TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Osteoarthritis dan Olahraga yang Cocok untuk Penderitanya

Tetap beraktivitas dapat mengurangi dampak buruknya

ilustrasi sakit punggung (pexels.com/Karolina Grabowska)

Apakah kamu sering merasa nyeri pada panggul atau lutut saat bergerak? Kalau iya, bisa jadi kamu mengalami osteoartritis.

Namun, jangan bergidik ngeri dulu! Berikut ini beberapa fakta osteoartritis dan olahraga yang cocok untuk penderitanya menurut dr. Christian Silas, SpOT, seperti yang dikutip dari buletin HealthFirst dari Rumah Sakit Pondok Indah Group.

1. Osteoartritis adalah peradangan karena terkikisnya tulang rawan yang jadi bantalan sendi

ilustrasi sakit punggung (pexels.com/Karolina Grabowska)

Osteoartritis adalah peradangan karena terkikisnya tulang rawan yang menjadi bantalan sendi. Kondisi ini membuat nyeri saat bergerak hingga rasa kaku yang makin parah seiring waktu.

Dalam buku "Rekomendasi IRA untuk Diagnosis dan Penatalaksanaan Osteoartritis", osteoartritis disebut sebagai bentuk artritis yang paling sering ditemukan di masyarakat, bersifat kronis, yang berdampak besar dalam masalah kesehatan masyarakat.

Osteoartritis dapat terjadi dengan etiologi yang berbeda-beda, tetapi mengakibatkan kelainan biologis, morfologis dan keluaran klinis yang sama.

Kalau tidak ditangani, penderita osteoartritis pada panggul atau lutut akan sulit beraktivitas dalam kesehariannya. Terlebih, untuk aktivitas seperti jalan kaki dan naik turun tangga. Bahkan, dampaknya juga bisa meningkat hingga risiko kematian.

Baca Juga: Mengenal 9 Fakta Artritis, Radang Sendi yang Menyakitkan

2. Pada pasien osteoartritis ringan, olahraga dapat mengurangi rasa nyeri

ilustrasi sakit punggung (pexels.com/Karolina Grabowska)

Rutin berolahraga dapat membantu mengatasi artritis. Bahkan, perkembangan penyakitnya bisa dicegah. Karena itu, olahraga tidak perlu dihindari dengan alasan kurang nyaman bergerak.

Di samping itu, olahraga juga bisa meningkatkan aliran darah ke tulang rawan. Aliran darah menjadi sumber nutrisi yang dibutuhkan tulang rawan agar tetap sehat.

Sementara itu, latihan spesifik dapat memperkuat otot-otot yang mengelilingi sendi. Otot yang kuat dapat mengurangi beban yang ditanggung sendi.

Dengan olahraga, berat badan pun bisa dikontrol. Dengan demikian, beban yang ditanggung oleh sendi dan otot pun menurun.

3. Program olahraga yang cocok untuk penderita osteoartritis

ilustrasi olahraga ringan (pexels/Karolina Grabowska)

Umumnya, program olahraga yang cocok untuk orang-orang dengan osteoartritis ada tiga jenis:

  • Latihan fleksibilitas untuk mengurangi kekakuan pada sendi.
  • Latihan kekuatan untuk membantu meningkatkan massa otot dan menopang berat badan.
  • Latihan aerobik yang memperkuat jantung dan paru-paru serta kebugaran tubuh secara menyeluruh.

4. Program olahraga untuk keluhan ini harus dimulai dengan perlahan

ilustrasi olahraga ringan (pexels/Karolina Grabowska)

Bagi yang sudah lama tidak berolahraga, kamu bisa memulai program olahraga yang latihannya ringan dan konstan. Rekomendasinya adalah 20 hingga 30 menit latihan aerobik sebanyak 3–4 kali dalam seminggu.

Akan tetapi, jika dirasa terlalu berat, kamu bisa memecah durasinya. Misalnya, lakukan selama 10 menit, tetapi lakukan dua kali, yaitu pada pagi dan malam hari.

Baca Juga: Sering Sakit Pinggang di Usia Muda? Waspadai Spondiloartritis!

Verified Writer

Febriyanti Revitasari

I believe the grass is no more greener on the other side

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya