6 Fakta Bulimia, Gangguan Mental yang Berdampak pada Perilaku Makan

Kamu mungkin pernah dengar istilah bulimia dan anoreksia? Dua istilah ini merupakan gangguan perilaku makan yang berbeda jenisnya. Namun, baik bulimia dan anoreksia ditandai dengan keinginan yang sangat besar untuk menjadi kurus dan gangguan dalam perilaku makan.

Bulimia ditandai dengan diet ketat dan makan berulang berlebihan diikuti perilaku membersihkan diri dari makanan dengan cara memuntahkannya untuk mencegah kenaikan berat badan.

Sementara anoreksia adalah gangguan perilaku makan ditandai dengan ketakutan berlebih terhadap berat badan, sehingga cenderung untuk membatasi asupan makannya dengan cara melakukan diet yang sangat ketat. Pengidap anoreksia cenderung membiarkan dirinya kelaparan karena takut dengan kenaikan berat badan jika ia makan.

Gangguan pola makan seperti bulimia lebih sering dialami wanita. Hasil riset terbaru menunjukkan 8 dari 100 wanita mengidap bulimia dengan rentang usia 16-40 tahun. Wanita mengidap gangguan ini sebagian besar dimulai pada usia remaja antara 18-19 tahun.

Faktor pemicu bulimia sangat beragam, seperti masalah psikologis karena merasa rendah diri, depresi, stres, atau perfeksionisme. Remaja sering merasa harus menurunkan berat badan karena tuntutan sosial disebabkan pengaruh teman-teman, lingkungan, dan media massa. Bulimia juga dapat terjadi karena tuntutan profesi, misalnya model harus menjaga makan agar tetap langsing atau atlet yang harus menjaga berat badan dengan ketat.

Risiko bulimia adalah munculnya komplikasi penyakit jika tidak ditangani dengan tepat. Kekurangan nutrisi termasuk komplikasi serius akibat bulimia yang memicu dehidrasi, sulit untuk hamil karena siklus menstruasi tidak teratur, kulit dan rambut kering, kuku rapuh, gagal ginjal, serta gagal jantung.

Kebiasaan memuntahkan makanan terlalu sering akan merusak gigi (akibat asam lambung) dan memicu pembengkakan kelenjar air liur. Kondisi tersebut juga bisa menyebabkan sakit tenggorokan serta bau mulut.

Putri Diana diketahui memiliki masalah dengan bulimia. Seperti diungkapkan Putri Diana sendiri dalam wawancara dengan BBC pada 1995, masalah bulimianya muncul setelah pernikahan yang penuh drama dan perceraiannya dengan Pangeran Charles berimbas pada kepercayaan diri serta kesehatan mentalnya.

Dalam KDrama populer tersebut, karakter antagonis Hyun Soo A (diperankan Jo Woo Ri) dikisahkan memiliki kesempurnaan fisik yang justru menjadi hal yang membuatnya tertekan.

Hyun Soo A selalu terobsesi dengan perhatian dari semua orang di sekitarnya. Di depan semua orang, Hyun Soo A selalu mengatakan bahwa ia tidak bisa gemuk meski pun telah makan banyak. Namun, tak ada yang tahu jika ia sebenarnya mengidap bulimia demi menjaga berat badannya. 

Cara terbaik untuk mencegah bulimia adalah dengan memahami tanda-tandanya. Lakukan pendekatan personal terhadap anak, keluarga, atau teman yang menunjukkan gejala bulimia.

Langkah awal adalah dengan memberikan motivasi untuk selalu hidup sehat. Jangan berkomentar yang menyinggung fisik dan memengaruhi psikologis, seperti menyebut badannya terlalu kurus, terlalu gemuk, atau wajahnya tidak cantik, rambutnya tidak lurus, dan lain sebagainya.

Nah, itu tadi adalah berbagai fakta bulimia. Jaga tubuh dengan baik dan jadilah contoh yang baik bagi mereka dalam menjaga pola makan dan juga menerapkan gaya hidup yang sehat.