TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa Benar Keseringan Lari Bisa Merusak Lutut? Ini Kata Dokter

Berlari harus memiliki persiapan yang benar

ilustrasi lari (unsplash.com/Miguel A Amutio)

Lari merupakan salah satu bentuk olahraga yang paling populer dan mudah dilakukan. Kamu hanya perlu mempersiapkan tubuh, pakaian, dan sepatu yang nyaman.

Tak hanya itu, lari juga dapat melatih kekuatan tulang dan otot kaki. Sebagai olahraga kardio, lari akan melatih jantung dan pernapasan agar bisa menghasilkan oksigen yang lebih banyak.

Walaupun begitu, banyak orang yang takut sering-sering lari karena menganggap olahraga ini bisa merusak lutut. Apakah benar begitu? Berikut penjelasan dr. Ricky Edwin P. Hutapea, SpOT(K), Hip and Knee Konsultan Panggul dan Lutut Eka Hospital BSD.

1. Benarkah lari bisa merusak lutut?

ilustrasi nyeri sendi lutut (IDN Times/Mardya Shakti)

Lari memang olahraga yang cukup sederhana, tetapi tetap tidak menutup kemungkinan pelakunya mengalami cedera. Lari merupakan kegiatan yang menggunakan hampir seluruh tubuh sehingga risiko untuk mengalami masalah seperti cedera pasti akan tetap ada.

Meski begitu, lari itu sendiri sebetulnya tidak merusak lutut bila dilakukan dengan teknik dan porsi yang sesuai untuk masing-masing individu.

Namun, kurangnya pemanasan, pemilihan sepatu tidak sesuai, gerakan berlari yang kurang tepat, serta intensitas yang melebihi porsi ideal dapat meningkatkan risiko cedera lutut.

Kurangnya istirahat dan jadwal berlari yang terlalu ketat juga dapat meningkatkan risiko cedera. Ini bisa diperparah jika otot dan sendi lutut belum terbiasa dengan intensitas gerakan yang terlalu berat.

Baca Juga: 4 Tips Nge-Gym yang Benar setelah Mengalami Cedera

2. Cedera lutut umum yang harus diwaspadai

ilustrasi lutut sakit saat ditekuk (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Ada banyak jenis cedera lutut yang bisa saja kamu alami. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, termasuk:

  • Runner’s knee: Runner’s knee merupakan cedera yang terjadi akibat patella (tempurung lutut) keluar dan menjadi tidak sejajar setelah berlari. Ini menyebabkan tulang rawan di bawahnya menjadi teriritasi.
  • Peradangan jaringan: Ini merupakan radang yang terjadi pada jaringan lutut baik di tulang, sendi, ligamen, dan tulang rawan lutut. Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena peradangan, seperti usia lanjut, obesitas, dan terlalu sering melakukan aktivitas berat.
  • Iliotibial band syndrome (ITBS): ITBS merupakan cedera akibat penggunaan jaringan ikat paha bagian luar dan lutut secara berlebihan. Kondisi ini dapat menyebabkan lutut bagian luar terasa nyeri seperti rasa terbakar.
  • Patellar tendonitis: Dikenal sebagai jumper’s knee, patellar tendonitis merupakan cedera pada tendon yang menghubungkan tempurung lutut (patella) ke tulang kering. Cedera ini biasanya terjadi pada orang yang sering melakukan olahraga yang mengharuskan mereka sering melompat, seperti basket. Namun, tidak menutup kemungkinan cedera ini juga bisa terjadi saat lari.

Baca Juga: Dampak Buruk Gak Langsung Ganti Baju setelah Olahraga

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya