Ubi ungu (Ipomoea batatas) adalah varietas yang tak kalah bernutrisi dengan ubi jalar warna lainnya, seperti oranye atau kuning. Selain nikmat dan mengenyangkan, ubi ungu juga menyimpan manfaat bagi kesehatan.
Bisa diolah menjadi berbagai rupa, simak ulasan tentang manfaat sehat ubi jalar ungu berikut ini!
Warna ungu dari ubi berasal dari senyawa antosianin. Khasiat antosianin sendiri termasuk super, lho, dan sudah terbukti lewat banyak penelitian!
Salah satunya, menurut sebuah penelitian berjudul "Kandungan Antosianin dan Aktivitas Antioksidan Ubi Jalar Ungu Segar dan Produk Olahannya" dari Universitas Gadjah Mada yang diterbitkan di jurnal "agriTECH" tahun 2013, senyawa antosianin berfungsi sebagai antioksidan dan mampu menangkap radikal bebas.
Antioksidan tersebut disebut-sebut berperan dalam mencegah penuaan dini, kanker, dan penyakit degeneratif.
Dalam masak-memasak, bahan pewarna makanan sering digunakan agar warna makanan lebih menarik. Salah satunya adalah dari ubi ungu. Bila menggunakan pewarna dari ubi ungu, kandungan alami antosianinnya tak hanya mempercantik warna makanan, tapi juga menyehatkan dan aman dikonsumsi.
Dilansir American Chemical Society (ACS), senyawa antosianin dalam ubi ungu aman dan akan memberikan manfaat bagi kesehatan, yang tidak ditemukan dari pewarna makanan buatan.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam "Journal of Agricultural and Food Chemistry" tahun 2012 meneliti partisipan yang mengonsumsi ubi ungu sebanyak 6-8 buah dua kali sehari selama empat minggu. Hasilnya, tekanan darah sistolik turun 3,5 persen dan tekanan darah diastolik turun 4,3 persen.
Penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa konsumsi ubi ungu pada orang-orang dengan hipertensi dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Sebuah artikel dalam jurnal "Plant, Soil and Environment" tahun 2005 menemukan bahwa kandungan antioksidan ubi ungu 2-3 kali lebih tinggi ketimbang ubi jalar yang berwarna kuning atau putih.
Artikel tersebut juga menyebut bahwa yang membuat kandungan antioksidan pada ubi ungu lebih tinggi adalah berkat senyawa antosianin yang lebih banyak dibanding ubi lainnya.
Berdasarkan penelitian yang tertuang dalam "Medical Journal of Lampung University" tahun 2018, ubi ungu merupakan salah satu sumber karbohidrat yang baik bagi tubuh.
Karbohidrat yang ada dalam ubi ungu memiliki indeks glikemik yang tergolong rendah, sehingga konsumsinya tidak akan membuat kadar glukosa naik secara drastis.
Makanan dengan kadar indeks glikemik yang rendah mampu memperbaiki sensitivitas insulin dan bermanfaat untuk mengendalikan kadar glukosa darah pada orang-orang dengan diabetes melitus.
Kamu yang tidak memiliki diabetes pun bisa mengonsumsinya untuk mencegah penyakit kencing manis tersebut.
Kabar baiknya, di Indonesia tidak sulit untuk menemukan ubi ungu. Cara terbaik untuk memasaknya adalah dengan mengukus, memanggang, atau merebusnya. Hindari memasaknya terlalu lama, ya, agar nutrisinya tidak hilang.
Kombinasikan konsumsi ubi ungu dengan jenis makanan sehat lainnya agar asupan nutrisi harian terpenuhi, serta manfaat yang didapat pun jadi maksimal!