 

Seorang perempuan akan mengalami haid saat memasuki usia pubertas. Biasanya haid dialami perempuan setiap bulan. Namun, saat memasuki masa menopause, perempuan tidak lagi mengalami haid. Mengapa haid berhenti saat menopause? Berikut penjelasannya!

1. Mengenal menopause

ilustrasi wanita memasuki masa menopause (pexels.com/Anna Shvets)

Menurut Office on Women's Health, menopause terjadi ketika siklus haid berhenti secara permanen. Menopause dialami perempuan ketika siklus haid telah berhenti setelah satu tahun penuh.

WebMD menjelaskan bahwa usia seseorang mengalami menopause biasanya ditentukan oleh faktor genetik. Rata-rata perempuan mulai mengalami menopause pada usia 51 tahun. Namun, adakalanya perempuan mengalami menopause lebih awal.

2. Menopause merupakan proses penuaan alami

ilustrasi wanita (pexels.com/Andrea Piacquadio)

NIH National Institute on Aging menjelaskan bahwa menopause bukanlah penyakit dan juga bukan suatu kelainan. Menopause merupakan proses penuaan yang alami pada perempuan.

Hormon estrogen digunakan oleh banyak bagian tubuh. Ketika kadar hormon tersebut menurun, sebagian perempuan mengalami keluhan yang bervariasi. Beberapa di antaranya yaitu berhentinya haid, mengalami hot flashes, gangguan tidur, bertambahnya berat badan, dan lainnya.

3. Mengenal siklus haid

ilustrasi haid (pexels.com/Cliff Booth)
ilustrasi haid (pexels.com/Cliff Booth)

Mayo Clinic menjelaskan bahwa siklus haid merupakan serangkaian perubahan yang dialami tubuh perempuan untuk mempersiapkan kemungkinan terjadinya kehamilan. Salah satu ovarium setiap bulannya akan melepaskan sel telur yang disebut dengan proses ovulasi.

Pada saat yang sama, terjadi perubahan hormonal yang bertujuan untuk mempersiapkan rahim untuk kehamilan. Ketika terjadi ovulasi tapi sel telur tidak dibuahi, maka lapisan dinding rahim akan meluruh yang dikenal sebagai haid.

4. Mengapa siklus haid berhenti ketika menopause?

ilustrasi sistem reproduksi wanita (freepik.com/pikisuperstar)

Dilansir WebMD, perempuan terlahir dengan memiliki sel telur yang disimpan di ovarium. Selain menyimpan sel telur, ovarium juga menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Kedua hormon tersebut mengatur siklus haid dan mengatur keluarnya sel telur atau ovulasi.

Medline Plus menerangkan bahwa menopause terjadi ketika ovarium berhenti menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Tidak adanya hormon tersebut membuat ovarium tidak lagi mengeluarkan sel telur setiap bulan sehingga siklus haid berhenti.

5. Tahap terjadinya menopause

ilustrasi wanita usia tua (pexels.com/Anna Shvets)

Proses menopause yang dialami perempuan terjadi secara bertahap. Menurut WebMD, tahap terjadinya menopause yaitu: 

Perimenopause: Fase perimenopause biasanya terjadi beberapa tahun sebelum menopause. Ovarium menghasilkan lebih sedikit hormon estrogen, sehingga siklus haid menjadi tidak teratur namun haid belum berhenti.

Menopause: Tahap ketika siklus haid berhenti karena ovarium tidak lagi melepaskan sel telur dan menghasilkan estrogen.

Postmenopause: Terjadi setelah menopause. Risiko kesehatan terkait dengan hilangnya estrogen makin meningkat.  

Ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron yang mengatur siklus haid dan mengatur keluarnya sel telur atau ovulasi. Menopause terjadi ketika ovarium berhenti menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Tanpa hormon tersebut membuat ovarium tidak melepaskan sel telur sehingga siklus haid berhenti.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Purwati
EditorDewi Purwati
Follow Us