TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jomlo Vs Pacaran: Siapa yang Tidurnya Lebih Nyenyak?

Tidur ternyata juga bisa dipengaruhi status dan pasangan

ilustrasi pasangan tidur bersama (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Siapa yang lajang? Semoga kamu cepat mendapatkan pasangan. Lalu, siapa dari antara kamu yang sudah memiliki pasangan? Selamat, selain cinta, ternyata ada lagi manfaat dari memiliki pasangan, lo!

Menurut studi terbaru, ternyata mereka yang sudah berpacaran tidurnya lebih nyenyak dibanding yang masih lajang. Jangan keburu sedih, mari simak fakta penelitian selengkapnya berikut ini.

1. Menguji ribuan orang dan tidak semuanya berpasangan

ilustrasi pasangan sedang tidur bersama (unsplash.com/Toa Heftiba)

Hubungan antara tidur bersama dengan kualitas tidur masih samar. Dimuat dalam jurnal Sleep dan dipresentasikan dalam Associated Professional Sleep Societies, para peneliti Amerika Serikat (AS) ingin mengetahui hubungan tidur bersama dengan kualitas tidur seseorang.

Bertajuk "Bed Sharing Versus Sleeping Alone Associated with Sleep Health and Mental Health", para peneliti menggunakan data studi Sleep and Health Activity, Diet, Environment, and Socialization (SHADES) di Pennsylvania. Hasilnya, penelitian ini melibatkan 1.007 partisipan usia produktif.

Para peneliti mengukur tidur bersama berdasarkan waktu yang dihabiskan tidur bersama, antara "Tidak pernah" atau "Hampir setiap malam". Selain itu, penelitian ini mengukur kualitas tidur mereka yang tidur bersama pasangan, anak, hewan peliharaan, anggota keluarga lain, atau tidur sendiri.

Baca Juga: Studi: Makan Sendirian Gak Baik untuk Kesehatan Jantung

2. Hasil: Orang-orang yang tidur dengan pasangan tidur paling nyenyak

Dibanding yang tidak pernah tidur bersama pasangan, partisipan yang tidur bersama pasangan hampir setiap malam tidur lebih nyenyak, bebas dari insomnia, dan lebih bersemangat.

"Meski tidur bersama dengan pasangan yang mengorok atau tidur tak menentu, ini bisa tetap bermanfaat," ujar peneliti senior dari Sleep and Health Research Program University of Arizona, Michael Gardner.

Selain itu, kemungkinan bangun tiba-tiba lalu tak bisa tidur lagi juga lebih kecil saat tidur bersama pasangan. Para peneliti juga mengatakan bahwa mereka yang tidur bersama pasangan juga mencetak skor depresi, kecemasan, dan stres yang lebih minim, serta lebih puas dari segi hubungan dan hidup.

3. Peringatan tidur untuk yang sudah punya anak dan

Kabar buruknya, mereka yang tidur sendiri terancam insomnia, terlihat lebih sering mengantuk, dan risiko apnea tidur lebih besar. Selain itu, tidur sendirian juga dihubungkan dengan risiko depresi lebih besar, dukungan sosial lebih minim, dan kepuasan hidup lebih kecil.

"Menariknya, ini bukan dengan siapa mereka tidur. Saat kami memantau mereka yang tidur bersama anak, jawabannya berbeda... Apakah karena kehadiran bayi membuat stres? Atau, mereka tidur tak beraturan dan berisiko menendang? Tidak ada yang tahu," kata Michael seperti dilansir WebMD.

Meski sudah berpasangan, para peneliti juga mencatat mereka yang sudah memiliki anak lebih berisiko insomnia, tidak bisa tidur, dan risiko apnea tidur juga meningkat. Di sisi lain, mereka yang tidur dengan anggota keluarga lain memiliki risiko apnea tidur yang tak kalah besar.

Baca Juga: Fakta Autoseksual, Seseorang yang Mencintai Dirinya Sendiri

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya