TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perbedaan Peregangan Dinamis dan Statis, Mana yang Lebih Baik?

Penting untuk diketahui terutama bagi pemula

ilustrasi peregangan (pexels.com/Maksim Goncharenok)

Peregangan penting untuk dilakukan dalam keseharian kita. Peregangan penting untuk membuat otot tetap fleksibel agar rentang gerak pada persendian tetap terjaga. Tanpanya, otot akan memendek dan menjadi tegang sehingga menyebabkan otot menjadi lemah. Akibatnya, tubuh berisiko mengalami nyeri sendi, ketegangan (strain), dan kerusakan otot. 

Peregangan terdiri dari berbagai jenis, seperti peregangan dinamis, statis, balistik, proprioceptive neuromuscular facilitation (PNF), dan lainnya.

Dalam artikel, kita akan secara khusus membahas dua peregangan utama yang sering dipraktikkan, yaitu peregangan dinamis dan statis. Apa perbedaan peregangan dinamis dan statis, kapan penggunaan yang tepat, dan mana yang lebih baik antara keduanya? Simak informasi berikut, yuk!

Baca Juga: 9 Gerakan Peregangan Ini Bantu Pemulihan Tubuh setelah Lari

1. Perbedaan peregangan dinamis dan statis

ilustrasi peregangan statis (pexels.com/Budgeron Bach)

Dilansir Human Kinetics, peregangan dinamis merupakan peregangan yang lebih berorientasi pada fungsi. Gerakan ini melibatkan gerakan seluruh anggota tubuh tanpa menahan gerakan pada posisi tertentu. Ini biasanya diulang sekitar 10–12 kali.

Contoh peregangan dinamis seperti gerakan memutar tangan ke depan atau ke belakang (arm circle) dan gerakan mengayunkan salah satu kaki ke depan dan belakang (leg swing).

Sementara itu, peregangan statis merupakan jenis peregangan yang paling umum. Ini merupakan peregangan saat otot direntangkan dan ditahan untuk jangka waktu tertentu. Peregangan ini biasanya dilakukan selama 15–60 detik, kemudian diulangi 2–4 kali.

Contoh peregangan statis yaitu peregangan kupu-kupu (butterfly stretch), yaitu peregangan dengan posisi duduk dan kedua kaki ditekuk ke dalam.

2. Penggunaan peregangan dinamis dan statis

ilustrasi peregangan statis (unsplash.com/Alora Griffiths)

Baik peregangan dinamis dan statis memiliki fungsi yang berbeda. Dilansir Healthline, peregangan dinamis lebih efektif dilakukan sebelum berolahraga, alias pemanasan, terutama untuk olahraga atletik, angkat beban, dan latihan kardiovaskular seperti renang. Ini karena peregangan dinamis yang melibatkan otot bergerak dapat membantu menghangatkan tubuh dan membuat otot siap bekerja. 

Sebaliknya, peregangan statis cocok untuk pendinginan setelah berolahraga karena dapat menurunkan suhu tubuh. Penelitian juga menunjukkan bahwa peregangan statis telah terbukti secara efektif meningkatkan fleksibilitas dan rentang gerak (RoM).

Baca Juga: 7 Gerakan Stretching Terbaik untuk Atasi Insomnia, Tidur Jadi Nyenyak

Writer

Annisa Isnaini H.

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya