7 Jenis dan Fungsi Protein dalam Tubuh, Penting Diketahui
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Protein adalah struktur biopolimer yang terdiri dari asam amino, yang mana ada 20 asam amino yang umum ditemukan dalam kimia biologis, berpartisipasi dalam hampir semua aktivitas seluler.
Kandungan protein, misalnya protein otot mengandung sekitar 30 persen protein, hati 20 sampai 30 persen, dan sel darah merah 30 persen. Persentase protein yang lebih tinggi ditemukan di rambut, tulang, dan organ serta jaringan lain dengan kadar air yang rendah. Protein adalah bagian penting dari pola makan manusia.
Ada tujuh tipe protein, yaitu antibodi, kontraktil, enzim, protein hormon, protein struktural, dan protein transpor. Artikel ini akan membahas beberapa jenis dan fungsi protein dalam tubuh. Yuk, simak!
1. Antibodi
Dilansir Live Science, antibodi adalah protein berbentuk Y yang mengikat benda-benda asing di dalam tubuh, seperti virus, bakteri, jamur atau parasit. Benda asing ini kemudian dihancurkan dengan tujuan menjaga tubuh.
Antibodi dilepaskan dari sel, kemudian pergi berburu benda asing di tubuh. Antibodi adalah bagian dari apa yang disebut sistem kekebalan tubuh adaptif. Sistem kekebalan ini belajar mengenali dan menghilangkan patogen tertentu. Salah satu contohnya adalah Imunoglobulin G (IgG).
2. Enzim
Enzim ialah protein yang di dalam tubuh bertanggung jawab untuk membantu mempercepat metabolisme atau reaksi kimia dalam tubuh, seperti dilansir Cleveland Clinic. Enzim membangun beberapa zat lalu menghancurkan yang lain, seperti fenilalanin hidrokilase.
Nah, tugas enzim yang paling penting adalah membantu pencernaan. Pencernaan sendiri adalah aktivitas mengubah makanan menjadi energi. Misalnya, ada enzim yang terdapat di dalam air liur, pankreas, usus, dan perut yang memiliki tugas memecah lemak, protein, dan karbohidrat. Nutrisi ini kemudian digunakan oleh enzim untuk pertumbuhan dan perbaikan sel.
Di samping itu, enzim juga berperan dalam membantu pernapasan, membangun otot, fungsi saraf, dan membersihkan tubuh dari racun. Hidup tanpa enzim adalah hal yang tidak mungkin.
Baca Juga: Studi: Konsumsi Tinggi Protein Jaga Otot Tubuh saat Diet
3. Messenger
Dilansir Verywell Health, protein messenger atau pembawa pesan juga dikenal sebagai protein persinyalan. Protein ini memungkinkan komunikasi antar sel. Protein pembawa pesan ini termasuk beberapa jenis hormon.
Protein messenger bertugas mengirimkan sinyal untuk mengoordinasikan proses biologis antara sel, jaringan, dan organ. Contoh protein pembawa pesan adalah somatotropin yang juga dikenal sebagai hormon pertumbuhan.
4. Struktural
Editor’s picks
Dijelaskan dalam laman Jove, protein struktural adalah protein yang bertanggung jawab untuk fungsi, seperti bentuk dan gerakan sel, hingga memberikan dukungan pada struktur utama. Ini berperan dalam tulang, tulang rawan, rambut, dan otot. Protein dalam kelompok ini termasuk kolagen, aktin, miosin, dan keratin.
Karena protein struktural tersebar luas, mutasi pada gen yang mengode salah satunya dapat menyebabkan efek merugikan. Misalnya, mutasi pada gen yang mengode kolagen dapat menyebabkan osteogenesis imperfekta, yang ditandai dengan tulang lemah dan kelainan bentuk pada jaringan ikat. Mutasi lain pada gen kolagen juga dapat memicu sindrom Alport. Ini ditandai dengan masalah pada organ seperti ginjal, mata, dan telinga.
5. Penyimpanan
Dilansir ThoughtCo, protein penyimpan menyimpan asam amino untuk tubuh hingga siap digunakan. Contoh protein penyimpanan termasuk ovalbumin, yang ditemukan dalam putih telur, dan kasein, protein berbasis susu. Feritin protein penyimpanan yang menyimpan zat besi dalam protein transpor, yaitu hemoglobin.
6. Transpor
Protein transpor adalah protein pembawa yang memindahkan molekul dari satu tempat ke tempat lain di dalam tubuh. Hemoglobin adalah salah satunya dan bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen melalui darah melalui sel darah merah, seperti mengutip Physiopedia.
Sitokrom, jenis lain dari protein transpor, beroperasi dalam rantai transpor elektron sebagai protein pembawa elektron.
7. Kontraktil
Otot rangka terdiri dari serat otot dengan bentuk lebih kecil yang disebut miofibril. Serat otot ini terdiri dari tiga jenis protein utama, salah satunya protein kontraktil. Jenis protein ini bekerja sama dengan protein struktural untuk kontraksi dan relaksasi otot selama kamu bergerak, misalnya, mengetik.
Protein kontraktil sendiri terdiri dari aktin (filamen tipis) dan miosin (filamen tebal). Setiap filamen aktin terdiri dari dua aktin F heliks (aktin filamen) dan setiap aktin F terdiri dari beberapa unit aktin G.
Filamen protein ini mengatur tropomiosin dan troponin secara berkala. Selama relaksasi otot, troponin menutupi tempat pengikatan miosin pada filamen aktin.
Karena jenis dan fungsi protein memengaruhi setiap sel dalam tubuh, penting untuk mendapatkannya dalam jumlah cukup. Idealnya, laki-laki dewasa perlu mendapatkan 56 gram protein, sedangkan untuk perempuan 46 gram protein.
Protein memiliki banyak peran dalam tubuh. Ini membantu memperbaiki dan membangun jaringan tubuh, memungkinkan keberlangsungan reaksi metabolisme, dan mengoordinasikan fungsi tubuh. Selain memberi tubuh kerangka struktural, protein juga menjaga pH dan keseimbangan cairan yang tepat. Akhirnya, mereka menjaga sistem kekebalan tubuh kuat, mengangkut dan menyimpan nutrisi, dan dapat bertindak sebagai sumber energi jika diperlukan. Secara kolektif, itu semua menjadikan protein sebagai salah satu nutrisi terpenting bagi kesehatan.
Beberapa sumber protein terbaik ada pada daging, unggas, makanan laut, kacang-kacangan, telur, dan biji-bijian. Yuk, konsumsi makanan tersebut dengan porsi yang sesuai!
Baca Juga: 5 Sinyal Kamu Mengonsumsi Protein Berlebihan, Berat Badan Bisa Naik
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.