ilustrasi hamil (pixabay.com/Marncom)
Medlineplus mencatat pengelompokan tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang dibagi menjadi tiga, yakni:
Disebutkan sebelumnya bahwa kondisi ini merupakan tekanan darah tinggi saat hamil. Biasanya kondisi ini mulai muncul saat memasuki masa kehamilan 20 minggu. Namun, umumnya tidak memunculkan gejala dan hilang 12 minggu setelah melahirkan.
Meski demikian, jenis tekanan darah tinggi ini dapat menyebabkan kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah. Selain itu, juga ada risiko kelahiran prematur. Hipertensi gestasional yang tidak mendapat perawatan dapat berkembang menjadi preeklampsia.
Hipertensi kronis merupakan tekanan darah tinggi yang dimulai sebelum minggu ke-20 kehamilan, bahkan sebelum perempuan hamil. Meski demikian, kondisi ini mungkin tidak terdeteksi sampai seseorang mengandung.
Untuk mendeteksi kondisi ini, medis akan memeriksa sampai tekanan darah pada kunjungan prenatal. Terkadang hipertensi kronis juga dapat menyebabkan preeklampsia.
Ini merupakan peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba setelah minggu ke-20 kehamilan. Sebagian besar terjadi pada trimester terakhir. Dalam kasus yang jarang terjadi, gejala mungkin baru muncul setelah melahirkan atau disebut preeklampsia pascapersalinan.
Preeklampsia dapat diikuti dengan gangguan bahkan kerusakan pada beberapa organ, seperti hati atau ginjal. Tanda-tandanya mungkin termasuk protein dalam urine dan tekanan darah yang sangat tinggi.