Ada beberapa kesalahan umum saat melakukan hip thrust, yang bisa bikin hasilnya kurang maksimal atau bahkan memicu nyeri leher dan punggung:
Posisi kaki yang salah
Posisi kaki bisa memengaruhi otot mana yang paling aktif saat kamu dorong pinggul ke atas.
Kalau kaki terlalu dekat dengan pinggul, otot paha depan akan bekerja lebih dominan.
Kalau mau lebih fokus ke bokong dan hamstring, coba geser kaki sedikit lebih jauh dari pinggul. Namun, jangan terlalu jauh karena bisa bikin otot bokong kurang aktif dan malah otot hamstring yang dominan.
Leher "malas" atau tidak tegak
Saat melakukan hip thrust, bagian punggung atas bertumpu di bangku atau boks, tetapi kepala dan leher tidak. Banyak orang secara tidak sadar mendongak ke langit-langit saat mengangkat pinggul, padahal ini bisa membuat punggung bawah terlalu melengkung.
Solusinya, tundukkan dagu ke arah dada selama gerakan. Ini membantu menjaga otot inti tetap aktif dan mencegah postur berlebihan di tulang belakang.
Sebagai tips, lakukan gerakan di depan cermin agar kamu bisa cek posisi kepala. Kalau tidak ada cermin, fokuskan pandangan ke arah tubuhmu, sedikit di atas barbel.
Pinggul tidak terangkat sepenuhnya
Kalau beban terlalu berat atau otot pinggul depan (hip flexor) terlalu kaku, pinggul mungkin tidak bisa terangkat sejajar dengan lutut dan bahu. Padahal, bagian inilah yang paling penting dalam hip thrust.
Solusinya, turunkan dulu beban dan lihat apakah kamu bisa mengangkat pinggul lebih tinggi. Kalau tetap tidak bisa, coba lakukan gerakan bridge di lantai dulu untuk membuka pinggul sebelum mulai hip thrust.
Menurunkan beban terlalu cepat
Banyak orang fokus hanya pada fase mendorong (angkat beban), lalu buru-buru menurunkannya demi repetisi berikutnya. Padahal, fase menurunkan (eksentrik) juga penting.
Menurunkan beban harus dilakukan secara perlahan dan terkontrol, sama lamanya dengan saat mengangkat. Ini membuat otot bokong tetap aktif dan bekerja lebih keras.