9 Cara Selamatkan Diri saat Menghadapi Kondisi Darurat di Pesawat

Mungkin ada benda-benda penting yang kamu masukkan ke dalam koper atau tas carry-on yang berada di kabin pesawat. Namun, dalam kondisi darurat, pikirkan nyawamu terlebih dahulu dan tinggalkan saja barang-barang bawaanmu. 

Ada alasan mengapa awak kabin terus memintamu untuk memasukkan koper atau tas ke dalam bagasi kabin dan tidak membiarkannya tergeletak di lorong. Selain dapat mengganggu kenyamanan sesama penumpang, saat terjadi hal yang tidak diinginkan, misalnya pendaratan darurat, koper atau tas tersebut bisa menghalangi proses evakuasi.

Untuk evakuasi, mengutip Daily Mail, umumnya ada rentang waktu selama 90 detik sebelum seluruh pesawat terbakar. Kalau kamu menghabiskan waktu tersebut untuk menyelamatkan benda-benda yang kamu simpan di bagasi kabin, nyawamu yang jadi taruhannya. Jadi, tetap tenang dan prioritaskan keselamatanmu dulu.

Tidak dapat kelas bisnis, malah dapat kursi hampir di buntut pesawat? Tidak apa-apa. Justru, kamu malah memiliki peluang selamat lebih besar. Selain dekat dengan black box, duduk di bagian belakang juga meminimalkan dampak dari kejatuhan pesawat, dibandingkan yang duduk dekat ruang kokpit.

Setelah menganalisis 20 kasus kecelakaan pesawat, situs Popular Mechanics memecahkan mitos bahwa seluruh tempat duduk itu aman. Ternyata, bagian kabin belakang atau di belakang sayap pesawat disebut-sebut paling aman. Sebanyak 69 persen kemungkinan penumpang selamat saat kecelakaan pesawat, sementara pada bagian first class sebesar 49 persen.

Selain bagian belakang, tempat duduk aman lainnya adalah dekat pintu keluar darurat (emergency exit).

Melansir Reader's Digest, posisi brace sangat penting untuk diketahui saat menghadapi kondisi darurat pesawat. Posisi ini dilakukan dengan cara meluruskan kaki dan membenamkan kepala ke lutut atau meletakkannya ke sandaran tempat duduk di depanmu, sementara posisi tangan berada di belakang kepala. Kenapa begitu?

Mengutip hasil analisis situs Popular Science pasca kecelakaan pesawat Boeing di Inggris pada tahun 1989, terdapat 79 penyintas; 74 korban luka-luka dan 47 korban tewas. Saat para dokter mengobati para penyintas, mereka mengatakan kalau mereka sebelumnya duduk dalam posisi brace saat pesawat Boeing 737-400 tersebut mendarat di Kegworth.

Dites sejak 1967, Federal Aviation Administration (FAA) pun mengatakan kalau posisi brace bisa membantu mencegah kepalamu terbentuk ke permukaan keras. Posisi yang sama juga dilakukan oleh para pengemudi mobil saat menghadapi kecelakaan.

Langsung pakai masker oksigen begitu masker tersebut dijatuhkan. Ketika kehilangan tekanan kabin, penurunan oksigen bisa membuatmu tidak sadarkan diri hanya dalam waktu 20 detik.

Dengarkan selalu penjelasan dari awak kabin: selalu amankan masker oksigen untuk dirimu terlebih dulu sebelum membantu orang lain. Ingat, kamu tidak akan bisa membantu orang lain jika tak bisa bernapas.

Menurut laporan dari National Transportation Safety Board (NTSB), sebanyak 68 persen tingkat kematian dari kecelakaan pesawat berasal dari kebakaran setelah pesawat jatuh. Oleh karena itu, sebelum terbang, jangan pakai pakaian yang dapat menangkap api.

Melansir Reader's Digest, kamu disarankan untuk tidak mengenakan pakaian berbahan serat sintetis yang mudah terbakar, seperti poliester atau nilon. Pakailah pakaian berbahan alami seperti katun atau wol. Selain bahan alami, kamu juga disarankan untuk memakai baju berlengan panjang dan celana panjang supaya terlindungi dari api dan benda tajam saat menyelamatkan diri dalam kondisi darurat.

Mengenakan sepatu dapat melindungi kaki dan mempercepat proses evakuasi. Pakai sandal, sepatu hak tinggi, apalagi bertelanjang kaki tidak disarankan karena dapat melukai diri sendiri dan menyulitkanmu saat menyelamatkan diri bila berhadapan dengan kondisi darurat.

Sandal jepit tidak memberikan perlindungan optimal untuk kaki, sementara sepatu hak tinggi bisa menghambat proses evakuasi dan membahayakan diri serta orang lain di sekitar.

Penting untuk menjaga kebugaran tubuh agar kamu agar bisa menyelamatkan diri, just in case, dengan efektif, apalagi bila kamu berada dalam kondisi darurat saat berada di pesawat terbang yang butuh aksi cepat tanggap.

Jagalah berat badan ideal supaya kamu dapat mudah menyelinap ke celah-celah kecil saat menyelamatkan diri. Kamu juga harus melatih diri agar tetap tangkas setiap waktu, misalnya menghindari reruntuhan, rintangan, api, dan benda tajam.

Sebelum kamu masuk ke dalam pesawat, lebih baik kamu harus sudah tahu apa yang akan kamu lakukan jika pesawat mengalami kondisi darurat. Ada riset yang mengemukakan bahwa 3 menit pertama dan 8 menit terakhir penerbangan adalah saat-saat krusial di mana kecelakaan kerap pesawat terjadi.

Jadi, pastikan pada rentang waktu tersebut kamu harus tetap waspada. Jangan tidur, jangan mendengarkan musik, apalagi dalam keadaan mabuk. Bila pesawat mengalami hal yang tidak diinginkan, kamu jadi lebih tanggap dan bisa langsung mengambil tindakan.

Mari kilas balik ke insiden kecelakaan pesawat US Airways 1549 tahun 2009. Disebut "Miracle of the Hudson", pesawat Airbus A320 tersebut mendarat darurat di Sungai Hudson setelah menabrak burung dan mengalami mati mesin saat dalam perjalanan dari New York City ke North Carolina.

Seluruh 155 penumpang pesawat, meski 100 di antaranya mengalami luka-luka. Kenapa? Salah satu faktornya adalah para penumpang dengan sigap sudah memakai baju pelampung (life vest). Tergantung dari tipe pesawat dan maskapainya, biasanya, life vest tersedia di bawah kursi atau di dekat sandaran tangan.

Bila sudah ketemu dan memakainya, jangan langsung dikembangkan. Keluar pesawat terlebih dulu baru dikembangkan sesuai yang diinstruksikan oleh awak kabin. Kalau kamu mengembangkan rompi tersebut di dalam pesawat, itu akan menyulitkanmu saat bergerak. 

Itulah 9 cara yang bisa kamu lakukan untuk menyelamatkan diri dari kondisi darurat saat tengah berada di pesawat terbang. Tidak ada yang ingin mengalami musibah saat berada di pesawat terbang. Musibah tak bisa diprediksi secara akurat kapan terjadinya dan di mana pun. Namun, mengetahui tindakan evakuasi dan keselamatan diri yang baik dan benar saat menghadapi kondisi darurat di pesawat bisa memperbesar peluang diri untuk selamat.