Mitos atau Fakta, 7 Ciri Hamil Anak Perempuan yang Banyak Dipercaya

Banyak orang yang percaya bahwa bayi perempuan sering kali membuat sang ibu mengalami morning sickness atau mual dan muntah yang parah. Ternyata, hal ini bisa dibilang mendekati kebenaran, lho. 

Studi yang diterbitkan oleh ScienceDirect tahun 2017 menemukan bahwa ibu yang mengandung anak perempuan lebih rentan untuk terkena inflamasi saat terekspos bakteri. Hal ini kemudian membuatnya lebih sering merasa mual dan muntah daripada ibu yang mengandung anak laki-laki. 

Akan tetapi, penting pula diperhatikan bahwa bukan itu satu-satunya penyebab morning sickness. Dikutip dari Healthline, meningkatnya hormon dan menurunnya gula darah adalah faktor pemicu lain dari kondisi tersebut. 

Masyarakat zaman dahulu mengatakan bahwa bayi perempuan suka mencuri pesona dari ibunya. Itulah kenapa banyak orang yang meyakini bahwa ketika kulit ibu hamil tampak berminyak, kusam, dan berjerawat, itu artinya mereka sedang mengandung bayi perempuan.

Faktanya, anggapan ini tidak benar atau bisa digolongkan sebagai mitos. Sebab, perubahan kondisi kulit saat hamil sebagian besar dipengaruhi oleh faktor hormonal dan pola makan, bukan jenis kelamin anak yang sedang dikandung. 

Anggapan lain mengatakan bahwa ketika sang ibu sering ngidam makanan-makanan manis, ia sedang mengandung bayi perempuan. Sementara itu, jika makanan yang diinginkan adalah yang asin-asin, maka bayi yang dikandung adalah laki-laki. 

Hingga saat ini, tidak ada bukti ilmiah mengenai keterkaitan antara makanan ngidam dengan jenis kelamin bayi. Selera makan ibu bisa berubah-ubah sesuai dengan pengaruh hormon. Jadi, kita bisa menggolongkan anggapan ini ke dalam mitos. 

Pada dasarnya, ibu hamil sering mengalami perubahan mood. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh fluktuasi hormonal yang cukup parah selama kehamilan. Terkadang, mood bisa berubah dari manja menjadi marah atau dari bahagia menjadi sedih dalam waktu yang cepat

Banyak orang yang percaya bahwa mengandung bayi perempuan seperti "menambahkan bensin ke dalam api". Ibu akan tampak lebih moody dengan anggapan hormon estrogen lebih tinggi daripada ibu yang mengandung anak laki-laki.

Namun lagi-lagi, ini hanyalah mitos belaka. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa hormon estrogen ibu yang hamil anak perempuan lebih tinggi daripada hamil anak laki-laki. 

Coba dengarkan baik-baik ketika dokter memeriksa detak jantung janin. Pasalnya, banyak yang beranggapan bahwa jika jantung berdetak lebih dari 140 kali per menit, jenis kelaminnya adalah perempuan. Apakah ini benar?

Melansir Healthline, memang benar bahwa detak jantung bayi perempuan biasanya lebih cepat daripada laki-laki. Namun, hal ini hanya berlaku ketika mereka sudah dilahirkan. 

Detak jantung janin di dalam rahim ibu sebagian besar dipengaruhi oleh usia kehamilan. Semakin tua usia, semakin cepat pula jantung berdetak. 

Ketika ibu hamil mengalami stres yang intens dan berkepanjangan, banyak yang bilang bahwa ini adalah pengaruh dari kehamilan anak perempuan. Namun anggapan ini termasuk fakta atau mitos, ya?

Studi tahun 2012 dari National Institute of Health menemukan bahwa ibu yang hamil anak perempuan memiliki tingkat hormon stres kortisol lebih tinggi daripada ibu yang hamil anak laki-laki. Hormon tersebut dikeluarkan otak ketika kita sedang merasa stres dan tertekan. 

Walaupun begitu, kamu tidak boleh memercayai hal ini sepenuhnya. Sebab ada banyak faktor yang memengaruhi tingkat stres seseorang. Jenis kelamin anak bukanlah hal yang paling utama. 

Kamu mungkin pernah mendengar mitos yang satu ini. Bentuk perut ibu hamil yang tinggi dan melebar dikatakan sebagai salah satu tanda hamil perempuan, sedangkan perut yang tampak meruncing ke depan disebut-sebut sebagai tanda hamil anak laki-laki. Apa iya?

Faktanya, tidak ada bukti yang mendukung anggapan tersebut, Melansir Medical News Today, bentuk perut ibu hamil berbeda-beda karena faktor bentuk tubuh, bentuk rahim, otot perut, berat badan, dan usia kehamilan. 

Itulah 7 ciri-ciri hamil anak perempuan yang masih banyak dipercayai orang saat ini. Ternyata sebagian besar ciri-ciri kehamilan anak perempuan yang dipercayai masyarakat tidak bisa dibuktikan secara ilmiah. Cara terbaik untuk mengetahuinya adalah melalui USG setelah kehamilan memasuki usia 20 minggu. Prosedur tersebut memiliki akurasi 80-90 persen, sehingga kamu tak perlu menebak-nebak lagi.