Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Makanan yang Bisa Memicu Radang Tenggorokan, Waspada!  

ilustrasi radang tenggorokan (pexels.com/Gustavo Fring)
Intinya sih...
  • Gorengan seperti bakwan, tempe goreng, atau kentang goreng mengandung minyak yang dapat memicu iritasi di tenggorokan.
  • Cabai dan bumbu tajam lainnya bisa memperburuk kondisi iritasi tenggorokan dan meningkatkan produksi asam lambung.
  • Konsumsi makanan manis tinggi seperti permen, kue manis, dan minuman bersoda dapat menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan bakteri dan virus di rongga mulut dan tenggorokan.

Radang tenggorokan terasa sangat mengganggu, terutama saat menelan, berbicara, atau makan. Gejala seperti nyeri, kering, dan sensasi terbakar di tenggorokan sering kali disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa makanan tertentu juga bisa memperparah atau bahkan memicu peradangan pada tenggorokan.

Faktor pemicu radang tenggorokan biasanya berkaitan dengan kandungan gula, minyak, atau bahan kimia yang bisa memicu iritasi. Oleh karena itu, penting untuk lebih selektif dalam memilih makanan terutama jika kondisi tubuh sedang lemah. Yuk, simak beberapa makanan yang bisa memicu radang tenggorokan.

1. Makanan gorengan dan berminyak

ilustrasi menggoreng makanan (pexels.com/Ron Lach)

Gorengan seperti bakwan, tempe goreng, atau kentang goreng mengandung banyak minyak yang telah dipanaskan berulang kali. Proses penggorengan ini menghasilkan senyawa berbahaya seperti akrilamida yang tidak hanya berisiko bagi kesehatan secara umum, tetapi juga dapat menyebabkan iritasi di tenggorokan. Kandungan lemak jenuh dalam makanan berminyak juga memperburuk inflamasi dalam tubuh.

Tekstur gorengan yang keras dan kasar juga bisa memperparah iritasi pada jaringan tenggorokan yang sensitif. Saat kondisi tenggorokan sedang meradang, gesekan dari makanan seperti ini dapat membuat nyeri bertambah parah dan memperlambat proses penyembuhan. Maka dari itu, sebaiknya hindari makanan berminyak hingga tenggorokan kembali pulih.

2. Makanan pedas dan berbumbu tajam

ilustrasi cabai (unsplash.com/Torbjørn Helgesen)

Cabai, merica, dan bumbu-bumbu tajam lainnya bisa memicu sensasi terbakar di tenggorokan. Kandungan kapsaisin dalam cabai memang memberikan rasa pedas, tetapi juga bisa memperburuk kondisi iritasi jika dikonsumsi berlebihan atau dalam kondisi tenggorokan yang sedang tidak sehat. Bahkan pada orang yang sehat, konsumsi pedas berlebih bisa menyebabkan dehidrasi lokal di jaringan tenggorokan.

Selain itu, makanan pedas bisa menyebabkan peningkatan produksi asam lambung. Asam lambung berisiko naik ke kerongkongan dan menyebabkan sensasi panas serta nyeri di tenggorokan (acid reflux). Ini membuat makanan pedas menjadi pemicu tak langsung radang tenggorokan yang cukup umum terjadi, terutama pada orang dengan masalah pencernaan.

3. Makanan atau minuman yang terlalu manis

ilustrasi gula (pexels.com/mali maeder)

Kadar gula tinggi dalam makanan seperti permen, kue manis, dan minuman bersoda dapat menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan bakteri dan virus di rongga mulut dan tenggorokan. Mikroorganisme ini bisa memperparah infeksi serta menyebabkan peradangan lebih lanjut, terutama saat sistem imun tubuh sedang menurun. Selain itu, konsumsi makanan manis secara berlebihan juga bisa memicu rasa gatal di tenggorokan dan memperparah iritasi yang sudah ada.

Selain itu, gula dapat meningkatkan kadar inflamasi secara sistemik dalam tubuh. Konsumsi gula berlebih diketahui berkaitan dengan meningkatnya risiko penyakit peradangan kronis, dan hal ini juga berdampak pada lambatnya pemulihan jaringan tenggorokan yang iritasi. Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi makanan manis selama mengalami radang tenggorokan.

4. Produk olahan susu

ilustrasi susu (pexels.com/Pixabay)

Susu dan produk olahannya seperti keju atau es krim terkadang memicu produksi lendir berlebih pada sebagian orang. Meski tidak selalu menyebabkan radang secara langsung, lendir yang menumpuk di tenggorokan bisa membuat seseorang merasa tidak nyaman dan memperparah peradangan yang sudah ada. Hal ini terutama dirasakan oleh penderita intoleransi laktosa ringan.

Selain itu, produk susu olahan yang tinggi lemak dapat meningkatkan risiko peradangan karena lemak jenuh di dalamnya. Pada sebagian orang, susu juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan ringan yang berdampak tidak langsung pada kondisi tenggorokan melalui efek asam lambung. Maka dari itu, sebaiknya konsumsi produk susu dikurangi jika kamu sedang mengalami radang.

5. Makanan dengan tekstur kasar dan keras

ilustrasi memakan snack (unsplash.com/Phillip Goldsberry)

Makanan seperti kerupuk, kacang, roti panggang keras, atau snack renyah lainnya bisa menyebabkan gesekan pada permukaan tenggorokan yang sedang meradang. Tekstur kasar dari makanan ini dapat mengiritasi lapisan mukosa yang sudah meradang dan memperlambat proses pemulihan. Bahkan dalam beberapa kasus, bisa menimbulkan luka kecil pada tenggorokan.

Selain itu, makanan jenis ini biasanya tidak mengandung banyak air sehingga bisa memperparah rasa kering di tenggorokan. Tenggorokan yang kering lebih mudah teriritasi dan memperparah rasa sakit saat menelan. Untuk itu, selama mengalami radang, sebaiknya pilih makanan lunak, hangat, dan mudah ditelan agar tenggorokan tetap terjaga kelembapannya.

Makanan merupakan salah satu pemicu radang tenggorokan yang sering luput dari perhatian. Memahami makanan-makanan yang bisa memperparah kondisi tenggorokan akan sangat membantu dalam proses pemulihan. Mulailah dengan menghindari makanan berminyak, terlalu manis, pedas, serta yang memiliki tekstur kasar, demi mendukung tubuh melawan peradangan secara alami dan lebih cepat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Theodore Siagian
EditorTheodore Siagian
Follow Us