ilustrasi konsultasi dokter (pexels.com/cottonbro studio)
Mengurangi atau menghilangkan kortisol perut sangat bisa dilakukan. Kuncinya adalah manajemen stres yang baik, yang bisa mencakup terapi perilaku kognitif bersama dengan teknik relaksasi dan mindfulness.
Memiliki support system, rutin berolahraga, dan memprioritaskan tidur berkualitas merupakan komponen penting dari ketahanan stres dan kesehatan metabolisme.
Modifikasi pola makan, dengan memprioritaskan makanan utuh, padat nutrisi, dan distribusi makronutrien seimbang dapat mengurangi nafsu makan yang dipicu oleh kortisol dan meningkatkan rasa kenyang.
Regimen olahraga yang disesuaikan, yang menggabungkan latihan aerobik dan ketahanan, telah terbukti secara khusus menargetkan lemak viseral dan meningkatkan parameter metabolisme.
Pendekatan komprehensif untuk mengatasi penyebab perut buncit akibat stres bersama modifikasi gaya hidup berkelanjutan dan bimbingan profesional dapat membantu kamu mencapai penurunan lemak perut jangka panjang yang berkelanjutan, serta mengoptimalkan hasil kesehatan secara keseluruhan.
Jika cortisol belly tidak dipangkas, adanya kelebihan lemak viseral bisa berisiko bagi kesehatan. Kelebihan lemak viseral dapat berkontribusi pada berkembangnya:
- Resistansi insulin, yang merupakan kondisi ketika sel-sel tubuh tidak merespons sebaik yang seharusnya terhadap insulin.
- Dislipidemia, yaitu gangguan lemak pada darah, termasuk kolesterol dan trigliserida.
- Peradangan.
- Sindrom metabolik, yakni sekumpulan gejala dari beberapa faktor risiko kardiovaskular termasuk hipertensi, obesitas sentral, dislipidemia, dan hiperglikemia.
- Diabetes tipe 2, yaitu penyakit kronis yang ditandai dengan resistansi insulin atau produksi insulin yang tidak adekuat dalam tubuh, yang mengakibatkan naiknya kadar gula darah.
- Risiko kardiovaskular, termasuk hipertensi, aterosklerosis, dan penyakit arteri koroner.
Selain itu, stres kronis dan disregulasi kortisol berkontribusi terhadap gangguan suasana hati seperti depresi dan kecemasan, sehingga melanggengkan lingkaran setan tekanan emosional dan perilaku maladaptive coping (kecenderungan coping yang kurang bermanfaat dan kurang efektif dalam mengatasi sumber stres dan dapat menyebabkan masalah lebih lanjut).
Cortisol belly berkembang ketika kadar kortisol yang tinggi menyebabkan penumpukan lemak perut. Perawatan terutama berfokus pada pengurangan kadar kortisol. Karena kadar kortisol yang tinggi dapat membuat kamu berisiko mengalami masalah kesehatan lainnya, penting untuk segera menemui dokter jika kamu merasa kadar hormon stres ini terus-menerus tinggi.
Referensi
Yahoo Life UK. Diakses pada April 2024. What is 'cortisol belly' and how can reducing stress fix it?
The Society for Endocrinology. Diakses pada April 2024. Cortisol.
MedlinePlus. Diakses pada April 2024. Cortisol Test.
Harvard Health Publishing. Diakses pada April 2024. Taking aim at belly fat.
Epel, E. S., Lapidus, R. C., McEwen, B. S., & Brownell, K. D. (2001). Stress may add bite to appetite in women: a laboratory study of stress-induced cortisol and eating behavior. Psychoneuroendocrinology, 26(1), 37–49. https://doi.org/10.1016/s0306-4530(00)00035-4
Steptoe, A., Kunz-Ebrecht, S., Brydon, L., & Wardle, J. (2004). Central adiposity and cortisol responses to waking in middle-aged men and women. International Journal of Obesity, 28(9), 1168–1173. https://doi.org/10.1038/sj.ijo.0802715
Chao, A. M., Jastreboff, A. M., White, M. A., Grilo, C. M., & Sinha, R. (2017). Stress, cortisol, and other appetite-related hormones: Prospective prediction of 6-month changes in food cravings and weight. Obesity, 25(4), 713–720. https://doi.org/10.1002/oby.21790
Kaiser Permanente. Diakses pada April 2024. Stressed Out? Too Much Stress, Cortisol Can Hurt Your Body.