Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Mengurangi Nyeri usai Seks pada Perempuan Menopause

ilustrasi pasangan (pexels.com/Gustavo Fring)

Menopause dapat memicu perubahan tubuh yang berpotensi menimbulkan rasa tidak nyaman. Salah satu yang umum dijumpai ialah atropi vagina, atau menipisnya dinding vagina akibat penurunan produksi estrogen.

Tak hanya itu, dinding vagina juga akan mengalami peradangan dan cenderung terasa lebih kering. Ini biasanya berdampak pada hubungan intim dengan pasangan. Untuk mengurangi rasa sakit yang muncul saat atau setelah melakukan aktivitas seks, coba lakukan tips berikut ini.

1. Menggunakan pelembap vagina

ilustrasi pelembap (unsplash.com/Alexandra Tran)

Untuk mengatasi vagina kering, pelembap vagina merupakan salah satu opsi non-hormonal paling efektif yang bisa dipertimbangkan. Produk ini dapat membantu mengurangi friksi atau gesekan kasar saat berhubungan intim.

Berbeda dengan pelumas seks yang dapat memberikan kelembapan sementara, pelembap vagina bekerja dengan cara merehidrasi jaringan mukosa dan menyerap ke dalamnya.

DilansirLivestrong, pelembap vagina yang mengandung hyaluronic acid dianjurkan untuk digunakan sebanyak dua hingga tiga kali dalam seminggu.

2. Mengaplikasikan pelumas sebelum berhubungan intim

ilustrasi petroleum jelly (unsplash.com/Thowfiqu Barbhuiya)

Pelumas seks, di sisi lain, dapat digunakan tepat sebelum melakukan berhubungan intim. Tujuannya tak lain untuk memberikan kelembapan secara cepat dan instan sehingga aktivitas seksual dapat dilakukan dengan nyaman, seperti dijelaskan dalam laman Healthline.

Pelumas seks tersedia dalam beberapa jenis. Mulai dari yang berbahan natural, silikon, minyak, hingga air. Namun, satu hal yang perlu diperhatikan, hindari perpaduan pelumas seks berbahan minyak dengan kondom dan/atau alat seks berbahan lateks. Ini lantaran pelumas dapat merusak bahan lateks sehingga efektivitasnya menurun secara bermakna.

3. Mengonsumsi makanan yang kaya akan fitoestrogen

ilustrasi kacang-kacangan (pexels.com/David Disponett)

Fitoestrogen merupakan senyawa alami yang dapat ditemukan dalam tumbuhan. Dengan kata lain, makanan nabati seperti buah, sayuran, ataupun kacang-kacangan mengandung senyawa ini. Namun walau berasal dari sumber nabati, fitoestrogen dapat berfungsi layaknya estrogen dalam tubuh manusia.

Fungsi estrogen sendiri meliputi pencegahan osteoporosis pada perempuan, pereda gejala menstruasi, hingga pengobatan alami jerawat. Karenanya, senyawa ini umum digunakan dalam terapi pengganti hormon alami pada perempuan menopause. 

4. Terapi obat-obatan

ilustrasi obat-obatan (pexels.com/cottonbro)

Selain yang upaya alami, terapi obat-obatan estradiol baik dalam bentuk krim maupun tablet juga dinilai efektif dalam mengurangi rasa nyeri ketika berhubungan seks saat seseorang memasuki masa menopause.

Opsi lain yang bisa dipertimbangkan ialah obat DHEA atau dehydroepiandrosterone, sejenis androgen adrenal yang biasa digunakan untuk mengatasi penipisan dinding vagina. Namun, tentu saja obat-obatan ini harus dikonsumsi dengan pantauan dokter.

5. Rutin berhubungan seks

ilustrasi pasangan (pexels.com/A Koolshooter)

Berhubungan intim secara rutin juga diketahui dapat membantu meningkatkan aliran darah dan elastisitas vagina, sehingga dapat mengurangi rasa sakit yang berpotensi timbul.

Walau mungkin tak terkesan romantis, tetapi coba jadwalkanlah hubungan intim dengan pasangan. Diskusikan kapan waktu tepat untuk melakukan aktivitas tersebut dan pastikan untuk berkomitmen untuk melaksanakannya sesuai waktu yang telah ditetapkan.

Berhubungan seks setelah memasuki masa menopause tetap dianjurkan untuk menjaga kesehatan dan keharmonisan rumah tangga. Namun, agar aktivitas seks nyaman, terapkan tips di atas secara konsisten. Jika tak membuahkan hasil signifikan, diskusikan dengan dokter untuk mendapat penanganan yang tepat, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us