TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Konsumsi Asam Folat 3 Bulan sebelum Menikah Tingkatkan Peluang Hamil

Selain itu, terapkan gaya hidup sehat

ilustrasi suplemen (pexels.com/Alex Green)

Setelah menikah, ada pasangan yang ingin segera hamil. Segala upaya dilakukan demi mendapatkan momongan. Ada pula yang memilih menunda karena belum siap secara fisik dan mental atau memang tidak ingin memiliki anak.

Jika pilihanmu adalah yang pertama, maka ada beberapa hal yang harus disiapkan, baik oleh pihak laki-laki maupun perempuan. Selain menjalani gaya hidup sehat, calon ibu perlu mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral untuk memperbesar peluang hamil.

Dalam program Break Time with Manuka yang disiarkan langsung di Instagram @manukahealth.id pada Selasa (23/8/2022), dr. Cynthia A. Susanto, BMedSc, SpOG, menjelaskan tentang "Hal yang Harus Dilakukan saat Menjalankan Promil". Simak pemaparannya!

1. Dalam satu tahun pertama pernikahan, 80 persen akan hamil dengan sendirinya

Menurut dr. Cynthia, dalam satu tahun pertama pernikahan, sekitar 80 persen akan hamil dengan sendirinya dan 20 persen mengalami kehamilan di tahun kedua. Ini berlaku bagi pasangan yang berhubungan seks secara teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Akan tetapi, bagaimana jika belum hamil padahal sudah bertahun-tahun menikah?

"Keduanya harus sama-sama diperiksa. Jangan self-diagnose, apalagi cuma nge-search di Google. Nanti keluarnya yang aneh-aneh dan membuat overthinking," ia mewanti-wanti.

Untuk perempuan, pemeriksaannya mencakup ultrasonografi (USG) dan histerosalpingografi (HSG). USG untuk melihat apakah ada mioma, polip, adenomiosis, kista, dan yang lainnya. Sementara itu, HSG untuk melihat apakah salurannya bermasalah atau tidak. Untuk laki-laki, hanya perlu analisis sperma saja.

2. Faktor-faktor yang bisa menyebabkan sulit hamil

ilustrasi hasil tes kehamilan negatif (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Dari sisi perempuan, kendala yang paling sering adalah sindrom ovarium polikistik (PCOS). Ini adalah kondisi di mana sel telur berukuran kecil dan gagal berovulasi sehingga tidak bisa dibuahi.

Selanjutnya adalah endometriosis, yaitu adanya jaringan di dalam ovarium yang menyebabkan inflamasi atau peradangan kronis. Selain menurunkan kualitas sel telur, endometriosis juga bisa menyumbat saluran tuba dan menciptakan lingkungan yang dapat membunuh sperma.

"Kalau dari sisi laki-laki, yang paling mudah adalah memeriksa sperma. Tidak bisa hanya berdasarkan kental atau encernya sperma, tetapi harus diperiksa. Bisa saja ada (cairan) semennya, tetapi tidak ada bibitnya," ungkap dr. Cynthia.

Baca Juga: 7 Cara Meningkatkan Kualitas Sel Telur, agar Cepat Hamil!

3. Pastikan calon ibu tidak anemia

ilustrasi sel darah merah (pixabay.com/allinonemovie)

Anemia didefinisikan sebagai rendahnya jumlah sel darah merah yang sehat. Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Annals of the New York Academy of Sciences tahun 2000, anemia parah meningkatkan risiko prematuritas, aborsi spontan, berat badan lahir rendah (BBLR), hingga kematian janin.

"Kalau di Indonesia, paling sering anemia terjadi karena kekurangan zat besi. Karena banyak orang yang tidak berkesempatan untuk makan daging," terang dokter yang berpraktik di RSIA Grand Family ini.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), ibu hamil membutuhkan sekitar 800 mg zat besi per hari. Zat besi bisa diperoleh dari daging merah, telur, kerang, bayam, dan brokoli. Jika kurang, minumlah tablet tambah darah.

4. Tidak ada salahnya mengonsumsi asam folat beberapa bulan sebelum menikah

Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), asam folat merupakan versi sintetis dari folat atau vitamin B9. Fungsinya adalah untuk mencegah komplikasi kehamilan serta membentuk otak, tengkorak, dan sumsum tulang belakang bayi.

"Untuk meningkatkan peluang hamil dan mengurangi risiko terjadinya kecacatan pada bayi, mulailah mengonsumsi asam folat minimal tiga bulan sebelum merencanakan kehamilan. Misal, nikahnya bulan Desember, tidak ada salahnya minum asam folat sekarang," saran dr. Cynthia.

Dosis asam folat yang direkomendasikan untuk ibu hamil adalah sekitar 600 mikrogram (mcg) per hari. Apa dampak kekurangan asam folat selama hamil? Dokter Cynthia mengatakan bahwa yang paling sering adalah bayi lahir tanpa tempurung kepala.

Baca Juga: Asam Folat Penting untuk Pembentukan Sel Saraf Otak Janin

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya