8 Makanan yang Tidak Disarankan untuk Pasien Penyakit Ginjal

Hindari makanan ini untuk ringankan kinerja ginjal

Ginjal merupakan satu organ yang memiliki fungsi vital. Organ ini dapat mengatur kadar garam, mengendalikan keseimbangan air, hingga membersihkan darah dari senyawa beracun.

Mengingat tugas ginjal yang cukup penting, perhatikan pola makan untuk menjaga kinerjanya agar tetap optimal, terlebih jika kamu memiliki penyakit ginjal. Berikut ini ada beberapa makanan yang tidak disarankan untuk pasien penyakit ginjal. Dengan membatasi dan menghindari konsumsi makanan ini, harapannya kinerja ginjal terjaga.

Lebih jauh, orang-orang dengan penyakit ginjal tahapan lanjut atau tahap akhir perlu mengikuti diet ramah ginjal untuk mencegah penumpukan kimia atau nutrisi tertentu dalam darah. Pada orang dengan penyakit ginjal kronis, ginjal tidak dapat membuang kelebihan natrium, kalium, atau fosfor secara memadai. Akibatnya, mereka berisiko lebih tinggi mengalami peningkatan kadar mineral ini dalam darah.

Diet ramah ginjal, atau diet ginjal, biasanya membatasi natrium di bawah 2.300 mg per hari, serta asupan kalium dan fosfor. Kalium dan fosfor masih menjadi perhatian bagi pasien penyakit ginjal, tetapi pasien harus bekerja sama dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan batasnya yang biasanya didasarkan pada hasil lab.

Ginjal yang rusak mungkin juga mengalami kesulitan menyaring produk limbah metabolisme protein. Oleh karena itu, individu dengan penyakit ginjal kronis tahap berapa pun, terutama tahap 3-5, harus membatasi jumlah protein kecuali menjalani dialisis. Namun, orang-orang dengan penyakit ginjal stadium akhir yang menjalani dialisis memiliki peningkatan kebutuhan protein, menurut laporan dalam Journal of Renal Nutrition tahun 2011. 

1. Kentang dan ubi

8 Makanan yang Tidak Disarankan untuk Pasien Penyakit Ginjalilustrasi kentang (pexels.com/Nova Indah)

Kandungan potasium atau kalium yang tinggi pada kentang dan ubi tidak direkomendasikan untuk orang dengan riwayat penyakit ginjal. Dilansir Healthline, satu ubi berukuran 114 gram mengandung 541 miligram kalium, sedangkan ukuran sedang porsi 156 gram mengandung 610 miligram potasium.

Kendati demikian, makanan dengan kalium tinggi, termasuk kentang dan ubi, bisa dikurangi kadar kaliumnya hingga 50 persen dengan cara direndam atau dicuci selama 10 menit, menurut laporan dalam Journal of Food Science tahun 2011.

Selain itu, kentang yang direndam selama kurang lebih 4 jam sebelum dimasak terbukti memiliki kadar kalium yang lebih rendah dibanding yang tidak direndam, menurut Journal of Renal Nutrition tahun 2008.

Walaupun ini dapat mengurangi kadar kalium, tetapi perlu diingat bahwa kandungan kaliumnya tidak bisa benar-benar dihilangkan. Jumlah yang cukup besar masih bisa ada dalam kentang yang bahkan dimasak dua kali. Jadi, yang terpenting adalah mempraktikkan kontrol porsi untuk menjaga kadar kalium tetap terkendali.

2. Daging olahan

8 Makanan yang Tidak Disarankan untuk Pasien Penyakit Ginjalilustrasi sosis (pexels.com/Pixabay)

Beberapa penelitian telah mengaitkan daging olahan dengan penyakit kronis karena kandungan pengawetnya. Contohnya adalah sosis, bacon, peperoni, dendeng, dan lain-lain.

Daging olahan umumnya mengandung tinggi garam, sebagian besar untuk meningkatkan dan mempertahankan rasa. Jadi, rasanya sulit jika ingin menjaga asupan natrium harian di bawah 2.300 mg jika kamu makan daging olahan dalam pola makan sehari-hari.

Selain itu, daging olahan juga tinggi protein. Jika kamu diinstruksikan dokter untuk memantau asupan protein, baiknya batasi asupan daging olahan. Mudahnya, ini menjadi salah satu pantangan makanan penderita ginjal.

3. Buah-buahan kering

8 Makanan yang Tidak Disarankan untuk Pasien Penyakit Ginjalilustrasi kismis (pixabay.com/forwimuwi73)

Buah-buahan kering yang umum dikonsumsi di antaranya kurma, kismis, dan plum. Ketika buah dikeringkan, kandungan nutrisinya menjadi terkonsentrasi, termasuk kalium.

Sebagai contoh, dilansir NutritionData, satu cangkir plum kering atau prune mengandung 1.274 mg kalium, yang mana hampir lima kali jumlahnya jika dikonsumsi dalam kondisi mentah. Selain itu, empat buah kurma kering bisa mengandung 668 mg kalium.

Mengingat tingginya jumlah kalium dalam buah-buahan kering ini, yang terbaik adalah menghindarinya jika kamu harus menjalani pola makan ramah ginjal.

Baca Juga: Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Penyakit Ginjal Kronis

4. Tomat

8 Makanan yang Tidak Disarankan untuk Pasien Penyakit Ginjalilustrasi sup tomat (pixabay.com/unitea)

Tomat juga merupakan buah yang mungkin kurang bersahabat untuk orang-orang dengan penyakit ginjal, karena kandungan kaliumnya yang cukup tinggi. Hal tersebut pun membuat tomat masuk dalam salah satu makanan yang dilarang untuk penyakit ginjal.

Tomat dapat disajikan mentah, direbus, atau dibuat saus. Satu cangkir saus tomat dapat mengandung lebih dari 900 mg kalium. Jadi, mencari alternatif, misalnya saus paprika panggang, bisa memberikan asupan kalium yang lebih sedikit.

5. Alpukat

8 Makanan yang Tidak Disarankan untuk Pasien Penyakit Ginjalilustrasi alpukat (pexels.com/foodiefactor)

Alpukat merupakan buah yang mengandung lemak baik untuk jantung serta vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan tubuh. Namun, alpukat tinggi kalium dan perlu dihindari atau dibatasi pada orang-orang dengan penyakit ginjal.

Menurut FoodData Central, satu alpukat mengandung sekitar 690 mg kalium. Jika dokter menginstruksikan untuk membatasi asupan kalium, kamu perlu membatasi makan alpukat dan olahannya, misalnya saus guacamole atau jus alpukat.

Namun, walaupun alpukat tinggi kalium, tetapi orang dengan gangguan ginjal tetap bisa menikmatinya dalam jumlah kecil. Kamu bisa membatasinya hingga seperempat porsi alpukat ukuran sedang untuk menjaga asupan kalium harian secara keseluruhan tetap rendah, mengutip Verywell Health.

6. Roti gandum utuh

8 Makanan yang Tidak Disarankan untuk Pasien Penyakit Ginjalilustrasi roti gandum (pexels.com/hermaion)

Biasanya, roti gandum lebih direkomendasikan daripada roti putih untuk individu tanpa penyakit ginjal, karena kaya akan serat dan vitamin dan mineral penting lainnya. Namun, seseorang dengan penyakit ginjal tahap sedang hingga lanjut biasanya disarankan untuk membatasi roti gandum. Ini karena roti gandum mengandung lebih banyak kalium dan fosfor daripada roti putih.

Misalnya, satu potong (28 gram) roti gandum mengandung sekitar 69 mg potasium dan 57 miligram fosfor. Sebagai perbandingan, sepotong roti putih dengan ukuran yang sama mengandung 32,8 mg potasium dan 31,6 mg fosfor.

Makan satu potong roti gandum, bukan dua, dapat membantu menurunkan asupan kalium dan fosfor tanpa harus menghilangkan roti gandum sepenuhnya. Perhatikan bahwa sebagian besar produk roti, baik itu roti putih maupun gandum utuh, juga mengandung jumlah natrium yang relatif tinggi, mengutip laporan dalam jurnal Public Health Nutrition tahun 2018. Jadi, sebaiknya bandingkan label nutrisi dari berbagai jenis roti, pilihlah opsi dengan natrium yang lebih rendah jika memungkinkan, dan pantau ukuran porsi.

7. Makanan instan atau makanan yang siap saji

8 Makanan yang Tidak Disarankan untuk Pasien Penyakit Ginjalilustrasi makan mie instan (pexels.com/MART PRODUCTION)

Makanan olahan bisa menyumbang banyak asupan natrium. Di antara jenis makanan olahan, makanan kemasan, instan, dan makanan siap saji biasanya paling banyak melalui pemrosesan sehingga mengandung paling banyak natrium. Misalnya piza beku, makanan microwave, dan mi instan.

Menjaga asupan natrium hingga 2.300 mg per hari akan sulit jika kamu mengonsumsi makanan olahan secara teratur. Makanan olahan ultra-proses tidak hanya mengandung banyak natrium, tetapi juga umumnya kekurangan nutrisi. Jadi, yang paling bijak adalah membatasi, atau menghindari, makanan jenis ini dalam pola makan ramah ginjal.

8. Makanan kaleng

8 Makanan yang Tidak Disarankan untuk Pasien Penyakit Ginjalilustrasi makanan kaleng (unsplash.com/Ignat Kushanrev)

Makanan kaleng, termasuk sup, sayuran, daging, dan makanan laut banyak digemari karena praktis. Akan tetapi, sebagian besar makanan kaleng mengandung natrium tinggi, karena garam sering digunakan sebagai pengawet untuk memperpanjang umur simpannya.

Karena seseorang dengan penyakit ginjal kronis stadium 3 tidak dapat menghilangkan kelebihan natrium, jadi makanan kaleng harus dibatasi atau dihindari, mengutip laporan dalam jurnal Pragmatic and Observational Research tahun 2016. 

Memilih jenis makanan kaleng dengan natrium yang lebih rendah atau yang berlabel "tanpa tambahan garam" merupakan pilihan yang lebih baik jika memang produk tersebut tersedia.

Selain itu, menurut studi lampau dalam Journal of the American Dietetic Association, mengeringkan dan membilas makanan kaleng, seperti kacang kalengan dan tuna, dapat menurunkan kandungan natrium hingga 33–80 persen, tergantung pada produknya.

Mengurangi asupan kalium, fosfor, dan natrium merupakan aspek penting dalam mengelola penyakit ginjal. Beberapa makanan yang tidak disarankan untuk pasien penyakit ginjal di atas merupakan sejumlah kecil makanan yang sebaiknya dihindari atau dibatasi konsumsinya.

Pembatasan diet dan rekomendasi asupan nutrisi pasien dengan penyakit ginjal bisa berbeda-beda berdasarkan tingkat keparahan kerusakan ginjal. Konsultasikan dengan dokter dan/atau ahli gizi untuk rencana pola makan ramah ginjal terbaik sesuai kondisi.

Baca Juga: 6 Cara Menjaga Kesehatan Ginjal, Tidak Hanya Banyak Minum Air Putih

Topik:

  • Putri Intan Nur Fauziah
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya