Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Kamu Mengalami Gangguan Psikosomatik dan Solusinya, yuk Sehat

freepik.com

Melansir buku yang berjudul "Sehat dengan Kekuatan Jiwa", menerangkan bahwa Psikosomatik berasal dari bahasa Yunani. 'Psike' diartikan jiwa dan 'soma'  berarti badan. Para dokter sudah mengetahui lama jika sakit yang kita derita bisa berasal dari gangguan emosi. (Gopas Sirait, 2008 : 19)

Gangguan atau reaksi psikosomatik tubuh juga disampaikan melalui akun twit @mbahndi, milik dr. Andri, Sp.KJ, FACLP, dokter di Klinik Psikosomatik RS OMNI, dan menjadi viral di platform media sosial tersebut. Gangguan psikosomatik juga terjadi jika kamu merasakan sakit seperti gejala penyakit tertentu, misalnya setelah membaca apapun tentang virus corona atau COVID-19, padahal sebenarnya tubuh kamu sehat saja.

Istilah Psikosomatik sudah dikenal oleh orang - orang Romawi kuno. Hal ini bisa terlihat dalam ungkapan bijak mereka mens sana in copore sano (Dalam tubuh sehat terdapat jiwa yang kuat). Stres dan ketidakbahagiaan adalah beberapa contoh gangguan emosi.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa tanda kalau sakitmu termasuk psikosomatik. Check this out!

1. Frustasi yang ditandai dengan sakit kepala

Pixabay/StockSnap

Dalam ilmu kedokteran, sakit yang termasuk psikosomatik menerangkan bahwa ketika kamu dalam keadaan banyak tanggung jawab, kecemasan berlebihan memicu sakit kepala. Terutama jika kamu mengalami frustasi yang berkepanjangan.

Hal ini bisa kamu cegah dengan selalu berpikir positif atas masalah yang kamu hadapi saat ini. Karena hal ini mampu meningkatkan kekebalan tubuh yang ada pada dirimu.

2. Ketidakbahagiaan yang menyebabkan gangguan pencernaan

Pixabay/Derneuemann

Secara medis ketidakbahagiaan dapat mengganggu aliran hydrochloric di perut kamu. Asam lambung meningkat saat kamu merasa resah dan tegang. Pekerjaan seseorang yang selalu di bawah tekanan mampu memicu gangguan pencernaan.

Hal ini bisa kamu cegah dengan cara selalu bersyukur dengan apa yang kamu miliki. Dengan bersyukur kamu dapat menjalani hidupmu dengan tenang.

3. Penolakan dalam diri ditandai dengan mual dan muntah

economictimes.indiatimes.com

Kata beberapa orang, Perut telah dianggap sebagai pelampaisan tempat emosi. Dalam kehidupan tiap-tiap orang mengalami situasi yang tak diinginkan dan mempengaruhi kondisi perut. Sugesti seperti "Memikirkan masalah ini membuat saya ingin muntah."

Kamu bisa melakukan tiga tips agar perutmu tidak ikut terganggu saat emosimu bermasalah, antara lain:

  • Ketika makan, bebaskan dirimu dari segala yang membuat kebingungan.
  • Hindari diskusi yang tidak menyenangkan dengan temanmu.
  • Berhenti lah mengucap kata - kata yang kurang baik selama makan.

Jika kamu melakukan tiga hal di atas, gangguan pencernaan bisa dihindari dan metabolisme tubuhmu akan seimbang.

4. Perasaan negatif yang berlebih pemicu sakit jantung

americanpregnancy.org

Kata orang, menyimpan amarah dan perasaan negatif secara berlebihan, memicu peningkatan pembuluh darah. Aliran darah menjadi tidak lancar. Sebagai penggantinya kamu bisa mengalihkan rasa negatif itu berolahraga secara teratur.

Karena sebagian orang mengatakan, latihan jasmani meningkatkan hormon yang dapat memberi suatu pengaruh yang baik pada otak. Hal ini bisa dilihat dari latihan dan gerakan akan terasa berguna ketika kamu berhenti melakukannya. Jumlah denyut jantung berkurang dan kamu mengalami relaksasi.

5. Perasaan sukar beristirahat ditandai dengan rasa letih

Pixabay/Caio_triana

Banyak orang yang mengeluh tentang keletihan yang mereka alami tapi tidak mengungkapkan sumber keletihan. Gejala yang dialami seseorang yang mengalami keletihan yaitu: insomnia, kesulitan berkonsentrasi dan mengalami kemalasan dalam bekerja.

Banyak dokter menyarankan kita untuk mengingat pentingnya mengistirahatkan diri agar saraf-saraf tidak tegang. Mengurangi suatu perasaan ambisi yang berlebih dalam memperjuangkan sesuatu itu penting. Karena perasaan yang berlebih itu membuatmu letih.

Pikiran yang positif dan pola hidup yang teratur adalah hal yang dapat menghilangkan sakit psikosomatik. Maka dari itu, terus latih jiwamu agar menjadi sosok yang kuat dalam menghadapi masalah yang ada di hidup ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu D. Wicaksono
Siantita Novaya
Bayu D. Wicaksono
EditorBayu D. Wicaksono
Follow Us