Ladies, pernahkah kamu bermimpi menjadi balerina waktu kecil dulu? Keanggunan balerina dalam balutan rok tutu, riasan wajah yang flawless, gerakan yang gemulai, dan tampil di atas panggung yang megah bisa memukau siapa saja.
Di balik keanggunannya, balet menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Penasaran? Geser layarmu ke bawah, yuk!
Tarian balet adalah perpaduan postur yang baik, kekuatan, stabilitas, dan penggunaan otot inti. Dengan latihan rutin, bisa menghasilkan koordinasi tubuh yang lebih baik, dilansir Align Ballet Method.
Menurut studi yang diterbitkan dalam Journal of Neurophysiology, berkat latihan fisik bertahun-tahun, penari balet profesional bisa mengoordinasikan otot-otot untuk bergerak lebih tepat daripada individu yang tidak pernah berlatih menari.
Disadari atau tidak, fleksibilitas alami seseorang akan meningkat pesat setelah berlatih balet. Sebab, peregangan (stretching) adalah hal yang krusial dan sebagian besar waktunya dialokasikan untuk itu.
Mengapa tubuh balerina harus fleksibel? Dilansir Two Shoes Dance Academy, memiliki rentang gerak yang baik membuat tarian yang ditampilkan lebih mulus serta mengurangi risiko cedera dan nyeri.
Sebagai informasi, orang dengan fleksibilitas yang buruk lebih rentan terhadap cedera yang melibatkan sendi, ligamen, otot, dan tulang. Risiko lain yang dihadapi adalah otot yang tertarik dan tegang, ligamen robek, dan tulang yang retak (fraktur).
Ucapkan selamat tinggal pada badan yang bungkuk dan kurang tegap! Balet adalah cara terbaik untuk memperbaiki postur tubuh karena setiap gerakan menggunakan otot inti, mengutip Ballet Fusion.
Postur tubuh yang baik berasal dari kekuatan otot inti. Yang dimaksud inti bukan hanya area perut, tetapi juga glutes, pinggul, dan punggung. Postur tubuh yang baik sangat penting bagi balerina karena ini membuat mereka percaya diri dan terlihat lebih elegan.
Latihan balet secara teratur memberikan kekuatan yang sama besarnya dengan latihan beban ringan. Yang dimaksud dengan meningkatkan kekuatan ialah memiliki daya tahan lebih baik serta kemampuan berpindah dari satu gerakan ke gerakan lain dengan cepat.
Balet membutuhkan otot inti yang sangat kuat. Inilah yang mengontrol stabilitas dan keseimbangan kita. Untuk memperkuat inti, lakukan plank selama 20 detik dengan tiga pengulangan. Selain itu, karena bertumpu pada kaki, pastikan melatih otot kaki dan pergelangan kaki setiap hari.
Sebelum berlatih balet, kita mungkin mudah lelah, tidak berenergi, dan kurang bugar. Latihan balet yang konsisten akan membuat kita lebih bugar dan sanggup melakukan hal-hal yang berat karena stamina dan daya tahan kardiovaskular meningkat.
Mengapa balerina bisa sekuat itu? Yang tidak orang sadari, balerina berlatih ekstra keras, bahkan hingga 6-7 jam per hari. Dilansir Channel 4 News, untuk menjadi balerina profesional, seseorang harus berlatih dari jam 10 pagi sampai jam 6 sore dan dilakukan hingga enam hari dalam seminggu. No pain, no gain!
Siapa bilang latihan balet hanya baik bagi fisik? Nyatanya, otak juga ikut dilatih! Seiring berjalannya waktu, terjadi peningkatan ketajaman dalam fungsi kognitif. Berlatih balet bisa menjaga pikiran tetap tajam serta melatih otak kanan dan kiri secara bersamaan.
Balet bisa meningkatkan suasana hati, mengurangi kecemasan dan gejala depresi, meningkatkan kesadaran diri, dan merangsang interaksi sosial pada orang dengan penyakit Alzheimer dan demensia, dilansir Women's Alzheimer's Movement.
Coba tebak, berapa banyak kalori yang terbakar setelah menari balet? Mengutip Fitness Blender, diperkirakan 380-450 kalori yang terbakar per jam. Bayangkan, berapa banyak kalori yang terhempas jika balerina berlatih 6-7 jam sehari?
Dapat disimpulkan bahwa balet merupakan latihan seluruh tubuh yang efektif, memperkuat otot, merampingkan tubuh, sekaligus meningkatkan keseimbangan dan postur. Manfaatnya luar biasa banyak, ya? Bagaimana, apakah kamu tertarik untuk daftar kelas balet?