Manfaat Diet Atkins, Tertarik untuk Mencobanya?

Diet Atkins merupakan pola makan tinggi protein dan lemak serta rendah karbohidrat, yang bertujuan untuk menurunkan berat badan. Diet ini mendorong metabolisme hingga tubuh menyesuaikan diri secara otomatis dengan membakar lemak yang baru.
Diet Atkins telah ada selama lebih dari 50 tahun yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1970 oleh Robert Atkins, seorang dokter dan ahli gizi dari Amerika Serikat.
Karena ini adalah diet rendah karbohidrat, jadi makanan manis seperti gula dan permen, buah dan sayur tinggi karbohidrat, serta biji-bijian seperti sereal dan pasta harus dihindari. Meskipun menghindari konsumsi karbohidrat, ternyata diet Atkins memiliki beberapa manfaat untuk tubuh.
1. Membantu penurunan berat badan

Kebanyakan diet penurunan berat badan selalu melibatkan perhitungan kalori dan kontrol porsi makan yang ketat. Akan tetapi, diet Atkins lebih berfokus pada penghitungan karbohidrat, terutama karbohidrat bersih, yang memperhitungkan berapa banyak serat dalam makanan.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang menurunkan berat badan melalui diet kemungkinan besar hasilnya disebabkan oleh konsumsi kalori yang lebih rendah secara keseluruhan, kemungkinan memasuki ketosis, dan perasaan puas karena konsumsi protein, lemak, dan serat yang cukup jika dilakukan dengan benar.
Mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat, terutama dari gula rafinasi, diyakini berkaitan langsung dengan penambahan lemak, obesitas, risiko diabetes, penyakit kardiovaskular, dan penyakit metabolik lainnya.
Dilansir Ro, makanan yang boleh dimakan saat menjalani diet Atkins yaitu daging-dagingan seperti daging sapi, unggas, ikan, dan kerang. Produk susu seperti yoghurt, mentega, dan keju. Sumber lemaknya seperti alpukat, minyak zaitun, minyak sayur. Juga, sayuran rendah karbohidrat seperti sayuran berdaun hijau, zaitun, jamur, brokoli, kembang kol, tomat, dan lainnya.
2. Membantu mencegah atau mengobati diabetes

Diet Atkins menghindari makanan olahan, makanan tinggi karbohidrat dan gula—yang cenderung menyebabkan perubahan gula darah, resistansi insulin, dan penambahan berat badan yang semuanya merupakan penyebab diabetes—dan menggantinya dengan lemak sehat dan protein tanpa lemak.
Dilansir Banner Health, protein dan lemak umumnya membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dibandingkan karbohidrat, yang berarti bisa membuat perut terasa kenyang lebih lama.
Menghilangkan makanan seperti buah dan sayuran bertepung, pasta, dan roti dari pola makan menyebabkan tubuh melepaskan lebih sedikit insulin, membantu menyeimbangkan kadar gula darah dan membakar simpanan lemak.
3. Dapat menormalkan kadar trigliserida dan kolesterol

Diet Atkins tinggi lemak, khususnya lemak jenuh yang dikhawatirkan banyak orang dapat menyebabkan penyakit jantung. Namun, jika lemak jenuh berasal dari sumber yang sehat, seperti daging sapi yang diberi makan rumput atau minyak kelapa, lemak jenuh ini sebenarnya dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol HDL (koleserol baik) dan menurunkan faktor risiko masalah kardiovaskular.
Menjaga pola makan tetap seimbang dan tidak diolah yang menghasilkan penurunan berat badan yang sehat juga penting untuk menurunkan kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida yang tinggi, yang berhubungan dengan penyakit jantung dan serangan jantung.
4. Dapat mengurangi risiko demensia

Mengutip laman Dr Axe, diet rendah karbohidrat telah terbukti bermanfaat dalam memerangi masalah kognitif seperti demensia, penyakit Alzheimer, dan narkolepsi. Para peneliti percaya bahwa orang dengan tingkat resistansi insulin tertinggi mungkin mengalami perubahan tingkat peradangan yang lebih besar dan berkurangnya aliran darah otak atau sirkulasi ke otak, sehingga mengurangi plastisitas otak.
Terdapat bukti tentang konsekuensi metabolik yang kuat pada kemampuan kognitif seperti memori, suasana hati, dan energi akibat pola makan tinggi gula, terutama jika dikombinasikan dengan kekurangan asam lemak omega-3 (Journal of Physiology, 2012).
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa mengonsumsi asam lemak omega-3 dan mencegah resistansi insulin dapat melindungi pembelajaran dan memori dengan memengaruhi mediator sinyal otak.
5. Membantu mengatasi sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Salah satu faktor risiko utama dari sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah diabetes atau pradiabetes, akibat efek insulin pada keseimbangan hormonal. Saat ini PCOS menjadi kelainan endokrin paling umum yang menyerang perempuan usia subur. Hal ini terkait dengan masalah seperti obesitas, hiperinsulinemia, infertilitas, dan resistansi insulin.
Dilansir Dr Axe, meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk menarik kesimpulan, tetapi beberapa penelitian telah menemukan bahwa diet rendah karbohidrat memberikan perbaikan signifikan pada gejala PCOS, termasuk berat badan, persentase testosteron bebas, rasio hormon LH/FSH, dan insulin puasa jika diikuti selama 24 hari.
Diet Atkins merekomendasikan setidaknya dua pertiga kalori harian diperoleh dari makanan rendah gula dan karbohidrat namun tinggi protein dan lemak. Konsumsi sayuran non tepung juga harus ditambahkan karena dapat memberikan volume, serat, dan nutrisi dengan sedikit karbohidrat. Gimana, apakah kamu tertarik untuk mencoba diet ini?