Fakta Autoseksual, Seseorang yang Mencintai Dirinya Sendiri

Gak bisa "on" kalau bukan diri sendiri?

Pernah dengar kisah Narcissus? Kisah tentang seorang laki-laki Yunani yang jatuh cinta pada bayangannya sendiri di permukaan air. Namun, karena cintanya "tak terbalas", ia hanya mampu memandangi diri sendiri dan berubah menjadi bunga. Oleh karena itu, meninggikan diri sendiri disebut narsistik.

Terkesan fiktif? Sebenarnya tendensi kita untuk lebih mencintai diri sendiri daripada orang lain memiliki sebutan. Di tengah argumen bahwa seksualitas lebih dari sekadar laki-laki dan perempuan, muncul orientasi seksual juga yang menyatakan bahwa mencintai diri sendiri itu wajar. Ini disebut autoseksual atau autosexual. Yuk, simak fakta selengkapnya!

1. Apa itu autoseksual?

Fakta Autoseksual, Seseorang yang Mencintai Dirinya Sendiriilustrasi autoseksual (theweek.co.uk)

Singkatnya, autoseksual berarti orientasi seksual saat seseorang tertarik pada dirinya sendiri secara seksual, bahkan lebih daripada orang lain. Sebutan ini berasal dari bahasa Yunani "αυτός" yang berarti "diri".

Autoseksualitas berarti kamu mendapatkan kenikmatan pribadi dari diri dan tubuh pada tingkat yang tidak bisa didapatkan dari orang lain. Bahkan, meski seseorang mengaku bukan autoseksual, orang tersebut mungkin tanpa sadar menunjukkan perilaku tersebut.

2. Apa tanda-tanda autoseksual?

Fakta Autoseksual, Seseorang yang Mencintai Dirinya Sendiriilustrasi laki-laki masturbasi (healthline.com)

Secara kasatmata, sulit untuk mengetahui apakah seseorang adalah autoseksual. Main tebak? Nanti tersinggung! Dilansir Mind Body Green, ada beberapa tanda yang mengisyaratkan autoseksualitas pada seseorang. Apa saja?

  • Lebih suka masturbasi daripada seks dengan orang lain
  • Saat melakukan masturbasi atau aktivitas seks pun, orang tersebut lebih suka berimajinasi dengan diri sendiri agar mencapai orgasme
  • Masturbasi dan waktu sendiri lebih penting daripada kencan atau mencari pasangan
  • Mendapatkan mimpi erotis yang melibatkan diri sendiri
  • Lebih suka melakukan aktivitas seks sambil melihat diri sendiri di cermin

Apakah berarti autoseksual tidak dapat memiliki pasangan? Tidak juga! Mengutip WebMD, pribadi autoseksual dapat memiliki pasangan. Hanya saja, kenikmatan seksual tertinggi didapat dari diri sendiri, bukan dari pasangan.

Baca Juga: Mengapa Seseorang Bisa Menyukai Sesama Jenis? Ini Penjelasan Ilmiahnya

3. Autoseksual tidak sama dengan narsisisme

Fakta Autoseksual, Seseorang yang Mencintai Dirinya Sendiribedanya autoseksual dan narsisisme (thelist.com)

Saat mendengar definisi dan gejala autoseksual, sulit untuk tidak mengatakan kalau mereka narsistik. Dilansir Women's Health, autoseksual dan narsisisme adalah dua hal berbeda. Narsisisme dan kecenderungan narsistik berarti anggapan diri lebih istimewa dan lebih penting daripada orang lain.

Dari segi seksual, pribadi narsistik fokus pada kenikmatan pribadi dan tidak memikirkan pasangan. Aktivitas seks yang sehat adalah saat kedua pasangan sama-sama menikmatinya, hal yang tidak dilakukan oleh pribadi narsistik. Nah, beda dengan autoseksual yang masih ingin membuat pasangan merasa nikmat.

Berita buruknya adalah kemungkinan seseorang untuk memiliki dua aspek autoseksual dan narsistik dalam dirinya. Namun, penting untuk diingat bahwa autoseksual bukan mengabaikan kenikmatan pasangan.

4. Masalah yang kerap dihadapi pribadi autoseksual

Fakta Autoseksual, Seseorang yang Mencintai Dirinya Sendiriilustrasi autoseksual (bbc.co.uk)

Selain tuduhan narsistik, mengutip Health, ada saat-saat di mana autoseksual juga dilabeli negatif oleh masyarakat. Ini dikarenakan budaya dunia lebih menjunjung tinggi hubungan seksual dengan orang lain daripada jenis pengalaman seksual lain yang juga memuaskan secara emosional, salah satunya autoseksualitas.

Salah satu contohnya adalah anggapan bahwa masturbasi adalah hal yang salah walau dilakukan banyak orang sewaktu-waktu. Bagi pribadi autoseksual, ini menjadi beban tersendiri.

Dilansir WebMD, hingga saat ini autoseksual kerap memicu perdebatan. Riset mengenai autoseksual masih amat minim, sehingga tak heran jika perilakunya malah dicap sebagai penyimpangan seksual hingga masalah psikologis!

Fakta Autoseksual, Seseorang yang Mencintai Dirinya Sendiriilustrasi dikucilkan karena berbeda (hubpages.com)

Biasanya, kesalahpahaman mengenai autoseksual dimulai sejak dini, lewat pendidikan seksual dari orangtua dan guru. Tidak adanya representasi gambaran autoseksual dalam budaya populer juga bisa berkontribusi, mengutip Health.

Konsep gairah seksual terus dikaitkan dengan faktor eksternal. Padahal, kenyataannya, mencintai diri dan tubuh sendiri amat normal, dan pada pribadi autoseksual, fenomena ini berada di tingkat yang lebih tinggi.

5. Bagaimana jika pasanganmu adalah pribadi autoseksual?

Fakta Autoseksual, Seseorang yang Mencintai Dirinya Sendiriilustrasi pasangan saling mencintati (pexels.com/Văn Thắng)

Jika pasanganmu memiliki orientasi autoseksual, bukan berarti mereka tidak tertarik atau menikmati aktivitas seks denganmu. Meski memang mereka lebih terangsang dengan tubuh dan diri sendiri, bukan berarti kamu tak dicintai.

Sebagaimana hubungan pada umumnya, komunikasi adalah fondasi terkuat dengan pasangan autoseksual. Jangan langsung putuskan atau menuduh yang tidak-tidak. Dilansir Women's Health, kamu dapat tetap menyayangi pasanganmu yang autoseksual dengan melakukan:

  • Berikan ruang yang nyaman dan menguatkan bagi mereka untuk bercerita mengenai bagian autoseksual dalam diri
  • Jangan permalukan atau kucilkan pasangan karena autoseksualitasnya
  • Pelajari lebih lanjut tentang apa artinya menjadi autoseksual agar mengetahui hal ini sesuai sudut pandang pasangan
  • Bersenang-senang dengan pasangan autoseksual dengan membuat variasi aktivitas seksual dan mau belajar tentang preferensi seksual masing-masing.
  • Bersikaplah terbuka untuk mengeksplorasi bagaimana pasangan autoseksual ingin mengekspresikan diri secara seksual
Fakta Autoseksual, Seseorang yang Mencintai Dirinya Sendiriilustrasi autoseksual yang tertarik secara seksual pada tubuh dan diri sendiri (shutterstock.com/wavebreakmedia)

Autoseksual memang berarti mencintai tubuh dan diri sendiri. Mereka tertarik melihat tubuh dan diri secara seksual dibanding pasangan. Namun, hal ini bukan berarti mereka tidak tertarik atau mencintai orang lain. Inilah yang perlu diluruskan.

Kenyataannya, autoseksual bisa saja lebih umum daripada yang dikira. Sayangnya, karena informasi mengenai autoseksual masih amat minim, sering kali pribadi autoseksual mendapat perlakuan yang tidak seharusnya. Yuk, ketahui tentang autoseksual dan berikan mereka ruang untuk mencintai!

Baca Juga: 5 Fakta Penting Aseksualitas, Lebih dari Tidak Merasakan Cinta

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya