3 Bahaya Makan Telur Setengah Matang dan Alasan Di Baliknya

Awas sakit perut!

Bisa dibilang, telur merupakan bahan makanan yang paling mudah diolah dan cocok bersanding dengan kuliner lain. Salah satu bentuk favorit olahan telur yakni telur mata sapi dengan bagian kuning yang masih meluber alias setengah matang.

Meski enak, apalagi disajikan bersama mi, sayangnya ada bahaya makan telur setengah matang yang perlu kamu waspadai. Efek yang ditimbulkan bisa memengaruhi kesehatan dan membuat nutrisi tidak terserap dengan sempurna.

Nutrisi telur

3 Bahaya Makan Telur Setengah Matang dan Alasan Di Baliknyakesalahan umum saat menggoreng telur (vecteezy.com/ maxskyohm27626627)

Bukan rahasia jika telur memiliki segudang nutrisi. Mikro dan makronutrien penting telah terbukti ada pada makanan satu ini. Beberapa kandungan bermanfaat yang ada pada telur yakni:

  • protein berkualitas tinggi
  • lemak sehat
  • mineral
  • vitamin
  • antioksidan pelindung mata, dan lainnya.

Dilansir FoodData Central, komposisi nutrisi telur mentah setidaknya meliputi:

  • protein: 6 gram
  • lemak: 5 gram
  • magnesium: 6 mg (memenuhi 1 persen kebutuhan harian)
  • kalsium: 28 mg (memenuhi 2 persen kebutuhan harian)
  • fosfor: 99 mg (memenuhi 8 persen kebutuhan harian)
  • potasium: 69 mg (memenuhi 1 persen kebutuhan harian)
  • vitamin D: 41 IU (memenuhi 5 persen kebutuhan harian).

Satu telur mentah mengandung 147 mg kolin, yang mana memenuhi dapat 27 persen kebutuhan harian. Studi dalam Nutrients menyebutkan, peran kolin sebagai nutrisi penting bagi fungsi otak dan kesehatan jantung

Telur mentah juga memiliki kandungan lutein dan zeaxanthin. Kedua nutrisi tersebut merupakan antioksidan yang berperan dalam melindungi mata. Selain itu, dapat pula mengurangi risiko gangguan penglihatan yang berkaitan dengan usia, melansir jurnal yang sama. 

Uniknya, nyaris semua kandungan ini ada pada kuning telur. Sementara itu, sebagian besar putih telur terdiri dari protein saja. Mengandung 9 alias semua jenis asam amnio, tidak bisa dimungkiri jika telur menjadi salah satu sumber protein hewani terbaik.

Bahaya makan telur setengah matang

Sekilas, seperti tidak ada masalah mengonsumsi telur setengah matang, bahkan mentah sekalipun. Sebab, nutrisinya penting dan diperlukan oleh tubuh, bahkan konsumsi telur bisa menunjang kesehatan secara keseluruhan.

Sayangnya, di balik manfaatnya, tetap ada risiko yang mungkin terjadi akibat makan telur yang tidak diolah hingga matang. Dilansir Healthline, berikut risiko yang patut diwaspadai.

1. Menurunkan penyerapan protein

3 Bahaya Makan Telur Setengah Matang dan Alasan Di Baliknyailustrasi telur ayam (pexels.com/Klaus Nielsen)

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, telur mentah merupakan sumber protein hewani dengan asam amino lengkap, melansir hasil penelitian dalam Pharmacognosy Reviews. Meski demikian, protein ini tidak akan memberikan efek baik apabila tidak terserap dengan baik oleh tubuh.

Nah, telur mentah dapat menurunkan proses tersebut. Studi dalam The Journal of Nutrition mencoba membandingkan kemampuan penyerapan protein dari 5 orang yang mengonsumsi telur mentah dan matang. Hasilnya, 90 persen protein dalam telur matang terserap, sedangkan tubuh hanya menyerap 50 persen protein dari telur mentah. 

Seseorang mungkin menyerap kandungan tersebut lebih rendah atau tidak sama sekali. Meski demikian, perlu berbagai penelitian lanjutan mengingat studi yang dilakukan masih terbatas. 

Baca Juga: 5 Manfaat Telur Angsa yang Mengagumkan, Sudah Tahu Belum?

2. Menghambat penyerapan biotin

3 Bahaya Makan Telur Setengah Matang dan Alasan Di BaliknyaIlustrasi telur (unsplash.com/coffeefyworkafe)

Biotin merupakan bentuk vitamin B larut air yang disebut sebagai B7. Dalam tubuh, vitamin ini mengambil peran untuk memproduksi glukosa dan asam lemak tubuh. Selain itu, biotin penting pada ibu hamil

Kuning telur menyediakan kandungan biotin yang diperlukan tubuh. Namun, pada bagian putih telur, terdapat protein bernama avidin. Nah, si avidin ini mengikat biotin di usus halus sehingga membuatnya tidak terserap tubuh.

Untungnya, panas dapat menghancurkan avidin. Dalam hal ini, tentu bukan jadi masalah jika mengonsumsi telur dalam kondisi matang, melansir Health Information dari National Institute of Health. Meski demikian, potensi kekurangan biotin terjadi ketika kamu terlalu banyak mengonsumsi telur mentah setiap harinya, seperti yang tertulis dalam Expert Review of Endocrinology & Metabolism.

3. Terkontaminasi bakteri

3 Bahaya Makan Telur Setengah Matang dan Alasan Di Baliknyailustrasi telur (pexels.com/Anthony Shkraba)

Bahaya makan telur yang paling dikhawatirkan adalah risiko penularan penyakit akibat bakteri. Studi dalam International Journal of Environmental Research and Public Health menyebutkan potensi ini ada pada telur mentah maupun setengah matang.

Salah satu bakteri yang berbahaya bagi kesehatan yakni salmonella. Kontaminasi bakteri tak hanya terjadi ketika telur akan digoreng, tapi juga pada waktu berikut:

  • pembentukan telur dalam induk ayam;
  • kontaminasi bagian luar telur dan menembus membran cangkang; dan
  • ketika proses produksi dan selama distribusi.

Gejala keracunan Salmonella termasuk diare, perut kram, muntah, dan demam. Indikator tersebut bisa muncul 6 jam hingga 6 hari setelah terinfeksi bakteri. Parahnya lagi, efek tersebit bisa berlangsung sekitar 4-7 hari setelah mengonsumsi makanan terkontaminasi. 

Meski sebagian besar individu bisa sembuh dengan cepat, Salmonella dapat menyebabkan efek serius pada sebagian orang. Termasuk mereka yang sedang hamil, berusia lanjut, sistem kekebalan tubuh yang terganggu, dan anak kecil. Kelompok tersebut sebaiknya menghindari mengonsumsi makanan mentah. 

Beth Czerwony, MD., seorang ahli diet terdaftar menjelaskan dalam Health Cleveland Clinic menjelaskan potensi Salmonella pada telur mentah. Ia mengungkapkan bahwa kondisi ini cukup langka, yakni 1 dari 20ribu telur. Meski demikian, kontaminasi bakteri ini tetap memberikan efek yang kurang menyenangkan. 

Cara mengurangi risiko Salmonella pada telur

3 Bahaya Makan Telur Setengah Matang dan Alasan Di Baliknyailustrasi bakteri (pixabay.com/nadya_il)

Walaupun potensinya rendah, Salmonella tetap dapat berakibat buruk pada kesehatan. Untuk mencegahnya, Center of Disease Control and Prevention memberikan opsi berikut:

  • Beli telur dan produk telur yang telah melewati proses pasteurisasi 
  • Hanya beli telur yang disimpan pada lemari pendingin di toko kelontong
  • Simpan telur dalam lemari pendingin di rumah. Suhu ruangan memungkinkan pertumbuhan bakteri berbahaya lebih cepat
  • Jangan mengonsumsi telur lewat masa kadaluwarsa
  • Hindari mengolah, mengonsumsi telur yang telah retak atau pecah
  • Cuci tangan setelah bersentuhan dengan telur mentah. 

Proses pasteurisasi dan pendinginan dapat menurunkan risiko kontaminasi Salmonella. Namun, terpenting, baiknya tak hanya memperhatikan ketika membeli, tetapi saat menyimpan di rumah juga.

Bahaya makan telur setengah matang memang tidak mendadak fatal. Meski demikian, sebaiknya hindari atau konsumsi secukupnya saja, ya.

Baca Juga: Telur Bebek vs Telur Ayam, Mana yang Lebih Sehat?

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya