Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Mempercepat Persalinan agar Bayi Segera Lahir

ilustrasi persalinan (freepik.com/wavebreakmedia_micro)
ilustrasi persalinan (freepik.com/wavebreakmedia_micro)

Persalinan tidak dapat diprediksi, terutama berapa lama durasinya. Meskipun begitu, siapa pun tentunya tidak ingin mengalami rasa sakit yang terlalu lama dan berharap agar bayi dapat segera lahir.

Terlebih, persalinan yang lambat atau terhenti dapat meningkatkan kemungkinan diperlukannya intervensi medis, seperti operasi caesar. 

Meskipun setiap pengalaman melahirkan adalah unik dan persalinan lambat belum tentu mengindikasikan kondisi medis serius, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mempercepat prosesnya. Cobalah teknik ini untuk membuat proses persalinan menjadi lebih cepat.

1. Gerakkan tubuh

ilustrasi ibu hamil sedang melakukan yoga (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi ibu hamil sedang melakukan yoga (pexels.com/Yan Krukau)

Sebuah studi menyebutkan bahwa perempuan yang melakukan olahraga air secara teratur selama masa kehamilan mengalami persalinan tahap satu dan dua yang lebih singkat dibandingkan perempuan yang tidak melakukan aktivitas fisik dengan cara yang sama (PeerJ, 2019).

Selain itu, olahraga ringan selama awal persalinan juga dapat membantu.

Bergerak dapat meningkatkan oksitosin, yang akan menyebabkan kontraksi lebih kuat dan pembukaan serviks lebih cepat.

Juga, saat kontraksi teratur mulai terjadi, pertimbangkan untuk melakukan beberapa latihan intensitas rendah untuk membuat pembukaan serviks menjadi lebih cepat.

2. Seks

ilustrasi seks (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi seks (pexels.com/Mikhail Nilov)

Dilansir Healthline, berhubungan seks dapat memicu persalinan dengan beberapa cara.

Misalnya, orgasme yang didapat dari aktivitas seksual dapat membantu melepaskan oksitosin, yang meningkatkan kontraksi rahim.

Selain itu, hormon prostaglandin dalam air mani mungkin membantu pematangan leher rahim.

Aktivitas seksual boleh dan aman dilakukan pada minggu-minggu terakhir kehamilan, tetapi tidak boleh dilakukan setelah air ketuban pecah. Pasalnya, melakukannya dapat meningkatkan risiko infeksi.

3. Berdiri dan berjalan-jalan

ilustrasi ibu hamil sedang berjalan-jalan (pexels.com/Amina Filkins)
ilustrasi ibu hamil sedang berjalan-jalan (pexels.com/Amina Filkins)

Melahirkan dengan posisi berdiri dapat membantu meningkatkan tekanan pada leher rahim dan mendukung turunnya bayi ke panggul melalu tarikan gravitasi. Jika kamu masih kuat untuk bisa bangun dan berjalan-jalan, cobalah bergerak untuk mendapatkan manfaat tambahan.

Menurut Verywell Health, perempuan yang berdiri tegak dan bergerak selama persalinan melaporkan rasa sakit yang lebih sedikit, mengalami masa persalinan yang lebih singkat, menerima lebih sedikit intervensi, dan lebih puas dengan pengalaman melahirkannya.

Selain berjalan-jalan, kamu juga bisa bergoyang, mengayun bagian tubuh yang kamu bisa, atau menari untuk meringankan rasa sakit.

4. Stimulasi puting

ilustrasi stimulasi puting (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi stimulasi puting (pexels.com/cottonbro studio)

Stimulasi puting merupakan cara alami untuk menginduksi persalinan karena memicu pelepasan oksitosin yang dapat membuat kontraksi menjadi makin kuat, dikutip dari Healthline.

Stimulasi puting juga diyakini membantu mempercepat pembukaan.

Kamu dapat merangsang puting secara manual, dengan pompa payudara, atau dengan bantuan suami. Ingat, jangan berlebihan dalam hal ini. Lakukan pada satu per satu payudara, masing-masing selama 5 menit.

Konsultasikan dengan dokter sebelum mencoba stimulasi puting. Pasalnya, cara ini mungkin harus dihindari pada kehamilan berisiko tinggi.

5. Akupresur

ilustrasi pijat (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi pijat (pexels.com/Pixabay)

Pijat dan akupresur sangat bermanfaat dalam mempercepat persalinan yang terhenti. Pijatan umum dapat membantu tubuh menjadi lebih rileks, mengurangi rasa sakit, atau sekadar mengubah suasana.

Teknik khusus dalam akupresur memungkinkan tubuh memproduksi lebih banyak oksitosin, sehingga meningkatkan kontraksi (Revista Latino-Americana de Enfermagem, 2016). Akupresur dapat dilakukan oleh spesialis akupresur atau doula kelahiran dengan pelatihan khusus.

6. Pergantian posisi

ilustrasi ibu hamil sedang duduk (unsplash.com/Anastasiia Chepinska)
ilustrasi ibu hamil sedang duduk (unsplash.com/Anastasiia Chepinska)

Jika posisi bayi memperlambat proses persalinan, mengubah posisi dapat memudahkan bayi mendapatkan posisi terbaik untuk turun (The Journal of Perinatal Education, 2014). Misalnya, kamu bisa duduk di atas birthing ball atau kursi goyang. 

Peanut ball juga dapat digunakan untuk memudahkan persalinan, terutama jika posisi bayi menunda kemajuan. Jika kamu menjalani epidural dan kesulitan bergerak sendiri, mintalah perawat untuk membantu bergerak dari sisi ke sisi atau duduk.

7. Intervensi medis

ilustrasi jarum suntik (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi jarum suntik (pexels.com/Anna Shvets)

Kebanyakan ahli menyarankan untuk menghindari intervensi medis. Namun, ada kalanya intervensi medis merupakan pilihan terbaik bagi ibu dan bayi. Misalnya, jika kamu mengalami komplikasi atau proses persalinan melambat atau terhenti. 

Menurut Verywell Family, intervensi medis untuk persalinan yang terhenti dapat mencakup:

  • Augmentasi.
  • Amniotomi, atau memecah air ketuban.
  • Obat pereda nyeri, termasuk epidural.

Dokter atau bidan dapat mendiskusikan intervensi mana yang tepat untukmu.

Proses persalinan yang lambat sering kali tidak membahayakan ibu atau janin dan mungkin tidak memerlukan intervensi apa pun. Namun, jika kamu ingin agar rasa sakit yang kamu alami cepat berakhir dan bayi segera lahir ke dunia, semoga cara-cara di atas dapat membantumu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Eka Amira Yasien
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us