Terungkap, Banyak Alat Implan Rusak yang Membahayakan Masyarakat Dunia

Alat-alat dalam operasi medis tersebut yang paling banyak menyebabkan orang kehilangan nyawa.

Sepertiga dari alat-alat tersebut memiliki dampak serius bagi pasien. Sebanyak 1.004 implan mengakibatkan kematian.

Beberapa produsen pun melaporkan permasalahan serupa di belahan dunia lain. 

Sementara, hampir 500 ribu eksplan (operasi untuk mengangkat alat medis) dilakukan. 

Mereka telah menemukan sejumlah masalah dalam industri global senilai US$400 milyar (Rp5.790 triliun). 

Beberapa contohnya, antara lain:

• Produk implan pinggul dan jala vagina dijual ke rumah sakit tanpa uji klinis;
• Pasien bergantung pada alat pacu jantung yang rusak ketika produsen menyadari adanya masalah dengan alat tersebut;
• Komplikasi dengan hernia mesh (untuk operasi hernia pada pangkal paha) yang ada pada atlet terbaik Inggris selama bertahun-tahun;
• Regulator menyetujui penggantian diskus tulang belakang pada pasien yang kemudian hancur dan berpindah tempat;
• Ahli bedah mengakui mereka tidak dapat memberi tahu pasien tentang risiko yang ditimbulkan oleh implan karena kurangnya informasi dari central registers;
• Pasien di Australia diberikan alat implan yang disetujui oleh regulator atas dasar bahwa alat tersebut telah disetujui di Eropa.

Tentu saja, penemuan ini membuat kekhawatiran karena kurangnya pengawasan alat implan yang keluar masuk di pasaran. Mirisnya, informasi tentang masalah alat implan di banyak negara dirahasiakan sehingga sulit untuk pasien mengetahui prosedur yang direkomendasikan kepada mereka.