Inilah 6 Manfaat Echinacea, Lawan Flu hingga Antikanker

Mengonsumsi echinacea dapat membantu melawan flu. Merujuk pada satu penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal The Lancet Infectious Diseases tahun 2007, tim peneliti menyimpulkan bahwa konsumsi echinacea dapat mengurangi risiko terkena flu sekitar 58 persen dan mempersingkat durasi pilek hingga 1,4 hari.

Meski demikian, ada pula penelitian dengan hasil berbeda, yaitu yang diterbitkan dalam jurnal American College of Physicians tahun 2010. Disebutkan bahwa echinacea tidak berdampak signifikan pada flu biasa dan hanya mengurangi durasi gejala paling banyak setengah hari.

Kecemasan adalah masalah umum yang sering terjadi pada banyak orang. Tidak hanya dapat membantu melawan flu, ternyata echinacea juga punya potensi untuk mengatasi kecemasan.

Suatu studi yang dipublikasikan dalam jurnal Phytotherapy Research tahun 2010 menemukan bahwa echinacea mengandung berbagai senyawa (alkamida, asam rosmarinic, dan asam caffeic) yang dapat mengurangi perasaan cemas.

Seperti yang telah kita tahu, kadar gula darah yang tinggi dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan yang serius, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan beberapa penyakit kronis lainnya.

Tanaman echinacea dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Berdasarkan laporan penelitian dalam Journal of Medicinal Food tahun 2017, ekstrak Echinacea purpurea terbukti menekan enzim yang mencerna karbohidrat, sehingga membantu mengurangi jumlah gula yang masuk ke darah.

Ada pula studi lainnya dalam Journal of Natural Products tahun 2009 yang melaporkan bahwa bunga Echinacea purpurea mengandung senyawa yang berpotensi mengelola resistansi insulin dan diabetes tipe 2.

Selain dapat menurunkan kadar gula darah, echinacea juga dapat membantu mengobati masalah kulit yang umum. 

Sebuah studi dalam International Journal of Cosmetic Science tahun 2010 menunjukkan bahwa banyak kandungan dalam echinachea yang bermanfaat untuk melindungi kulit dari stres oksidatif dan meningkatkan hidrasi kulit.

Penelitian lainnya yang dimuat dalam jurnal Phytotherapy Research tahun 2011 menemukan bahwa Echinacea purpurea memiliki sifat antivirus, antiinflamasi, dan antibakteri yang diketahui dapat menjadi pengobatan alternatif yang berguna dalam pengendalian penyakit. Salah satunya dapat menekan pertumbuhan Propionibacterium acnes, bakteri penyebab umum jerawat.

Antiinflamasi adalah sifat yang mengurangi peradangan (inflamasi). Peradangan adalah cara alami tubuh untuk mempercepat penyembuhan dan pertahanan diri. Nah, echinachea bisa membantu proses ini.

Dalam sebuah studi 30 hari yang dipublikasikan jurnal Natural Product Research tahun 2017, orang dewasa dengan osteoartritis diberikan suplemen yang mengandung ekstrak echinacea. Hasilnya, mereka melaporkan pengurangan peradangan, nyeri kronis, dan pembengkakan secara signifikan.

Tanaman echinacea juga mungkin memiliki sifat antikanker. Menurut penelitian dalam Journal of Ethnopharmacology tahun 2012, ekstrak Echinacea purpurea dan asam chicoric (yang secara alami ditemukan pada tanaman echinacea) terbukti memiliki efek penghambatan pertumbuhan yang kuat terhadap sel kanker.

Merujuk sebuah jurnal yang sama yang terbit tahun 2007, ekstrak echinacea (Echinacea purpurea, Echinacea angustifolia, dan Echinacea pallida) membunuh sel kanker manusia dari pankreas dan usus besar dengan merangsang proses yang disebut apoptosis atau kematian sel terkontrol.

Hebat, ya, manfaat kesehatan echinacae bagi kesehatan tubuh kita? Echinacea yang diolah menjadi ekstrak dan produk lainnya relatif aman untuk dikonsumsi. Namun, konsumsi berlebihan dapat memunculkan efek samping seperti mual, sakit perut, sesak napas, hingga ruam dan gatal-gatal pada kulit. Amannya, konsultasi dulu ke dokter sebelum mengonsumsinya, khususnya bila ada kondisi kesehatan tertentu.