Lebaran adalah perayaan yang ditunggu-tunggu. Mulai dari mudik, berjumpa keluarga dan kerabat, hingga sajian khas Lebaran. Ngomong-ngomong soal makanan Lebaran, tetap pastikan pola makan kamu tidak sembarangan kalau tidak mau ada hal-hal yang mengganggu kesehatanmu sesudahnya.
Yuk, intip makanan apa saja yang harus kamu perhatikan saat Lebaran, agar momen spesial ini kamu tetap sehat bersama keluarga.
Fokuslah pada makanan sehat, salah satunya makanan berserat. Ini karena serat berfungsi pada proses pencernaan makanan.
Asupan serat yang cukup bisa mempermudah buang air besar. Selain itu, serta juga bisa memengaruhi berat badan. Walaupun beberapa penelitian menyebutkan bahwa penurunan berat badan karena mengonsumsi makanan tinggi serat tidak signifikan, tetapi penelitian lain menyebutkan bahwa makanan berserat mungkin dapat membantu menjaga berat badan, menurut studi bertajuk "The Health Benefits of Dietary Fibre" dalam jurnal Nutrients tahun 2020.
Hal tersebut dapat membantu khususnya apabila kamu ingin mempertahankan berat badan selama masa libur Lebaran.
Masih dalam penelitian yang sama, disebutkan bahwa serat juga berpengaruh pada peningkatan efektivitas insulin, penurunan risiko diabetes tipe 2, peningkatan indeks hipoglikemik, mikroba lambung, pengobatan pasien diabetes, dan profil lipid.
Dilansir Harvard T.H. Chan School of Public Health, terdapat dua macam sumber serat, yaitu serat larut air dan serat tidak larut air. Makanan yang termasuk sumber serat larut air di antaranya oat, biji chia, apel, dan bluberi. Sementara itu, yang termasuk sumber serat tidak larut air seperti beras merah, polong, buah yang kulitnya bisa dimakan, dan almon.
Salah satu hal yang harus dipersiapkan untuk menjadikan Lebaran menjadi berarti bukan hanya kesehatan, tetapi juga fisik yang kuat.
Mulai dari malam takbiran, salat Idulfitri, silaturahmi ke rumah tetangga dan kerabat, semua aktivitas itu tentunya memerlukan tubuh yang sehat dan bugar.
Untuk memiliki tubuh yang kuat, kamu bisa memperbanyak konsumsi makanan dan minuman, misalnya yang mengandung vitamin B. Vitamin ini berguna untuk membantu proses metabolisme makanan dari karbohidrat, protein, dan lemak menjadi sumber energi.
Berbagai macam vitamin B bisa didapat dari beras, yoghurt, ikan, telur, ikan salmon, almon, keju, bayam, pisang, daging, jamur, alpukat, brokoli, dan masih banyak lagi.
Selain vitamin B, vitamin C juga penting untuk dikonsumsi. Vitamin C berperan penting dalam proses peningkatan sistem imun dan pecegahan radikal bebas. Vitamin ini bisa didapat dari aneka jeruk, paprika, stroberi, tomat, kiwi, dan lain-lain.
Saat Lebaran, banyak aneka kue disajikan. Misalnya beragam kue kering, cokelat, permen, keik, dan lain-lain. Walaupun nikmat, tetapi cobalah untuk mengontrol konsumsinya.
Mengingat saat Lebaran biasanya kita silaturahmi ke tempat kerabat, jika ditawarkan makanan manis cukup ambil porsi kecil untuk menghormati tuan rumah. Apalagi jika kamu akan mengunjungi beberapa kerabat.
Menurut laporan dalam jurnal The Lancet Planetary Health tahun 2020, mengurangi konsumsi gula dapat membantu kita menghindari beberapa masalah kesehatan, seperti gigi berlubang, obesitas, dan penyakit tidak menular seperti hipertensi, penyakit jantung, penyakit hati, stroke, dan diabetes tipe 2.
Makanan selanjutnya yang perlu kamu perhatikan adalah makanan berminyak dan berlemak. Mulai dari opor, rendang, sambal goreng hati, beserta masakan khas Indonesia lainnya sangat banyak disajikan saat Lebaran. Bukannya melarang, tetapi yang perlu diingat adalah porsinya, jangan sampai berlebihan.
Menurut studi bertajuk "Fried Food Consumption and Cardiovascular Health: A Review of Current Evidence" dalam jurnal Nutrients tahun 2015, konsumsi gorengan yang lebih sering (empat kali atau lebih dalam sepekan) berkaitan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2, gagal jantung, obesitas, dan hipertensi.
Adapun lemak sendiri sebenarnya ada tiga macam yaitu, lemak baik atau lemak tak jenuh, lemak jahat, dan lemak jenuh. Lemak baik sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh sedangkan lemak jahat dan lemak jenuh tidak.
Menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health, makanan-makanan yang tergolong lemak baik di antaranya minyak tumbuhan (zaitun, kanola, wijen, dan lain-lain), alpukat, ikan, almon, dan masih banyak lagi.
Menurut studi berjudul "Water, Hydration, and Health" dalam jurnal Nutrition Reviews tahun 2010, konsumsi air sangat penting untuk menghindari terjadinya dehidrasi, menjaga sistem keseimbangan tubuh (homeostasis), dan pengaturan suhu tubuh. Bahkan, dalam buku Hydration Troughout Life yang juga dikutip dalam jurnal tersebut, dinyatakan bahwa manusia hanya dapat hidup selama 5 hari tanpa air.
Kekurangan air dapat menimbulkan beberapa gangguan kesehatan hingga penyakit. Gangguan kesehatan paling sederhana adalah rasa lelah, bingung, atau gangguan ingatan jangka pendek, dan gangguan perasaan. Sementara itu, yang lebih serius adalah potensi risiko infeksi saluran kemih, batu urine, batu empedu, dan sembelit.
Laman Direktorat Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa konsumsi air yang diperlukan masing-masing orang berbeda-beda. Meskipun, demikian bagi orang dewasa disarankan untuk mengonsumsi air sebanyak 2 liter per hari.
Selain itu, sumber air juga bisa didapat dari sayur dan buah seperti bayam atau semangka yang mengandung air sekitar 90 persen. Agar tidak bosan dan menambah kesegaran, kamu dapat menambahkan irisan buah dan daun mint (infused water).
Walaupun beragam sajian Lebaran menggugah selera, tetapi usahakan untuk tetap memprioritaskan pola makan sehat seimbang. Selain itu, jangan lupa juga untuk rutin olahraga agar tubuh sehat dan bugar.